Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
-
RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS WITH CHILDREN AGED 18-36 MONTHS IN TIRTAMULYA HEALTH CENTER KARAWANG CITY 2018
RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS WITH CHILDREN AGED 18-36 MONTHS IN TIRTAMULYA HEALTH CENTER KARAWANG CITY 2018 Hosnol Khotimah1 , Atik kridawati1 , Santi Agustina1 1Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Respati Indonesia [email protected] Abstarct Background: The period of growth of children under five years is an important period in child development. As it is known that the first three years are the golden period, which is the optimization of the growth process. And malnutrition in the golden period is irreversible. Objective: To study and explain the relationship between nutritional status of BB / U and TB / U with the development of children aged 18-36 months. Method: Type of quantitative analytic research with cross sectional design. Respondents are mothers who have children aged 18-36 months. The total population studied was 96 children. Data collection uses interviews, measurements. Data analysis using univariate, bivariate (Chi Square), multivariate (logistic regression). Results: Showing toddlers whose development did not match 52.1%, nutritional status BB / U was not good 58.3%, very short nutritional status TB / U 59.4%, poor nutritional intake 55.2%, female gender 56.2%, small number of family members 67.7 %, low maternal education level 55.2%, mother who does not work 60.4%, low income level 53.1%, low knowledge of maternal nutrition 53.1%, toddlers who are not infected with 57.3%. Variables related to child development p value <0.05, namely nutritional status TB / U (p = 0.017), nutritional intake (p = 0.002), income level (p = 0.019), maternal nutritional knowledge (p = 0.005). Conclusion: The dominant variable is nutrient intake because it has an OR value = 8.919 which means that the intake of nutrients that is consumed less by toddlers in one day has an opportunity of 8,919 times for the development of children who are not suitable. Keywords: Nutritional Status, Child Development, Nutritional Intake HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 18-36 BULAN DI PUSKESMAS TIRTAMULYA KOTA KARAWANG TAHUN 2018 Abstrak Latar Belakang : Periode pertumbuhan anak di bawah lima tahun merupakan periode penting dalam tumbuh kembang anak. Seperti diketahui bahwa tiga tahun pertama merupakan periode keemasan (golden period), yaitu terjadi optimalisasi proses tumbuh kembang. Dan kekurangan gizi pada periode keemasan bersifat irreversible (tidak pulih). Tujuan : Untuk mempelajari dan menjelaskan hubungan antara status gizi BB/U dan TB/U dengan perkembangan anak usia 18-36 bulan. Metode : Jenis penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Responden adalah ibu yang memiliki anak usia 18-36 bulan. Total populasi yang di teliti sebanyak 96 anak. Pengumpulan data menggunakan wawancara, pengukuran. Analisis data menggunakan univariat, bivariat (Chi Square), multivariat (regresi logistik). Hasil : Menunjukkan batita yang perkembangan anaknya tidak sesuai 52.1%, status gizi BB/U kurangbaik 58.3%, status gizi TB/U sangat pendek 59.4%, asupan gizi yang kurang 55.2%, jenis kelamin perempuan 56.2%, jumlah anggota keluarga yang sedikit 67.7%, tingkat pendidikan ibu yang rendah 55.2%, ibu yang tidak bekerja 60.4%, tingkat pendapatan yang rendah 53.1%, pengetahuan gizi ibu yang rendah 53.1%, batita yang tidak terkena penyakit infeksi 57.3%. Variabel yang berhubungan dengan perkembangan anak p value < 0,05 yaitu status gizi TB/U (p= 0.017), asupan gizi (p=0.002), tingkat pendapatan (p= 0.019), pengetahuan gizi ibu (p= 0.005). 2 Kesimpulan : Variabel yang dominan adalah asupan gizi karena mempunyai nilai OR= 8.919 artinya asupan gizi yang kurang dikonsumsi batita dalam satu hari berpeluang 8.919 kali terhadap perkembangan anak yang tidak sesuai. Kata kunci : Status Gizi BB/U dan TB/U, Perkembangan Anak, Asupan Gizi -
DETERMINAN PARTISIPASI KONTRASEPSI METODE OPERASI PRIA (MOP) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI MARIAM KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018
DETERMINAN PARTISIPASI KONTRASEPSI METODE OPERASI PRIA (MOP) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI MARIAM KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018 Hamdana Yunisar Universitas Respati Indonesia ABSTRAK Penduduk dunia telah mencapai 5,2 milyar, setiap tahunnya meningkat lebih dari 90 juta. Tahun 2025 diperkirakan akan bertambah sebesar 2 milyar atau menjadi 8,5 milyar. Program KB menjadi tanggung jawab bersama antara suami istri tetapi partisipasi pria masih sangat rendah di Puskesmas Sungai Mariam hanya mencapai 1% dibawah 8%. Tujuan penelitian mengetahui determinan partisipasi pria menggunakan MOP di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara. Populasi penelitian adalah seluruh Akseptor MOP sebnayak 15 orang sebagai sampel kasus dan 15 orang sebagai sampel control seluruhnya 30 orang. Instrument yang digunakan data rekam medik dan kuesioner. Teknik analisa data analisa univariat distribusi frekuensi, analisa bivariat chi square dan analisa multivariate analisa regresi logistic berganda menggunakan taraf signifikan α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan umur dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.709), ada hubungan pendidikan dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.023), ada hubungan jumlah anak dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.000), tidak ada hubungan pengetahuan dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.130), tidak ada hubungan penghasilan dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.084), ada hubungan budaya patriarki dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.002), ada hubungan dukungan keluarga dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.027), tidak ada hubungan akses pelayanan kesehatan dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 1.000), faktor yang dominan adalah variabel jumlah anak nilai p value 0.024 dan nilai OR = 224.463 dan variabel budaya patriarki dengan nilai p value 0.033 dan nilai OR = 42.363. Kesimpulan ada pengaruh jumlah anak dan budaya patriarki terhadap partisipasi pria menggunakan MOP sedangkan faktor umur, pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga dan akses pelayanan kesehatan sebagai variabel pengontrol sedangkan vaiabel penghasilan tidak ada pengaruh terhadap partisipasi pria menggunakan MOP. Saran yang diberikan DKK meningkatkan sosialisasi program KB khususnya partisipasi pria menggunakan MOP, BKKBN meningkatkan program-program pengaturan jumlah anak dan program KB yang menyentuh pelosok daerah serta tempat-tempat aktivitas pekerjaan. Kata Kunci :Umur, Pendidikan, Jumlah Anak, Pengetahuan, Penghasilan, Budaya Patriarki, Dukungan Keluarga,Akses Pelayanan Kesehatan, Partisipasi Pria Menggunakan MOP Kepustakaan : 54,2008-2017 Jurnal Formil Kesmas Respati ISSN : 25500864 2 DESIGN OF CONTRACEPTIVE PARTICIPATION METHOD OF OPERATION MALE (MOP) IN WORKING REGION PUSKESMAS RIVER MARIAM SUB DISTRICT KUTAI KUTAI KARTANEGARA PROVINCE EAST KALIMANTAN 2018 Hamdana Yunisar Respati Indonesian University ABSTRACT The world's population has reached 5.2 billion, increasing annually more than 90 million. The year 2025 is expected to grow by 2 billion or to 8.5 billion. Family planning program is a shared responsibility between husband and wife but very low male participation in the Mariam River Community Health Center is only 1% below 8%. The purpose of this research is to know the determinant of men participation using MOP at Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kutai Kartanegara Regency. The population of the study were all MOP acceptors for 15 samples and 15 samples as a control sample of 30 people. Instrument used medical record data and questionnaire. Univariate data analysis technique of frequency distribution, bivariate analysis of chi square and multivariate analysis of multiple logistic regression analysis using significant level α 0,05. The results showed no relationship of age with the participation of MOP contraception (p value 0.709), there was correlation of education with participation of MOP contraception (p value 0.023), there were relation of number of children with participation of MOP contraception (p value 0.000), no knowledge relation with participation (p value 0.084), there is a relationship of patriarchal culture with the participation of MOP contraception (p value 0.002), there is a family support relationship with the participation of MOP contraception (p value 0.027), there is no relation of health service access with participation of MOP contraception (p value 1,000), dominant factor is variable of child number p value 0.024 and OR = 224.463 and patriarchal culture with p value 0.033 and OR = 42.363. Conclusion there is influence of number of children and patriarchal culture to male participation using MOP while factor of age, education, knowledge, family support and access of health service as controlling variable while vaiabel earnings no influence to men participation using MOP. Suggestion given by DKK improve socialization of family planning program especially men participation using MOP, BKKBN improve program of regulation of number of children and family planning program that touching area and place of work activity. Keywords: Age, Education, Number of Children, Knowledge, Income, Culture Patriarchy, Family Support, Health Service Access, Male Participation Using MOP Bibliography : 54, 2008-2017 Jurnal Formil Kesmas Respati ISSN : 25500864 -
DETERMINAN PERILAKU SEKS PADA REMAJA DI SEKOLAH MENENGAH KESEHATAN (SMK) DHARMA BAKTI PERTIWI BEKASI TAHUN 2018
DETERMINAN PERILAKU SEKS PADA REMAJA DI SEKOLAH MENENGAH KESEHATAN (SMK) DHARMA BAKTI PERTIWI BEKASI TAHUN 2018 HAFAZATUL ULYA Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Studi Pascasarjana Universitas Respati Indonesia Email: ……………………….. No Telp : ………………………. ABSTRAK Perilaku seksual adalah tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis, Perilaku seksual yang dilakukan remaja dengan pasangannya mulai dari ciuman bibir sampai dengan hubungan seksual merupakan perilaku seksual berisiko, yang mengakibatkan peningkatan masalah-masalah seksual seperti unprotected sexuality, penyakit kelamin, HIV AIDS dan lainnya. Rumusan masalah adalah tingginya perilaku seksual pada remaja di daerah Bekasi Jawa Barat. Tujuan Penelitian ini untuk mempelajari dan menjelaskan determinan perilaku seksual remaja di Sekolah Menengah Kesehatan (SMK) Dharma Bakti Pertiwi Bekasi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan disain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukukan pada bulan Mei tahun 2018 di SMK Dharma Bakti Pertiwi Bekasi. Populasi pada penelitian ini adalah Siswa dan Siswi di SMK Dharma Bakti Pertiwi Bekasi tahun 2018 sebanyak 94 orang sedangkan sampel dalam penelitian ini digunakan total populasi yaitus sebanyak 94 remaja. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang ada hubungan dengan perilaku seksual remaja di SMK Dharma Bakti Pertiwi Bekasi adalah jenis kelamin (p=0,001), umur (p=0,001), kelas (p=0,001), pendidikan orang tua (p=0,012), pekerjaan orang tua (p=0,015) dan tempat tinggal (p=0,000). Variabel dominan berhubungan dengan perilaku seksual pada remaja adalah variabel tempat tinggal dengan nilai OR = 49,679 yang artinya remaja yang yang tinggal sendiri mempunyai peluang sebesar 50 kali berperilaku seksual yang berat dibandingkan dengan remaja yang tinggal dengan orang tua setelah dikontrol dengan variabel pendidikan orang tua. Disarankan pada pihak sekolah agar lebih giat mengadakan sosialisasi tentang perilaku seks remaja yang beresiko terhadap penyakit Infeksi Menular Seksual. Serta meningkatkan pengawasan kepada siswa-siswi pada saat masih dilingkungan sekolah. Kata kunci: Prilaku Seksual Remaja, Deterninan Prilaku Seksual -
PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) BUATAN INDUSTRI PADA BATITA GIZI KURANG TERHADAP STATUS GIZI BATITA DI PUSKESMAS KASEMEN KOTA SERANG TAHUN 2018
PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) BUATAN INDUSTRI PADA BATITA GIZI KURANG TERHADAP STATUS GIZI BATITA DI PUSKESMAS KASEMEN KOTA SERANG TAHUN 2018 Fitriyanto1,2, Atik Kridawati2 , Herman Sudiman2 PT Nestle Indonesia Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Respati Indonesia Dosen Tetap Program Pasca Sarjana Universitas Respati Indonesia Email : [email protected] ABSTRAK World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 54% kematian anak disebabkan oleh keadaan gizi yang masih buruk. Kasus gizi kurang dan gizi buruk di Puskesmas Kasemen cenderung meningkat yaitu tahun 2016 sebanyak 17,2% dan pada tahun 2017 periode Januari – Desember 2017 sebanyak 20,2%. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan (PMT) buatan industri pada batita gizi kurang. Metode Kuasi-eksperimen tanpa Kontrol.Responden ditimbang di awal intervensi sebagai pre-test, intervensi PMT sebanyak 50 gr diberikan sehari 2 kali, jam 09.00-10.00 wib dan 15.00-16.00 wib serta ditimbang setiap minggu dalam kurun waktu 8 minggu. Hasil penimbangan terakhir sebagai post-test. Populasi dan sampel pada penelitian ini sebanyak 34 responden, Pengumpulan data dengan wawancara. Analisis data dengan univariat dan bivariat (Uji T-dependent). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 34 batita gizi kurang, berat badan batita di awal diukur dengan seca/dacin yang digunakan sebagai pre-test dalam prosedur penelitian. Sebelum diberi makanan tambahan (PMT) buatan industri. Intervensi diberi makanan tambahan (PMT) buatan industri kemudian diukur berat badan nya setiap minggu selama 8 minggu, dengan menggunakan seca/dacin oleh peneliti/enumerator. Hasil dari intervensi angka gizi kurang menjadi 26,5% (9 batita) dan 73,5% (25 batita) berubah status menjadi gizi baik dengan Standar Deviasi 0,34 dengan mean 1,22. Pengaruh pemberian makanan tambahan (PMT) buatan industri Terhadap Perubahan Status Gizi (BB/U) Batita gizi kurang, setelah dilakukan uji statsitik dengan menggunakan uji beda mean dependen (T-test paired sample) didapatkan nilai p = 0,000, jadi ada pengaruh pemberian makanan tambahan (PMT) buatan industri terhadap perubahan status gizi (BB/U) batita gizi kurang. Pemberian makanan tambahan (PMT) buatan industri pada batita gizi kurang dapat meningkatkan status gizi. Pemegang program gizi dapat meneruskan evaluasi untuk mengetahui tumbuh kembang batita yang ikut dalam penelitian pemberian makanan tambahan ini. Saran untuk pihak EKBang dapat meneruskan program pemberian makan tambahan ini dengan subsidi yang disarankan oleh peneliti yaitu sebesar 40 % (2 sachet perhari dengan harga Rp.3000) dari total pemberian makanan tambahan (5 sachet perhari dengan harga Rp.7500) yang dilakukan dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan karena responden hanya mampu membeli 3 sachet perhari dengan harga Rp. 4500. Kata kunci : Status Gizi, PMT, Gizi Kurang, Batita. ABSTRACT World Health Organization (WHO) estimates that 54% of child death is caused by malnutrition. The cases for deficient and malnutrition at Kasemen Health Center tend to increase; 17.2% in 2016 and 20.2% in 2017 of the January-December 2017 period. This study aims to determine the effect of supplemental feeding (SF) with industrial food on deficient nutrition toddlers. The method of the study is Quasi-experimental without Control group. The respondents were weighted before intervention which was taken as the pretest result. SF intervention at 50 gr was provided 2 times; at 9-10 AM and 3-4 PM. The weights of the toddlers were recorded every week for 8 week period. The results were taken as the posttest. The population and sample are 34 respondents. the data collection technique is interview, and the data analysis is with univariate and bivariate (T-dependent test). The result shows that, among 34 deficient nutrition toddlers, whose weights were measured with seca/dacin (steelyard) and used as the pretest before the SF with industrial food. Intervention was with the SF with industrial food, then the weights were measured each week for 8 week period using seca/dacin by the researcher/enumerator. As the result of the intervention, the deficient nutrition level reduced into 26.5% (9 toddlers) and 73.5% (25 toddlers). The status changed into well nutrition with the 2 mean of 1.22 and Standard Deviation of 0.34. With the statistical test of dependent mean difference test (T-paired sample test) at the p value = 0.000, it shows the effect of supplementary feeding (SF) with industrial food to the Change of Nutritional Status (W/A) of the deficient nutrition toddlers. Providing supplementary food (SF) with industrial food to deficient nutrition toddlers may improve the nutritional status. The nutrition program holders may continue the evaluation in order to find out the growth and development of the toddlers who have participated in this study. As a suggestion, EKBang (Economic Development division) may continue the program to provide supplemental feeding with the subsidy suggested by the researcher at around 40% (2 sachets per day with the cost Rp. 3,000) of the total supplemental feeding (5 sachets per day with the cost Rp. 7,500) as conducted in this study. This was done because the respondents were only able to buy 3 sachets per day with the cost Rp. 4,500. Keywords: Nutritional Status, Suplemental Feeding, Deficient Nutrition, toddlers -
HUBUNGAN ANTARA KETERPAPARAN PORNOGRAFI MELALUI HANDPHONE DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMKN 10 JAKARTA
HUBUNGAN ANTARA KETERPAPARAN PORNOGRAFI MELALUI HANDPHONE DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMKN 10 JAKARTA Engglide Soumokil¹ , Rachmadhi Purwana², Sri Widodo³ 1. Program Studi Pascasarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Respati Indonesia, jakarta Timur 13890, Indonesia 2. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia 3. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Respati Indonesia, jakarta Timur 13890, Indonesia ⃰E-mail: [email protected] ABSTRAK Remaja merupakan kelompok rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi. Pada masa ini terjadi keinginan besar untuk mencoba dan mengetahui hal baru. Paparan pornografi dan efeknya pada remaja merupakan masalah serius karena dapat berdampak pada masalah kesehatan reproduksi remaja seperti kehamilan tidak diinginkan, aborsi tidak aman, penyakit menular seksual dan HIVAIDS. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Responden dalam penelitian ini yaitu 162 responden yang diambil berdasarkan total populasi siswa SMKN 10 Jaakarta. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Dari hasil analisis statistik variabel yang mempunyai p value < 0,05 yaitu jenis kelamin, pengetahuan kesehatan reproduksi, paparan pornografi melalui handphone, tempat mengakses pornografi, dan pengaruh teman sebaya. Hasil analisis multivariat didapatkan variabel paling dominan yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja adalah keterpaparan pornografi melalui handphone dengan OR=5,882. Maka dapat disimpulkan bahwa remaja yang terpapar pornografi melalui handphone memiliki perilaku seksual berisiko berat 5 kali lebih besar dibandingkan remaja yang tidak terpapar pornografi melalui handphone. Perlunya pelatihan kader yaitu siswa SMKN 10 Jakarta yang terbentuk dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk membantu program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Selain itu pihak sekolah juga melakukan kontrol tentang penyebaran pornografi khususnya pengguna handphone dengan membatasi penggunaan handphone di jam sekolah dan melakukan razia setiap bulannya. Daftar Bacaan : 56 (2004 -2017) Kata Kunci : Pornografi melalui handphone, perilaku seksual remaja ABSTRACT Teenagers are vulnerable to reproductive health problems. At this time there is a great desire to try and know new things. Exposure to pornography and its effects on adolescents is a serious problem because it can have an impact on adolescent reproductive health problems such as unwanted pregnancy, unsafe abortion, sexually transmitted diseases and HIV-AIDS. The design of this study uses a quantitative approach with cross sectional design. Respondents in this study were 162 respondents who were taken based on the total student population in Jakarta 10 Vocational High School. Data collection was obtained using a questionnaire. From the results of statistical analysis of variables that have p value <0.05, namely sex, knowledge of reproductive health, exposure to pornography through mobile phones, places to access pornography, and peer influences. The results of the multivariate analysis showed that the most dominant variable related to adolescent sexual behavior was pornographic exposure via mobile phones with OR = 5.882. It can be concluded that adolescents who are exposed to pornography through cellphones have a risky sexual behavior 5 times greater than adolescents who are not exposed to pornography via mobile phones. The need for cadre training is that students at the 10 Jakarta Vocational High School are formed in the School Health Business to help the Youth Care Health Service program. In addition, the school also controls the spread of pornography, especially mobile phone users by limiting the use of cellphones during school hours and conducting raids every month. Reading List: 56 (2004-2017) Keywords: Pornography via cellphone, teenagers sexual behavior -
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SADARI PADA SISWI SMK 58 JAKARTATAHUN 2018
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SADARI PADA SISWI SMK 58 JAKARTATAHUN 2018 E.S FITRIWATI ENNY Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Studi Pascasarjana Universitas RespatiIndonesia Email: [email protected] Telp : 082213700667 ABSTRAK Latar Belakang : Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari asalnya yang disebut metastasis. Sel kanker bersifat ganas dapat berasal atau tumbuh dari setiap jenis sel di tubuh manusia (Depkes RI, 2009). Riset Penyakit Tidak Menular (PTM) 2016 menyatakan perilaku masyarakat dalam deteksi dini kanker payudara masih rendah. Tercatat 53,7% masyarakat tidak pernah melakukan SADARI, sementara 46,3% pernah melakukan SADARI. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilku SADARI pada siswi SMK 58 tahun 2018 Metode : Desain penelitian menggunakan pendekatan analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional, jumlah sampel 192 siswi, analisis menggunakan univariat, bivariat dengan chi square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil :Variabel yang berpengaruh dengan perilaku SADARI yaitu, pengetahuan (p value = 0,001 ; OR = 2,917), sikap (p value = 0,006 ; OR = 2,486), dukungan teman sebaya (p value = 0,031 ; OR = 2,041) dan dukungan petugas kesehatan (p value = 0,020 ; OR = 2,124). Sedangkan variabel dominan adalah Pengetahuan (OR) 2,917. Diskusi :Sekolah dan guru sebaiknya dapat menjalin kerjasama dengan Puskesmas untuk memberikan informasi melalui penyuluhan tentang kesehatan reproduksi misalnya dalam usaha kesehatan sekolah (UKS) atau suatu tambahan mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) yaitu Biologi tentang kesehatan reproduksi khususnya penyakit-penyakit yang dapat terjadi. Kata kunci : Siswi,Perilaku SADARI, pengetahuan ABSTRACT blackground :Cancer is a non infectious disease which is characterized by abnormal/ continuous and uncontrolled cell growth which can damage the surrounding tissue and can spread to place far from its origin called metastasis. Cancer cells are malignant can be derived or tumbub from every type of cell of the human body (Depkes RI 2009) Research on non communicable disease (PTM) 2006 statets that people’s behavior in early detection pf breast cancer still low 53,7% of the community never had ever done BSE. This study aims to study anf explain the title of the factors related to BSE behavior in 58 Jakarta vocational high school studentas 2018 Method : research design using quantitative analytic approach with cross sectional design, number of sample 192 students, analysis using univariate,bivariate with chi square, and multivariate using multiple logistic regression test. Result : variables that influence BSE behavior are knowledge ( p value 0,001 ; OR = 2,971 ), attitude ( p value = 0,006 ; OR = 2,486), peer support ( p value = 0,031 ; OR= 2.041) and officer support health ( p value = 0.0210; OR= 2,124) while the dominant variable is knowledge (OR) 2.971 Discussion : schools and teachers should be able to collaborate with health centers to provide information through counseling on reproductive health, for example in a school health business ( UKS) or an additional subject of natural sciences, namely biology about reproductive health, sepecially diseases that can occur. Keywords : studentas, BSE, behavior, knowledge. -
PENGARUH AROMATERAPI INHALASI LAVENDER TERHADAP INTENSITAS NYERI PASCA PERSALINAN CAESAR DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG
PENGARUH AROMATERAPI INHALASI LAVENDER TERHADAP INTENSITAS NYERI PASCA PERSALINAN CAESAR DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG Djamila1* , Sutanto Priyo Hastono2 , Zarfiel Tafal3 1. Program Studi Pascasarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Respati Indonesia, Jakarta Timur 13890, Indonesia 2. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas MH Thamrin, Jakarta Timur 13550, Indonesia 3. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia *E-mail: [email protected] Abstrak Persalinan caesar memiliki nyeri lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan normal. Aromaterapi lavender adalah salah satu teknik mengatasi nyeri dengan pendekatan non farmakologi. Menghirup aromaterapi lavender dengan kandungan linalool dan linail acetate dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender untuk mengurangi nyeri pasca persalinan caesar. Metode penelitian menggunakan quasi exsperiment dengan rancangan post test only design with control group. Instrumen numeric rating scale digunakan untuk menghitung intensitas nyeri. Teknik sampel purposive sampling, sampel 52 responden dan terbagi 2 grup. Analisis univariat menunjukkan karakteristik responden dan distribusi intensitas nyeri, analisis bivariat Uji T dan analisis multivariat Ancova, penelitian ini menemukan bahwa sebelum diberikan aromaterapi inhalasi lavender pada kelompok eksperimen rata-rata intensitas nyeri 6.96 (kisaran skala 5-8), sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata intensitas nyeri 6.50 (kisaran skala 4-8). Sesudah diberikan aromaterapi inhalasi lavender pada kelompok eksperimen intensitas nyeri mengalami penurunan yaitu rerata skala 5.65 (kisaran skala 4-7) dan pada kelompok kontrol rerata skala 6.23 (kisaran skala 5-8). Ada pengaruh aromaterapi inhalasi lavender terhadap intensitas nyeri pasca persalinan caesar (p=0.028). Sehingga aromaterapi lavender dapat menjadi komplementer bagi ibu pasca persalinan caesar untuk dapat mengontrol nyeri. Kata kunci: lavender, nyeri, persalinan caesar. Daftar pustaka: 73 (2001-2015) Abstract Cesarean delivery has higher pain than normal labor. Lavender aromatherapy is one technique to overcome the pain with non-pharmacological approach. Inhaling aromatherapy lavender scent with linalool and linail acetate content can reduce or eliminate pain. This study was to determine the effect of lavender aromatherapy to reduce post-sectio caesarea pain. The research method this quasi experiment research used post test design only design with control group. The numeric rating scale instrument was applied to measure the intensity of pain. By using purposive sampling, 52 respondents were taken as sample and divided into 2 groups. Univariate analysis showed the characteristics of respondents and the distribution of pain intensity, bivariate analysis. T test was used for bivariate and Ancova for multivariate analysis. This study found before being given lavender inhalation aromatherapy in the experimental group the average pain intensity was 6.96 (5-8 scale range), whereas in the control group the average pain intensity was 6.50 (4-8 scale range). After lavender inhalation aromatherapy was given to the experimental group, the intensity of pain decreased, which was a mean scale of 5.65 (range of 4-7)and in the average control group the scale was 6.23 (5-8 scale range). There is an influence of aromatherapy inhalation of lavender on the intensity of pain after caesarean delivery (p=0.028). Lavender aromatherapy can be used as complementary for the post-sectio caesarea mother to be able to control the pain. Keywords: lavender, pain, caesarean section. References: 73 (2001-2015) -
STUDI PEMANFAATAN STATISTIK RUTIN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PREVALENSI PENGGUNAAN KONTRASEPSI MODERN PADA TINGKAT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI DKI JAKARTA
STUDI PEMANFAATAN STATISTIK RUTIN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PREVALENSI PENGGUNAAN KONTRASEPSI MODERN PADA TINGKAT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI DKI JAKARTA Dimas Budi Wicaksono1 , Sutanto Pryo Hastono1 , Cicilia Windiyaningsih1 Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Indonesia Jl. Bambu Apus 1 No.3 Cipayung, Jakarta Timur 13890 Email : [email protected] Abstrak Saat ini data statistik rutin Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) belum dimanfaatkan untuk mengukur tingkat Prevalensi Penggunaan kontrasepsi modern (mCPR). Untuk mengukur parameter tersebut program KB masih menggunakan survei. Indonesia memiliki berbagai survei yang dapat mengukur indikator tersebut, namun setiap survei yang ada menerapkan metodologi yang berbeda sehingga menghasilkan nilai yang berbeda, selain itu survei yang ada sebagian besar hanya mampu dianalisis hingga tingkat provinsi sehingga pengelola program KB di tingkat kabupaten/kota sulit untuk mengevaluasi program mereka. Tujuan studi ini adalah mencoba memanfaatkan hasil pelaporan statistik rutin BKKBN di tingkat kabupaten/kota untuk diperbandingkan nilai dan pola kecenderungan dengan nilai survei yang ada. Parameter yang diperbandingkan adalah prevalensi penggunaan kontrasepsi modern (mCPR). Unit analisis studi ini adalah laporan bulanan Pengendalian Lapangan dan Pelayanan Kontrasepsi yang dikumpulkan sejak Januari 2012 hingga Desember 2017. Proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan alat bantu estimasi Service Statistics to Estimated Modern Use untuk menghitung mCPR dari statistik rutin dan alat bantu modeling Family Planning Estimation Tools (FPET) untuk menghasilkan model dari beberapa nilai survei yang ada. Studi ini akan melihat apakah hasil perhitungan statistik rutin memiliki besaran dan pola kecenderungan yang sama dengan nilai survei. Pada studi ini didapatkan informasi nilai mCPR Pengendalian lapangan memiliki besaran yang sama dengan nilai survei, namun memiliki pola kecenderungan yang berbeda. Situasi sebaliknya terjadi pada laporan Pelayanan Kontrasepsi dimana secara besaran nilainya jauh lebih rendah dari nilai survei namun memiliki pola kecenderungan yang serupa dengan nilai survei. Kata Kunci: mCPR, statistik rutin, Pengendalian Lapangan, Pelayanan kontrasepsi, survei -
Effectiveness of Honey Toward Episiotomy Wound Healing in Female Rat
Effectiveness of Honey Toward Episiotomy Wound Healing in Female Rat Diena Juliana1,2 , Atik Kridawati2 , and Noegroho Iman Santosa2* 1 Stikes Yarsi Pontianak 2 Universitas Respati Indonesia Jalan Bambu Apus 1 no 3, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta 13890. (021)8457627 *corresponding author, e-mail: [email protected] Abstract Honey contains many active compounds that have health benefits. Honey has a broadspectrum antibacterial activity and ability to support wound healing. This study to known the effectiveness of apis dorsata honey in episiotomy wound healing in the rattus novergicus strain wistar. This study was a true experiment with randomized post test only control group. The number of samples was 14 rats that were divided into two groups: a group was given honey treatment and the other group was given povidone iodine 10%. Before given treatment, a 1 cm wound was made on perineal each rats. Wound care was done in every days. REEDA assessment tool was used to asses the wound. There was signicant difference between the use of honey and povidone iodine in episiotomy wound healing in the white rats (p = 0,038). Based on the average of REEDA score every day, honey gave better effect than povidone iodine 10%. Honey gave better effect than povidone iodine 10% in episiotomy wound healing. Apis dorsata honey could be use as the alternatives dressing in episiotomy wound. Keywords: episiotomy wound, honey, REEDA score -
EVALUASI EFEK SAMPING PASCA VAKSINASI HPV PADA ANAK SD DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN CIPAYUNG JAKARTA TIMUR
EVALUASI EFEK SAMPING PASCA VAKSINASI HPV PADA ANAK SD DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN CIPAYUNG JAKARTA TIMUR Dian Ratnamurti [email protected] Fakultas Ilmu Kesehatan Masyrakat Universitas Respati Indonesia Jakarta ABSTRAK Kanker serviks merupakan salah satu permasalahan dalam kesehatan reproduksi, setiap wanita berisiko menderita penyakit Human Papiloma Virus (HPV) yang menyebabkan Kanker Serviks. Saat ini upaya penanganan kasus kanker serviks telah dilakukan seperti deteksi dini dan pemberian vaksinasi HPV. Tujuan penelitian untuk mengetahui evaluasi efek samping pasca vaksinasi HPV pada anak SDN diwilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2018. Metode penelitian kuantitatif dengan desain kohor. Populasi penelitian adalah seluruh remaja putri kelas VI SD dan sederajat di DKI Jakarta berjumlah 750.000. Sampel sebanyak 44 responden diambil secara random sampling, pengambilan data menggunakan data dari rekam medik dan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menggambarkan efek samping vaksin HPV sebesar 34,1%, responden berumur 11 tahun sebanyak 50%, tidak mempunyai riwayat keluarga sebanyak 88,6%, dan status gizi normal sebanyak 22 orang (50,0%). Hasil analisis statistik menunjukkan umur nilai (p=1,000) >0,05, genetik nilai (p=0,039) >0,05 OR=10,182, dan status gizi nilai (p=1,000) >0,05. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan efek samping vaksin HPV cukup besar, dan terdapat hubungan genetik dengan efek samping vaksin HPV EVALUATION OF SIDE EFFECTS POST HPV VACCINATION IN PRIMARY SCHOOL CHILDREN IN THE WORKING AREA OF DISTRICT HEALTH CENTER CIPAYUNG JAKARTA TIMUR Dian Ratnamurti [email protected] Faculty of Public Health Sciences, Respati Indonesia University, Jakarta ABSTRACT Cervical cancer is one of the problems in reproductive health, every woman is at risk of suffering from Human Papilloma Virus (HPV) which causes cervical cancer. Currently efforts to treat cervical cancer cases have been carried out such as early detection and administration of HPV vaccination. The purpose of the study was to determine the evaluation of side effects after HPV vaccination in elementary school children in the work area of Cipayung Subdistrict Public Health Center in East Jakarta in 2018. Quantitative research methods with cohort design. The study population was all girls in the sixth grade of elementary school and equivalent in DKI Jakarta amounted to 750,000. A sample of 44 respondents were taken by random sampling, data collection using data from medical records and direct interviews using questionnaires. The results of the study describe the side effects of HPV vaccine as 34.1%, respondents aged 11 years as much as 50%, no family history of 88.6%, and normal nutritional status of 50.0%. Statistical analysis showed age value (p = 1,000)> 0.05, genetic value (p = 0.039)> 0.05 OR = 10.182, and nutritional status value (p = 1,000)> 0.05. Conclusion: The results showed the side effects of the HPV vaccine were quite large, and there was a genetic relationship with the side effects of the HPV vaccine. -
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERAWAT DALAM PEMENUHAN SKP (SATUAN KREDIT PROFESI) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RSUD BAYU ASIH KABUPATEN PURWAKARTA
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERAWAT DALAM PEMENUHAN SKP (SATUAN KREDIT PROFESI) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RSUD BAYU ASIH KABUPATEN PURWAKARTA Chaerani Triyuliana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Indonesia ABSTRAK Latar belakang : Bukti seseorang melakukan kegiatan pengembangan keprofesian bagi perawat dinyatakan dalam bentuk Satuan kredit Profesi (SKP) oleh organisasai profesi. Berdasarkan Permenkes Nomor 1796 tahun 2011, untuk perpanjangan STR, setiap perawat harus memiliki 25 SKP (100%). Tujuan penelitian :untuk mengetahui pencapaian faktor- faktor yang mempengaruhi praktik perawat dalam pemenuhan satuan kredit profesi (SKP) di RSUD Bayu Asih Purwakarta.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mi mixed method. Penelitian Kuantitatif menggunakan menggunakan angket dengan rancangan Cross Sectional dan kualitatif menggunakan wawancara mendalam. Populasi responden sebanyak 276 dan sampel yang diambil 163, serta 4 narasumber. Analisis dilakukan dengan univariat dan bivariat Hasil : Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa sebanyak 68 responden (41,7) tidak tercapi , dan sebanyak 95 responden (58,3%) tercapai dalam pemenuhan SKP. Terdapat hubungan antara jadwal dinas dengan praktik perawat dalam pemenuhan SKP ( p-value 0,008). Saran : Sebagai bahan masukan dan evaluasi agar sebaiknya pihak manajemen keperawatan mensosialisasikan kembali pentingnya SKP bagi perawat khususnya dalam perpanjangan/ registrasi ulang STR. Kata Kunci : SKP, Perawat, Pengetahuan, Jadwal dinas, Informasi -
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI PADA WANITA DI KECAMATAN TERIAK KABUPATEN BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT TAHUN 2018
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI PADA WANITA DI KECAMATAN TERIAK KABUPATEN BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT TAHUN 2018 Brigita Olivia 1 , Sutanto Priyo Hastono 2 , Siti Masyitah 3 Program Pasca sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Indonesia Email: [email protected] No Telp : 085245221559 ABSTRAK Pernikahan dini atau pernikahan anak merupakan pernikahan yang dilakukan pada usia yang terlalu muda, yaitu usia kurang dari 20 tahun untuk perempuan. Kejadian pernikahan dini di Kecamatan Teriak dalam 3 tahun terakhir selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 jumlah pernikahan dini sebanyak 22,09%, meningkat ditahun 2016 22,90% meningkat kembali ditahun 2017 menjadi 25,95%. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan pernikahan usia dini pada wanita di Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan disain penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh wanita yang menikah pada tahun 2015-2018 di Kecataman Teriak Kabupaten Bengkayang, dengan jumlah populasi 831 wanita. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Jumlah sampel 117 responden. Pengumpulan data menggunakan rekapitulasi kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan signifikan dengan pernikahan usia dini pada wanita adalah pendidikan (p=0,0005), pengetahuan (p=0,001), pendapatan orang tua (p=0,047), paparan fornografi (p=0,039) dan pergaulan bebas (p=0,014). Variabel yang tidak berhubungan adalah pekerjaan responden, informasi media masa dan peran orang tua. Variabel yang dominan penelitian ini adalah pendidikan (OR=5,582) Disarankan pada Puskemas agar melakukan promosi kesehatan tentang kesehatan reproduksi dan pernikahan dini, tentang bahaya fornografi dan pergaulan bebas ke remaja-remaja putri yang bisa disampaikan dengan cara melakukan penyuluhan-penyuluhan disekolah. Diharapkan bagi remaja putri yang tidak dapat melanjutkan pendidikan formalnya ke jenjang yang lebih tinggi, maka remaja putri dapat mengisi waktu kosong dengan mengikuti pendidikan non formal seperti mengikuti kursus atau les. Kata kunci: Pernikahan Usia Dini, Faktor Risiko Pernikahan Usia Dini -
ANALISIS KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN DI KLINIK PRATAMA MELANIA PADEMANGAN JAKARTA UTARA TAHUN 2017
ANALISIS KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN DI KLINIK PRATAMA MELANIA PADEMANGAN JAKARTA UTARA TAHUN 2017 ANALYSIS INCIDENCE OF PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANES ON MATERNITY MOTHER AT PRATAMA MELANIA CLINIC, PADEMANGAN, NORTH JAKARTA, 2017 1Betty Nir Susanti, 1 Atik Kridawati, 1 Tri Budi Wahyuni Raharjo 1 Universitas Respati Indonesia *Hp/Email : 081224207872/[email protected] Abstract Background : In 2015 Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia achieve 305/100,000 live births. In 2017 MMR in North Jakarta achieve 19 cases of maternal mortality. The causes of maternal mortality due to infections, infections experienced by the majority of mothers due to the existence of problems in pregnancy and childbirth, one of them is the premature rupture of membranes (45%). The preliminary study conducted at Pratama Melania Clinic, Pademangan, North Jakarta in 2017 maternity mothers rate as much as 425 mothers with premature rupture of membranes as much as 99 (23.29%). This study aimed to determine the factors associated with premature rupture of membranes on maternity mother. Method : Survey analitik study with case control method was used. Cases were maternity mothers with premature rupture of membranes. Controls were maternity mothers non premature rupture of membranes. Subjects were 297 of maternity mothers (case = 99 maternity mothers; control = 198 maternity mothers). This study used form. Data were analyzed into univariate, bivariate using chi-square test, and multivariate using logistic regression. Result : This study found the parity and infant weight were associated with premature rupture of membranes (p < 0,05). Anemia, fetal presentation, age and premature rupture of membranes history were not associated with premature rupture of membranes (p > 0,05). Premature rupture of membranes history as a confounding variable.The dominant variable is weight baby (p value= 0.001; OR= 3,06). Conclusion : baby weight > 4000 grams has a 3 times greater chance of experiencing premature rupture of membranes compared to a baby’s weight ≤ 4000 grams. Advice for clinics to further increase the capacity of midwives and doctors. And health workers undertake efforts to achieve healt for pregnant women throught (KIE) about the importance of regular knowledge of antenatal care according to K4 standards with top priority for mothers with more weight interpretation of fetuses, multiparous pregnant women and other factors causing premature rupture of membranes. Keyword : Premature Rupture Of Membranes, Baby Weight, Maternity Mother Intisari Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 305/ 100.000 kelahiran hidup. AKI di Jakarta Utara tahun 2017 mencapai 19 kasus kematian ibu. Penyebab angka kematian ibu karena adanya infeksi, infeksi yang dialami ibu sebagian besar dikarenakan adanya masalah pada kehamilan dan persalinan, salah satunya adalah ketuban pecah dini (45%). Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Klinik Pratama Melania Pademangan Jakarta Utara tahun 2017 jumlah ibu bersalin sebanyak 425 orang dengan ketuban pecah dini sebanyak 99 (23,29%). Tujuan penelitian untuk mempelajari dan menjelaskan faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin. Metode : Penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian case control. Kasus adalah ibu bersalin dengan ketuban pecah dini. Kontrol adalah ibu bersalin yang tidak mengalami ketuban pecah dini. Besar sampel sebanyak 297 ibu bersalin (kasus : 99 ibu bersalin dan kontrol : 198 ibu bersalin). Instrument penelitian adalah formulir. Analisis data menggunakan univariat, bivariat menggunakan uji chi – square dan multivariat dengan menggunakan logistic regression. 2 Hasil : Penelitian ini menemukan variabel paritas dan berat badan bayi berhubungan signifikan dengan kejadian ketuban pecah dini (p < 0,05). Variabel yang tidak berhubungan adalah anemia, presentasi janin, umur dan riwayat ketuban pecah dini (p > 0,05). Variabel riwayat ketuban pecah dini sebagai variabel counfounding. Variabel dominan adalah berat badan bayi (p value 0,001;OR 3.056). Kesimpulan : Berat badan bayi > 4000 gram memiliki peluang 3 kali lebih besar mengalami ketuban pecah dini dibandingkan dengan berat badan bayi ≤ 4000 gram. Saran bagi klinik agar lebih meningkatkan kapasitas bidan dan dokter. Dan tenaga kesehatan mengadakan upaya mewujudkan kesehatan bagi ibu hamil melalui KIE tentang pentingnya pengetahuan pemeriksaan kehamilan yang teratur sesuai standar (K4), dengan prioritas utama pada ibu dengan tafsiran berat janin lebih, ibu hamil multipara dan faktor lain penyebab ketuban pecah dini. Kata Kunci : Ketuban Pecah dini, Berat Badan Bayi, Ibu Bersalin -
Determinan Yang Berpengaruh Terhadap Pemantauan Mutu Eksternal (PME) Bakteri Tahan Asam (BTA) Di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur
Determinan Yang Berpengaruh Terhadap Pemantauan Mutu Eksternal (PME) Bakteri Tahan Asam (BTA) Di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Aturut Yansen Alamat Korespondensi : Kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Jalan Matraman Raya Nomor 218, Bali Mester, Jatinegara, Kota Jakarta Timur. Daerah Khusus Ibukota Jakarta Indonesia 13310.Nomor Handphone 081285581992, Telepon Kantor (+62-21) 8192202, Faxsimili (+62-21) 8506319 Email: [email protected] ABSTRAK Jakarta Timur belum semua faskes yang melakukan pemeriksaan mikroskopik BTA menurut data tahun 2016 dari total 61 faskes yang melakukan pemeriksaan mikroskopis BTA baru 13 Puskesmas, 16 Rumah Sakit (21%) yang mengikuti program PME. Dengan hasil 6 faskes mikroskopis yanag ikut PME 4 Triwulan dan dari 6 faskes mikroskopis belum ada satupun yang menghasilkan kualitas ujisilang yang baik (0%). Untuk itu Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur dituntut untuk membina, mengawasi dan mengendalikan fasilitas pelayan kesehatan mikroskopis untuk mampu meningkatkan hasil PME yang baik. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari dan menjelaskan determinan yang mempengaruhi hasil PME dari laboratorium yang melaksanakan pemeriksaan Mikroskopis sedian dahak diwilayah Kota Administrasi Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah Cross Secsional Study Yaitu variabel dependen dan independen diamati pada periode yang sama dan metode yang digunakan adalah metode survey. Analisa data menggunakan uji chi-square dan regression logistic. Dari 60 responden yang diuji ada pendidikan diploma yaitu 62%, pernah dilatih <2 tahun yaitu 95%, memiliki 2 tenaga yaitu 100%, menganggarkan tiap tahun yaitu 96%, sarana dan prasarana yang baik yaitu 79%. Determinan anggaran yang sangat berhubungan dengan pelaksanaan PME BTA yaitu 96%. Artinya determinan anggaran yang mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan pelaksanaan PME BTA dimana variabel ini memiliki p value kurang dari 0.05 dan memiliki OR 99.24. Kesimpulan dari hasil ini bahwa Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur dapat memastikan semua faskes menganggarkan tiap tahun walaupun sementara ini masih ada bantuan dari luar negeri untuk pelaksanaan PME BTA. Kata kunci : PME BTA, keterampilan, jumlah SDM, standar profesi, anggaran, sarana dan prasarana. determinants that influence the external quality monitoring of bacteria Acid resistant in the East Jakarta Aturut Yansen Correspondence Address: East Jakarta Health Office Tribal Office Jalan Matraman Raya Number 218, Bali Mester, Jatinegara, East Jakarta. Jakarta, Indonesia. Mobile Number 081285581992, Office Telephone (+ 62-21) 8192202, Faxsimili (+ 62-21) 8506319 Email: [email protected] ABSTRACT East Jakarta not all health facilities who conduct microscopic examination of BTA, according to data in 2016 of a total of 61 health facilities that carried out microscopic examination of new BTA 13 Puskesmas,16 Hospitals (21%) who participated in the PME program. With the results of 6 microscopic health workers who participated PME 4 Quarterly and none of the 6 microscopic facilities have produced good quality Cross test (0%). For this reason the East Jakarta Health Office is required to foster, supervise and control microscopic health care facilities to be able to improve Jurnal IKM Program Pascasarjana Universitas Respati Indonesia Tahun 2018 good PME results. The purpose of this study is to study and explain the determinants influencing PME results from laboratories that carry out microscopic examination Sputum in East Jakarta City Administration area. The research method used is Cross Secsional Study is a dependent and independent variable observed in the same period and the method used is survey method. Data analysis using chi-square and regression logistic test. Of the 60 respondents tested, there was diploma education, 62%, had been trained <2 years that is 95%, has 2 personnel 100%, budgeting every year which is 96%, facilities and infrastructure good is 79%. Budget determinants that are closely related to the implementation of BTA PME that is 96%. This means that budget determinants that have a very significant relationship with the implementation of BTA PME where this variable has a p value of less than 0.05 and has an OR 99.24. The conclusion of this result is that the East Jakarta Health Office can ensure all health facilities budget every year although in the meantime there is still assistance from abroad for the implementation of BTA PME. Keywords: BTA PME, skills, number of human resources, professional standards, budget, facilities and infrastructure. -
DETERMINANTS PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMAH ABANG TAHUN 2018
DETERMINANTS PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMAH ABANG TAHUN 2018 1 Determinants of exclusive breastfeeding in infants at the Lemah Abang Community Health Center working area 20181 Assyifa Fauziah2 Dr. Siti Masyitah3 Dr. Zarfiel Tafal4 Universitas Respati Indonesia, [email protected] ABSTRAK Air Susu Ibu (ASI) sudah terbukti dapat meningkatkan status kesehatan bayi sehingga 1,3 juta bayi dapat diselamatkan. Bayi yang tidak pernah mendapat ASI beresiko meninggal 21% lebih tinggi dalam proses sesudah kelahiran dari pada bayi yang mendapat ASI. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Lemah Abang tahun 2018. Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan desain cross-sectional. Dari seluruh ibu yang memiliki bayi 6-24 bulan di daerah ini sebagai poplasi, 187 dipilih secara accidental sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah di uji validitas dan realibilitasnya. Data dianalisis dengan uji chi square untuk hubungannya dan regresi berganda untuk mencari variabel dominan. Hasilnya, di wilayah penelitian ini ditemukan 33,7% bayi mendapat ASI Eksklusif. Faktor predisposisi yang berhubungan bermakna dengan pemberian ASI Eksklusif di daerah ini adalah (p=0,018), pendidikan (p=0,015), dan pekerjaan (p=0,025). Faktor pemungkin yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif adalah pendampingan suami (p=0,046). Sedangkan faktor penguat yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif adalah dukungan keluarga (p=0,040) dan nasihat tenaga kesehatan (p=0,043). Variabel yang paling dominan berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif adalah nasihat tenaga kesehatan (OR=2,654). Kata kunci: ASI eksklusif, determinan ABCTRACT Breastfeeding has been proven to be able to improve the health status of infant. Approximately 1,3 million infantshad been saved from mortality. Infants who were never breastfed has 21% higher risk after birth than infant who were breastfed. This study was aimed to explain factors associated with exclusive breastfeeding practice at the Lemah Abang public health center in the year 2018. This is a quantitative descriptif study using cross sectional design. Of the mothers having 6-24 months baby, 187 sample were taken acciodentally. Data eres collected through interviews using a validity and reliability pretested questionnaire. This study found that not so much mothers (33,7%) practiced breastfeeding. Among predisposing factos related to exclusive breastfeeding are mother age (p=0.018), education (p=0.015), and employment status (p=0.025). Enabling factor related to exclusive breastfeeding are husband support (p=0.046). Within strengthening factor, family support (p=0.040) and health worker advice (p=0.043) were related to Exclusive breasfeedin. The most dominant variable relatedto exclusive breastfeeding is health worker advice (OR=2,654) Keywords: exclusif breastfeeding, determinants -
Analisis Implementasi Kebijakan Universal Health Coverage Jaminan Kesehatan Nasional Di Kabupaten Sukabumi
Analisis Implementasi Kebijakan Universal Health Coverage Jaminan Kesehatan Nasional Di Kabupaten Sukabumi Asep Suherman, Budi Hartono, Tri Krianto Universitas Respati Indonesia Jalan Bambu Apus I No. 3 Cipayung Jakarta Timur (13890) telp : 021-8457627 Asep Suherman, e-mail: [email protected] Thesis, September 2018 Abstrack Sukabumi Regency is currently in a transition period towards the Universal Health Service Coverage which is targeted to be completed in 2019. In implementing the policy supporting this program, there are some obstacles in its implementation so that there are still many people in Sukabumi Regency who have not been Health BPJS participants at presents. The purpose of this study is to determine what possible factors causing some of the population in Sukabumi Regency for not becoming Health BPJS participants. This research is a qualitative research and is carried out by using a case study method. The data sources in the study are primary data and secondary data with data collection techniques using in-depth interview methods and observation. The data analysis was carried out by reducing data, making data displays and drawing conclusions. Based on an analysis of Universal Health Coverage's policy implementation, the local government of Sukabumi Regency has had a strong commitment and has worked on the Universal Health Coverage by creating a Circular No. Regent. 440 / 635-2018 to implement the National Health Insurance program in Sukabumi Regency. The Identification of factors that influence the participation of health BPJS are (1) the communication has not been effective (2) the resources are not optimal (3) the attitude of policy implementers / implementers consisting of Health Institution and Health BPJS staff in implementing the policies has been accordance with their authorities, however there is still a sectoral ego (4) the existence of a bureaucratic structure with the health service as a leading sector is not optimal because there are several policy objectives that have not been fully realized and (5) the lack of community participation in supporting the UHC program. If all factors that can affect the implementation of Universal Health Coverage policy are not immediately addressed, the Universal Health Coverage policy of National Health Coverage in Sukabumi Regency will not be achieved by 2019. Keywords: Implementation, Universal Health Coverage, Sukabumi Regency Hak Cipta © 2018Universitas Respati Indonesia. Seluruh hak cipta. -
DETERMINAN KEJADIAN DIFTERI DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2018
DETERMINAN KEJADIAN DIFTERI DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2018 Determinants of the Occurrence of Diphtheria in the Tangerang District General Hospital Year 2018 Arvicha Fauziah1 Prof.Dr.Soekidjo Notoadmodjo, SKM., M.Comm2 Dr.Siti Masyitah3 Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Indonesia Email: [email protected] ABSTRAK Difteri adalah penyakit pada saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae. Kasus difteri di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang meningkat kembali pada tanggal 01 Januari 2018 hingga 31 Maret 2018 sebanyak 44 kasus, tahun sebelumnya tidak ditemukan kasus difteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian difteri di rumah sakit umum kabupaten tangerang tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain case control. Semua sampel kasus diambil sebagai subjek penelitian dan sampel kontrol menggunakan simple random sampling dengan cara undian sehingga sampel kontrol 21 anak. Perbandingan 1:1 maka sebanyak 21 anak sehingga total sampel 42 anak. Analisis univariat menggunakan persentase, bivariate menggunakan chisquare dan multivriat menggunakan regresi logistik ganda. Penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian difteri adalah jenis kelamin, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan imunisasi pentabio (PB)3. Variabel yang dominan terhadap kejadian difteri adalah kelengkapan imunisasi pentabio (PB)3 setelah di kontrol variabel umur, jenis kelamin, pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua. Rumah Sakit Umum Kabupaten untuk terus menggalakkan program pemerintah dalam imunisasi dasar. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang meningkatkan pentingnya imunisasi dengan memberikan informasi berupa frekuensi penyuluhan kepada masyarakat mengenai risiko penularan difteri akibat pemberian imunisasi pentabio (PB)3 tidak lengkap untuk meningkatkan kesadaran dan memotivasi orang tua untuk memberikan imunisasi pada anaknya. Kata Kunci : difteri, tangerang ABSTRACT Diphtheria is a disease of the upper respiratory tract caused by the bacterium Corynebacterium Diphtheriae. The case of diphtheria in Tangerang District General Hospital increased again on January 1, 2018 to March 31, 2018 in 44 cases, the previous year there were no cases of diphtheria. The research was to understand and explain the factors associated with the incidence of diphtheria in Tangerang district general hospital in 2018. This research is a quantitative research using case control design. All case samples were taken as research subjects and the control samples used simple random sampling by lottery so control samples were 21 children. Comparison of 1: 1 then 21 children so that a total sample of 42 children. Univariate analysis used percentages, bivariate using chi-square and multivriate using multiple logistic regression. The variables that were significantly associated with diphtheria were sex, parental education, parental work and immunization pentabio (PB)3. The dominant variable on the incidence of diphtheria is the completeness of immunization pentabio (PB)3 after being controlled for age, sex, parental education and parental work. District General Hospital to continue to promote government programs in basic immunization. Tangerang District Health Office increases the importance of immunization by providing information in the form of frequency of counseling to the public regarding the risk of diphtheria transmission due to incomplete immunization pentabio (PB)3 to increase awareness and motivate parents to provide immunization to their children. Keywords: diphtheria, tangerang -
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI RB MELANIA PADEMANGAN JAKARTA UTARA TAHUN 2016-2017
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI RB MELANIA PADEMANGAN JAKARTA UTARA TAHUN 2016-2017 Apriliana Pipin* Kusharisupeni** Luknis Sabri*** *Mahasiswa Pascasarjana Kesehatan Masyarakat, Universitas Respati Indonesia **Dosen Pascasarjana Kesehatan Masyarakat, Universitas Respati Indonesia,Universitas Indonesia *** Dosen Pascasarjana Kesehatan Masyarakat, Universitas Respati Indonesia, Universitas Indonesia [email protected] ABSTRAK Latar Belakang : Preeklampsia adalah penyakit yang ditandai dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu, disertai dengan proteinuria ≥ 300 mg/24 jam (Nugroho, 2012). Menurut data WHO (World Health Organization) pada tahun 2012 jumlah kasus preeklampsia terdapat 839 juta kasus. Kasus ini diperkirakan akan semakin tinggi pada tahun 2025 dengan jumlah 1,15 miliar kasus atau sekitar 29% dari total penduduk dunia. Secara global 80% kematian ibu hamil yang tergolong dalam penyebab kematian ibu secara langsung, yaitu disebabkan karena terjadi perdarahan, (25%) biasanya perdarahan pascapersalinan, preeklampsia pada ibu hamil (12%), partus macet (8%), aborsi (13%), dan karena sebab lain (7%) (WHO, 2012). Metode : Desain penelitian menggunakan pendekatan analitik kuantitatif dengan rancangan kasus kontrol, jumlah sampel 216 responden dengan 72 kasus (mengalami preeklampsia) dan 214 kontrol (tidak mengalami preeklampsia), analisis menggunakan univariat, bivariat dengan chi square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil : Variabel yang berpengaruh dengan kejadian preeklampsia yaitu, umur (p value = 0,035 ; OR = 2,449), kunjungan ANC (p value = 0,034 ; OR = 2,219), riwayat hipertensi (p value = 0,000 ; OR = 5,222). Sedangkan variabel confounding adalah pekerjaan, jarak kehamilan, paritas dan riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya,variabel dominan adalah riwayat hipertensi (OR) 5,222. Diskusi : Perlunya upaya promotif dan preventif misalnya memberikan informasi terkait faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian preeklampsia pada ibu hamil dan ibu bersalin melalui pemberian leaflet atau poster di setiap fasilitas pelayanan kesehatan. Kata kunci : Preeklampsia, Riwayat Hipertensi, Umur Ibu bersalin, Kunjungan ANC FACTORS AFFECTING THE PREECLAMPSIA EVENTS IN THE MOTHER MOTHERS IN RB MELANIA PADEMANGAN NORTH JAKARTA 2016-2017 Apriliana Pipin* Kusharisupeni** Luknis Sabri*** * Students of Public Health Postgraduate Program, Respati Indonesia University ** Postgraduate Public Health Lecturer, Respati Indonesia University, Indonesia University *** Postgraduate Public Health Lecturer, Respati Indonesia University, Indonesia University [email protected] ABSTRACT Background:. Preeclampsia is a disease characterized by blood pressure ≥ 140/90 mmHg after 20 weeks' gestation, accompanied by proteinuria ≥ 300 mg / 24 hours (Nugroho, 2012). According to WHO (World Health Organization) data in 2012 the number of cases of preeclampsia was 839 million cases. This case is estimated to be even higher by 2025 with 1.15 billion cases or about 29% of the total world population. Globally 80% of maternal deaths are classified as direct causes of maternal death, which is caused by bleeding, (25%) usually postpartum hemorrhage, preeclampsia in pregnant women (12%), congestion (8%), abortion (13% ), and for other reasons (7%) (WHO, 2012). Methods: The study design used a quantitative analytical approach with case control design, the number of samples was 216 respondents with 72 cases (having preeclampsia) and 214 controls (normal pragnancy), analysis using univariate, bivariate with chi square, and multivariate using multiple logistic regression test. Results: Variables that influence the incidence of preeclampsia are age (p value = 0.035; OR = 2.449), Antenatal care visit (p value = 0.034; OR = 2.219), history of hypertension (p value = 0,000; OR = 5,222), while the variables confounding are work, pregnancy distance, parity and historyof preeclampsia in previous pregnancies. The most dominant variable is a history of hypertension with OR (5,222). Discussion: The need for promotive and preventive efforts such as providing information related to factors that can affect the incidence of preeclampsia in pregnant women and women giving birth through leaflets or posters in each health care facility. Keywords : Preeclampsia, history of hypertension, Age of the mother, Antenatal care visit -
Pengaruh Pemberian Anti Difteri Serum (ADS) Terhadap Penurunan Derajat Keparahan Difteri di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2014-2017
Pengaruh Pemberian Anti Difteri Serum (ADS) Terhadap Penurunan Derajat Keparahan Difteri di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2014-2017 Anita PD Nugroho1 , Cicilia Windiyaningsih2 , Zainal Abidin3 ABSTRAK Latar Belakang: Insiden dan mortalitas difteri di Indonesia terus meningkat dari tahun 2014- 2017, di RSPI SS peningkatan kasus rawat difteri terus terjadi. ADS sangat penting untuk menurunkan derajat keparahan difteri. Tujuan penelitian untuk membuktikan pengaruh ADS terhadap penurunan derajat keparahan pada pasien difteri di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2014-2017. Metode: Analitik observasional, desain kasus kontrol. Sampel kasus 86 orang, kontrol 86 orang, variabel dependen yaitu penurunan derajat keparahan, variabel independen yaitu pemberian ADS, dosis ADS, waktu pemberian ADS, antibiotik, kortikosteroid, usia, jenis kelamin, tempat tinggal, status imunisasi, pseudomembran, bullneck, miokarditis, dan hasil kultur. Hasil: variabel yang berhubungan dengan penurunan derajat keparahan penderita difteri adalah pemberian ADS (OR=4.063; 95%CI:1.354-12.195, p=0.012), pemberian kortikosteroid (OR=3.653, 95%CI 1.568-8.513,p=0.003) dan kultur (OR=0.170; 95%CI: 0.054-0.547), miokarditis merupakan variabel konfonding (OR=1.690; 95%CI: 0.565-5.052,p=0.348). Kesimpulan dan saran: Pemberian ADS terbukti berpengaruh terhadap penurunan derajat keparahan difteri. Disarankan penyediaan ADS yang merata dan cukup di seluruh fasyankes. Kata Kunci : Derajat Keparahan, ADS The Effect of Diphtheria AntiToxin (DAT) to Decrease Degrees of Diphtheria Severity at Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso 2014-2017 Anita PD Nugroho1 , Cicilia Windiyaningsih2 , Zainal Abidin3 ABSTRACT Background The incidence and the death rate of diphtheria in Indonesia continues to increase from 2014 to 2017, as well as at RSPI SS an increase in cases of diphtheria continues occured. DAT is very important to reduce the severity of diphtheria. The aim of the study was to prove the effect of DAT and other factors to decrease the severity of diphtheria patients at RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso 2014-2017. Method: Observational analytics, case control design. Samples of cases were 86 people, controls 86 people, the dependent variable was a decrease in severity, independent variables were DAT treatment, DAT dose, DAT time, antibiotics, corticosteroids, age, sex, residence, immunization status, pseudomembran, bullneck, myocarditis, and culture. Results variables that were significantly associated with a decrease in the severity of diphtheria patients were DAT treatment (OR=4.063; 95%CI:1.354-12.195;p=0.012); corticosteroids (OR=3.653, 95%CI: 1.568- 8.513;p=0.003) and culture (OR=0.170; 95%CI: 0.054-0.547;p=0.170), myocarditis was a confounding variable (OR=1,690,95%; CI: 0,565-5,052;p=0,348). Conclusions and suggestion DAT treatment has been shown to affect the severity of diphtheria contibuted 7,6%. Four factors that were significantly associated with a decrease in the severity of diphtheria were contributed 26,3%. Suggestion DAT and confirmation laboratory diagnossed must be available in primary health care and hospital. Keywords: severity of diphtheria, DAT -
Determinants of pathological vaginal discharge practices in adolescent girls of SMK Country 51 East Jakarta
Determinants of pathological vaginal discharge practices in adolescent girls of SMK Country 51 East Jakarta Anira Sukmah S.P1 , Sutanto Priyo Hastono2 , Zarfiel Tafal3 123Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Respati Indonesia [email protected] Abstarct Estimated by Globocan International Agency For Research in Cancer of 2012, the cervical cancer index reached 17 per 100,000 women (Susilowati, 2016). From the preliminary study conducted in one State Vocational School in East Jakarta 7 out of 10 female students did not know how to prevent pathological leucorrhoea. The purpose of the study was to explain and identify the determinants of pathological leucorrhoea prevention measures. Quantitative research with cross sectional design, univariate data, bivariate with square test and multivariate using multiple logistic regression test. This study found variables of knowledge, age, attitude, parental education, parental work, residence, private room, parental advice, sibling support, the effect of mass media exposure was significantly related to pathological vaginal discharge prevention. The most dominant variable is parental education with value (0R = 9,574) Keywords: leucorrhoea prevention measures, young women DETERMINAN PRAKTIK TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA REMAJA PUTRI SMK NEGERI 51 JAKARTA TIMUR Abstrak Globocan Internasional Agency For Research on cancer tahun 2012, indeks kanker serviks mencapai 17 per 100.000 perempuan (Susilowati, 2016). Dari studi pendahuluan yang dilakukan di satu SMK Negeri di jakarta timur 7 dari 10 siswi tidak mengetahui cara melakukan pencegahan keputihan patologis. Tujuan penelitian untuk menjelaskan dan mengidentifikasi determinan tindakan pencegahan keputihan patologis. Penelitian kuantitatif dengan rancangan cros sectional, data univariat, bivariat dengan uji square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda. Penelitian ini menemukan variabel pengetahuan, usia, sikap, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, tempat tinggal, kamar pribadi, nasehat orangtua, dukungan saudara kandung, pengaruh paparan media massa berhubungan signifikan dengan tindakan pencegahan keputihan patologis. Variabel yang paling dominan adalah pendidikan orang tua dengan nilai (0R= 9,574) Kata kunci: tindakan pencegahan keputihan, remaja putri -
PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA DI INDONESIA ANALISIS SDKI 2012
PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA DI INDONESIA ANALISIS SDKI 2012 Amelina Program Pascasarjana, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Respati Indonesia Jl. Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur 13890 [email protected] ABSTRAK Penelitian WHO dibeberapa Negara berkembang menunjukkan sekitar 40% remaja umur 18 tahun telah melakukan hubungan seks meskipun tanpa ikatan pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di Indonesia tahun 2012. menggunakan desain studi cross-sectiona dengan bersumber data SDKI 2012. Sampel berjumlah 19.344 yang memenuhi kriteria inklusi yaitu remaja laki-laki dan perempuan usia 15-24 tahun Belum pernah menikah. Hasil penelitian menunjukan variable umur, jenis kelamin, tempat tinggal, pendidikan, akses media informasi, sikap terhadap perilaku seksual dan pengaruh teman sebaya. Faktor dominan yang berhubungan perilaku seksual beresiko pada penelitian ini adalah jenis kelamin (P =0,000, OR (6,681) Kata Kunci : Perilaku seksual pranikah, jenis kelamin ABSTRACT WHO research in developing countries shows that around 40% of teenagers aged 18 years have had sex even though they are not married. This study aims to determine the factors associated with premarital sexual behavior in adolescents in Indonesia in 2012. using cross-sectiona study design sourced from the 2012 IDHS data. Samples totaling 19,344 who met the inclusion criteria were male and female adolescents aged 15- 24 years Never married. The results showed the variables of age, sex, place of residence, education, access to information media, attitudes toward sexual behavior and peer influence. The dominant factor related to risky sexual behavior in this study was gender (P = 0,000, OR (6,681) Keywords: premarital sexual behavior, sex -
Determinan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2018
Determinan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2018 Aksan Suandi Program Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Respati Indonesia Email : [email protected] ABSTRAK Profil Kesehatan Kabupaten Bogor 2016, hipertensi masih berada pada urutan kedelapan pola penyakit terbanyak di Puskesmas pada usia 15-44 %) dan urutan kedua pada umur 45-75 tahun. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menjelaskan determinan kejadian hipertensi di Kabupaten Bogor Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 387 orang dengan sampel adalah pasien ≥ 18 tahun yang berjumlah 194 orang. Tehnik pengambilan sampel dengan cara accidental sampel Analisis multivariat didapatkan variabel yang berhubungan adalah obesitas (p. value = 0,027, OR = 2,112), tingkat stress (p. value = 0,041, OR = 1,975), tingkat pendidikan (p. value = 0,003, OR = 3,456) dan aktifitas fisik (p. value = 0,053, OR = 2,344), sedangkan variabel perilaku merokok, usia, jenis kelamin, status pekerjaan, konsumsi makanan tinggi NaCl, konsumsi buah dan konsumsi sayuran tidak memiliki hubungan yang signifikan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih tentang PTM utamanya dalam lingkup penyakit kardivaskuler dan lebih khusus pada penyakit hipertensi. Kata kunci : Determinan hipertensi. Daftar pustaka : 29 ( 2009-2016) ABSTRACT Bogor Regency Health Profile 2016, hypertension is still in the eighth order of the most disease patterns in Puskesmas at the age of 15-44 years and the second order is at the age of 45-75 years. The purpose of this study was to determine and explain the determinants of hypertension events in Bogor Regency in 2018. This type of research is analytic survey with cross sectional design. The population in this study were 387 people with a sample of ≥ 18 years old patients totaling 194 people. Sampling technique by accidental sampling. Multivariate analysis found that the related variables were obesity (p. value = 0.027, OR = 2.112), stress level (p. value = 0.041, OR = 1.975), education level (p. value = 0.003, OR = 3.456) and physical activity (p. value = 0,053, OR = 2,344), while the variables of smoking behavior, age, sex, work status, high Nacl food consumption, fruit consumption and vegetable consumption did not have a significant relationship. This research is expected to provide more knowledge about non-communicable diseases in the scope of cardiovascular disease and more specifically in hypertension. Keywords: Hypertension determinants. Bibliography: 29 (2009-2016) -
PENGARUH KENAIKAN IURAN BPJS DAN KUALITAS PELAYANAN BPJS TERHADAP KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS MANDIRI DI KELURAHAN TUGU SELATAN JAKARTA UTARA TAHUN 2018
PENGARUH KENAIKAN IURAN BPJS DAN KUALITAS PELAYANAN BPJS TERHADAP KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS MANDIRI DI KELURAHAN TUGU SELATAN JAKARTA UTARA TAHUN 2018 THE EFFECT OF INCREASING BPJS FILLING AND QUALITY OF BPJS SERVICES ON THE SATISFACTION OF MANDIRI BPJS PARTICIPANTS IN KELURAHAN TUGU SELATAN JAKARTA UTARA 2018 Abdul Harris Keliat, Ignatius A. Wirawan Nugrohoadi², Budi Hartono³ ¹Mahasiswa Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Indonesia ²Dosen Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Indonesia ³Dosen Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Indonesia [email protected] ABSTRAK Kesehatan adalah salah satu hak dasar hidup yang sudah semestinya dipenuhi, negara harus menjamin akses kesehatan semua rakyatnya tanpa kecuali. Kesehatan yang menjadi salah satu faktor penting dalam perkembangan bangsa, menjadi perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Dari tahun ke tahun berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa di tingkat dunia terus dilaksanakan pemerintah demi mengejar ketertinggalan dari masyarakat dunia pada umumnya. Berbagai program dan kebijakan tersebut antara lain adalah BPJS (badan penyelenggara jaminan sosial) dengan prinsip asuransi kesehatan. Namun, pada Peraturan Presiden nomor 19 tahun 2016 tentang jaminan kesehatan tertuang pada tanggal 1 April 2016 iuran BPJS akan mengalami kenaikan. Dengan adanya kenaikan iuran BPJS ini banyak masyarakat di Kelurahan Tugu Selatan, Jakarta Utara mengeluh keberatan khususnya pasien peserta BPJS mandiri dan hal ini dapat mempengaruhi kepuasan peserta BPJS khususnya pasien peserta BPJS mandiri untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul pengaruh kenaikan iuran BPJS dan kualitas pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien peserta BPJS mandiri di kelurahan Tugu Selatan, Jakarta Utara 2018. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif kuantitatif yaitu dengan pendekatan cross sectional, karena dalam rangka mencari hubungan sebab akibat yang dilakukan analisis structural equational model (SEM). Hasilnya adalah Kenaikan iuran BPJS berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pasien Peserta BPJS, Kualitas Pelayanan BPJS berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pasien Peserta BPJS, Kenaikan Iuran BPJS berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pasien Peserta BPJS. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penelitian ini menunjukan adanya pengaruh secara simultan antara kenaikan iuran BPJS dan kualitas pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien peserta BPJS Mandiri di kelurahan Tugu Selatan, Jakarta Utara tahun 2018. Saran untuk penelitian berikutnya untuk memperdalam lagi tentang BPJS (badan penyelenggara jaminan sosial) dengan menggunakan metode penelitian SEM (Structural Equation Modeling). Kata Kunci: Kenaikan iuran BPJS, Kualitas Pelayanan BPJS, Kepuasan Pasien Peserta BPJS ABSTRACT Health is one of the basic rights of life that should be fulfilled, the state must ensure access to health of all its people without exception. Health, which is an important factor in the development of the nation, is a serious concern from the government and society. From year to year various programs and policies to improve the level of health and welfare in order to improve the competitiveness of the nation at the world level continue to be carried out by the government in order to catch up with the world community in general. Various programs and policies include BPJS (the social security organizer) with the principle of health insurance. However, in Presidential Regulation number 19 of 2016 concerning health insurance stated on April 1, 2016 BPJS contributions will increase. With the increase in BPJS contributions, many people in Tugu Selatan Village, North Jakarta complained about objections, especially patients with independent BPJS participants and this could affect the satisfaction of BPJS participants, especially patients of independent BPJS participants for which researchers were interested in conducting research entitled the influence of BPJS contributions and quality health services for patient satisfaction of independent BPJS participants in Tugu Selatan village, North Jakarta 2018. This research is a quantitative descriptive study that is a cross sectional approach, because in order to find a causal relationship conducted by analysis of structural equational models (SEM). The result is an increase in BPJS contribution positive effect on BPJS Participant Patient Satisfaction, BPJS Service Quality has a positive effect on the Satisfaction of BPJS Participant Patients, the increase in BPJS Contribution has a positive effect on BPJS Participant Patient Satisfaction. The conclusion of this study that this study shows the simultaneous influence between BPJS contribution increase and health service quality on patient satisfaction of BPJS Mandiri participants in Tugu Selatan village, North Jakarta in 2018. Suggestions for subsequent research are to deepen BPJS (social security organizing body) using the SEM (Structural Equation Modeling) research method. Keywords: Increase BPJS contribution, BPJS Service Quality, Patient Satisfaction BPJS participants -
ANALISIS SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI DI BIRO KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN KESEHATAN
ANALISIS SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI DI BIRO KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN KESEHATAN Aang Abu Azhar1, Ignatius A. Wirawan Nugrohoadi2, Budi Hartono3 1Mahasiswa Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Indonesia 2Dosen Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Indonesia 3Dosen Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Indonesia [email protected] ABSTRAK Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian di lingkungan Kementerian Kesehatan, salah satu fungsinya adalah menyelenggarakan pengelolaan penilaian kinerja pegawai. Di Biro Kepegawaian belum pernah dilakukan analisis mengenai sistem penilaian kinerja pegawai sehingga belum diketahui bagaimana penilaian kinerja pegawai yang efektif, obyektif dan akuntabel. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran sistem penilaian kinerja pegawai di Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan melakukan wawancara dan penelusuran dokumen. Analisis data dengan menggunakan analisis isi. Kerangka konsep dikembangkan dari teori Azwar A (1996) dan dipadukan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sistem penilaian kinerja pegawai di Biro Kepegawaian berdasarkan unsur Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja. Indikator SKP diukur dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan biaya, sedangkan indikator perilaku kerja diukur dari aspek orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama dan kepemimpinan. Penilaian kinerja pegawai belum efektif, obyektif dan akuntabel, sehingga perlu dilakukan revisi pedoman, membentuk tim penilai, membuat kebijakan dan penataan pegawai. Manfaat dari hasil penilaian kinerja pegawai dijadikan dasar sebagai evaluasi perbaikan kinerja, syarat administrasi kepegawaian, pertimbangan pimpinan termasuk promosi, pengembangan karir dan pembayaran tunjangan kinerja. Kata kunci : Analisis Sistem Penilaian Kinerja, Sistem Penilaian Kinerja, Kinerja Pegawai, Pegawai Negeri Sipil, PNS. PENDAHULUAN Penilaian kinerja pegawai di lingkungan instansi pemerintah sering disebut sebagai penilaian prestasi kerja PNS yang bertujuan untuk menjamin obyektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karir. Penilaian prestasi kerja PNS merupakan suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja PNS. Penilaian prestasi kerja PNS secara sistemik penekanannya pada pengukuran tingkat capaian SKP yang telah direncanakan dan disepakati antara Pejabat Penilai dengan PNS yang dinilai sebagai kontrak prestasi kerja, sedangkan secara strategis diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yang disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yang disepakati dan bukan penilaian atas kepribadian seorang PNS. Kementerian Kesehatan telah menerapkan penilaian kinerja pegawai sejak tahun 2015 berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 96 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai di lingkungan Kementerian Kesehatan yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 dan Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Penilaian kinerja tersebut dilakukan setiap akhir Desember pada tahun yang bersangkutan dan paling lama akhir Januari tahun berikutnya. Penilaian kinerja pegawai dilaksanakan untuk mengevaluasi kinerja individu PNS yang dapat memberikan petunjuk bagi manajemen dalam rangka mengevaluasi kinerja unit, meningkatkan produktivitas, tanggung jawab dan motivasi pegawai serta menghindari pilih kasih. Hasil penilaian kinerja pegawai dimanfaatkan sebagai dasar untuk menetapkan pengembangan karir atau promosi, pengambilan keputusan pimpinan, menentukan pembayaran tunjangan kinerja dan pembinaan pegawai. Dari pengamatan awal yang telah dilakukan oleh peneliti di Biro Kepegawaian, masih ditemukan kelemahan pada pelaksanaan penilaian kinerja pegawai, sehingga hasil penilaian tersebut belum menggambarkan kinerja pegawai sesungguhnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sistem penilaian kinerja pegawai di Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan. METODE PENELITIAN Desain dan Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif, peneliti melakukan diskusi dan wawancara mendalam dengan informan yang berwenang dan kompeten untuk mengetahui gambaran tentang pelaksanaan penilaian kinerja pegawai di Biro Kepegawaian. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan. Persiapan penelitian dan proposal diajukan pada bulan Mei 2016. Pengumpulan data dilakukan selama bulan Mei-Juli 2018. Lokasi ini dipilih secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan bahwa peneliti merupakan pegawai dari Biro Kepegawaian. Setting Penelitian Peneliti melakukan pengamatan awal untuk memahami situasi, mempelajari keadaan dan latar subjek penelitian pada lokasi penelitian. Pemilihan subjek penelitian di Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan yang merupakan acuan bagi unit organisasi di Kementerian Kesehatan terkait pelaksanaan penilaian kinerja pegawai. Di dalam proses masuknya peneliti ke dalam setting sosial dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi atau melakukan pengamatan lapangan awal, ini dilakukan hanya sebatas melihat permasalahan secara umum dan meluas pada latar penelitian ini, sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian secara resmi kepada Kepala Biro Kepegawaian, kemudian peneliti melakukan proses wawancara mendalam terhadap para expert yang hasil dari wawancara tersebut didapatkan data dan foto yang telah disahkan oleh para expert sebagai bukti pelaksanaan hasil wawancara. Kehadiran peneliti bertujuan untuk menciptakan hubungan “rapport” yang baik dengan subjek penelitian, disini peneliti secara terbuka atau terang-terangan bertindak melalui pengamatan partisipatif, yakni pengamatan dimana peneliti terlibat langsung dalam kegiatan subjek. Informan Penelitian Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitiannya, akan tetapi akan mencoba memberikan pemahaman tentang pentingnya kualitas pelayanan dalam rangka memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Subjek penelitian ini diantaranya memilih dan menetukan siapa-siapa yang akan dijadikan narasumber yang dapat menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi dan data akurat dan kridibel, sehingga dapat mendukung hasil penelitian yang berkualitas. Informan penelitian terdiri dari tujuh orang pejabat struktural yaitu Kepala Biro Kepegawaian, Kepala Bagian Pengadaan Pegawai, Kepala Bagian Mutasi dan Penilaian Kinerja Pegawai, Kepala Subbagian Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil, Kepala Subbagian Pengangkatan Pegawai dengan Penugasan Khusus, Kepala Subbagian Kenaikan Pangkat, dan Kepala Subbagian Penghargaan dan dua orang pejabat pelaksana yaitu Analis Kepegawaian dan Pranata Komputer. Instrumen Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama yang terjun ke lapangan langsung dalam mengumpulkan data di lapangan. Sebagai instrumen penelitan, peneliti menggunakan pedoman wawancara mendalam, FGD dan pengamatan sebagai alat bantu dalam pengambilan data di lapangan. Pedoman pengamatan bisa juga dengan menggunakan peralatan yaitu perekam suara dan kamera foto, namun tetaplah peneliti sebagai instrumen utama yang dapat menangkap dan memahami makna yang dibangun oleh partisipan terkait dengan fokus penelitian. Cara dan Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri dengan menggunakan metode wawancara mendalam yang dilakukan dengan merekam dan mencatat secara lengkap dan akurat cerita sesuai dengan kata-kata asli. Pengumpulan data dilakukan dengan seijin dari Kepala Biro Kepegawaian. Data sekunder berupa pedoman atau format penilaian, prosedur penilaian dan daftar hasil penilaian prestasi kerja pegawai Biro Kepegawaian Tahun 2017. Data primer berupa hasil wawancara mendalam kepada sumber data atau informan yang terkait. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitan ini dengan menggunakan analisis isi, yaitu melihat hasil penelitian yang dilaksanakan dari aspek kecukupan dan kesesuaian kemudian dibandingkan dengan kerangka teori yang ada pada tinjauan pustaka (Burham, 2003). Pengolahan dan analisis data penelitian dilakukan melalui beberapa langkah seperti Pembuatan transkip, Pengembangan catatan lapangan, Pengkodean, dan Peringkasan data. Teknik Menjamin Keabsahan Data Penelitian kualitatif sebagai salah satu metode penelitian memiliki standarisasi tersendiri dalam menentukan tingkat kepercayaan sebuah data yang ditemukan di lapangan. Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif menggunakan validitas internal (credibility) pada aspek nilai kebenaran, pada penerapannya ditinjau dari validitas eksternal (transferability), dan realibilitas (dependability) pada aspek konsistensi, serta obyektivitas (confirmability) pada aspek naturalis (Sugiyono, 2014). Pada penelitian kualitatif, tingkat keabsahan lebih ditekankan pada data yang diperoleh. Uji kredibilitas dengan melakukan triangulasi. Menurut Wiliam Wiersma (dalam Sugiyono, 2012), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi ada berbagai macam cara yaitu triangulasi sumber, teori dan metode. Kerangka Konsep Sumber: Azwar A (1996) dan PP Nomor 46 Tahun 2011 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Biro Kepegawaian Biro Kepegawaian merupakan salah satu Satuan Kerja di lingkungan instansi pemerintah Kementerian Kesehatan di bawah pembinaan Sekretariat Jenderal yang berlokasi di Gedung Prof. Sujudi lantai 8, dengan alamat di Jalan H.R. Rasuna Said Blok X.5 Kavling 4-9 Kota Jakarta Selatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kepegawaian di lingkungan Kementerian Kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsinya adalah menyenggarakan pengelolaan urusan pengadaan pegawai, urusan mutasi dan penilaian kinerja pegawai, urusan pengembangan pegawai, urusan disiplin dan kesejahteraan pegawai dan pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro. Keadaan pegawai di lingkungan Biro Kepegawaian pertanggal 31 Desember 2017 berjumlah 148 orang PNS. Pedoman atau atau Format Penilaian Kinerja Pegawai Biro Kepegawaian telah melaksanakan penilaian kinerja pegawai sejak tahun 2015 dengan menggunakan pedoman atau format penilaian kinerja terhadap dua unsur, yaitu unsur Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 96 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya bahwa penilaian kinerja terdiri dari SKP dan perilaku kerja. Menurut teori yang dikemukan oleh Veithzal Rivai (2009) bahwa penilaian kinerja mengukur hasil pekerjaan dan perilaku, SKP penekanannya pada hasil kerja atau mengukur hasil pekerjaan pegawai. Sedangkan perilaku kerja penekanannya pada tingkah laku pegawai. Kepala Biro Kepegawaian telah membuat kebijakan terkait dengan penilaian perilaku dengan menggunakan metode 360 derajat. Kebijakan tersebut masih tersirat, belum tersurat dan pada pelaksanaannya dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua pegawai. Pedoman atau format penilaian kinerja pegawai di Biro Kepegawaian sudah mencakup semua aspek, namun pada pelaksanaannya masih ditemukan kekurangan, sehingga beberapa aspek perlu direvisi, sehingga penilaian tersebut tidak bias dan dapat dipertanggungjawabkan. Sumber Daya Manusia Penilaian Kinerja Pegawai Penerapan sumber daya manusia di Biro Kepegawaian sudah maksimal sesuai dengan kebutuhan organisasi, sebagian besar penempatan pegawai sudah sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki. Namun masih ada beberapa pegawai yang belum sesuai penempatannya sehingga pekerjaan yang dikerjakan tidak sesuai dengan kualifikasi, jabatan dan kompetensinya, meskipun pada akhirnya pekerjaan dapat tercapai sesuai target, namun tetap saja ini akan menghambat atau mengurangi kualitas yang diharapkan. SDM penilai kinerja pegawai di Biro Kepegawaian untuk menilai unsur SKP adalah atasan langsung, sedangkan untuk menilai perilaku kerja dilakukan dengan menggunakan metode penilaian 360 derajat, dimana perilaku dinilai oleh atasan langsung, rekan kerja dan bawahan. Hasil akhir penilaian yang telah dilakukan oleh atasan langsung maupun dengan metode 360 derajat, dilakukan uji kembali atau kalibrasi oleh para Kepala Bagian yang dipimpin oleh Kepala Biro Kepegawaian. SDM penilai kinerja pegawai di Biro Kepegawaian sudah sejalan dengan teori dan sudah cukup lengkap, namun keadaan dilapangan menyatakan bahwa nilai tersebut dikalibrasi, itu menandakan bahwa penilaian tersebut belum obyektif. Untuk menjamin obyektifitas hasil penilaian, perlu dibuatkan standar penilaian yang baku dan pembentukan tim penilaian kinerja pegawai yang bertugas mengkoordinir, melakukan verifikasi dan kalibrasi untuk menjamin obyektifitas penilaian dan meminimalisir bias. Indikator Penilaian Kinerja Pegawai Indikator penilaian kinerja pegawai di Biro Kepegawaian terdapat pada dua unsur, yaitu SKP dan Perilaku. Unsur SKP indikator yang diukur dilihat dari capaian kinerja dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan biaya. Sedangkan unsur Perilaku indikator yang diukur melalui pengamatan dari aspek orientasi pelayanan, integritas, komintmen, disiplin, kerjasama dan kepemimpinan. Aspek-aspek penilaian kinerja sudah cukup, namun perlu adanya penjelasan detail terkait aspek-aspek tersebut, sehingga indikator penilaian kinerja lebih jelas dan sesuai dengan prinsip pada peraturan tersebut yang mengatakan bahwa penilaian kinerja pegawai berdasarkan prinsip objektif, terukur, akutabel, partisipatif dan transparan. Metode Penilaian Kinerja Pegawai Metode penilaian kinerja pegawai di Biro Kepegawaian yang digunakan untuk mengukur capaian kinerja dalam unsur SKP adalah Past based methods dimana penilaian kinerja pegawai diukur berdasarkan pekerjaan yang telah dilakukan. Sedangkan unsur perilaku kerja menggunakan metode penilaian 360 derajat, nilai total perilaku kerja menggunakan metode perbandingan berpasangan dimana perilaku kerja setiap individu dibandingkan dengan individu lainnya dan ditentukan mana yang lebih baik. Kemudian hasil akhir penilaian dilakukan dengan cara menggabungkan nilai SKP bobot 60% dan perilaku kerja dengan bobot 40%, nilai akhir tersebut ditotal kemudian digunakan metode “Skala Rating Grafik” yang mengkategorikan 5 (lima) hasil penilaian, yaitu hasil penilaian dengan sebutan Sangat Baik skala nilai 91-100, Baik skala nilai 76-90, Cukup skala nilai 61-75, Kurang skala nilai 51-60, dan Buruk skala nilai dibawah 50. Diperlukan perbaikan kembali terkait dengan range penilaian, terutama untuk nilai dengan kategori baik, sehingga dapat membedakan nilai baik antar pegawai. Perencanaan Penilaian Kinerja Pegawai Periode perencanaan penilaian kinerja pegawai masih dilakukan satu tahun sekali, dimana perencanaan kinerja dilakukan pada awal tahun dan penilaian dilakukan pada akhir tahun yaitu bulan desember dan paling lambat sampai dengan bulan januari tahun berikutnya. Pola perencanaan seperti ini menyebabkan adanya keterlambatan baik periode perencanaan maupun periode penilaian, sehingga ketepatan saat merekap pekerjaan dan memberikan penilaian di akhir tahun agak sulit dilakukan. Diketahui bahwa sudah ada tools untuk membantu penilaian kinerja pegawai khususnya terkait dengan hasil capaian kinerja harian yang dapat dilaporkan melalui aplikasi SIPEKA, namun aplikasi ini belum banyak digunakan oleh pegawai, padahal jika dipergunakan hasil capaian kinerja pegawai dapat dimonitor sehingga atasan bisa memberikan peringatan kepada pegawai jika tidak mencapai target sehingga pegawai tersebut bisa memperbaiki kinerja serta kedisiplinannya. Periode penilaian sebaiknya dilakukan minimal setiap 3 bulan sekali atau lebih baik lagi setiap bulan, sehingga kinerja dan perilaku pegawai dapat dimonitor dan atasan dapat memberikan feedback langsung terkait kinerja bawahannya tersebut. Pengorganisasian Penilaian Kinerja Pegawai Organisasi terstruktur yang menangani penilaian kinerja pegawai, yaitu Subbagian Penilaian Kinerja Pegawai dan Dukungan Informasi Kepegawaian sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015. Organisasi tersebut harus tetap ada, fungsinya membuat pedoman terkait dengan penilaian kinerja di lingkungan Biro Kepegawaian maupun Kementerian Kesehatan, melakukan evaluasi terkait dengan pelaksanaan penilaian kinerja pegawai, dan memastikan sistem penilaian kinerja telah berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Penyusunan SKP dilakukan pada awal tahun dengan menggunakan bantuan aplikasi dimana SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur. Setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan berdasarkan pada tugas dan fungsi, beban kerja, rencana kerja tahunan yang telah ditetapkan oleh instansi. Target yang akan dicapai dituangkan kedalam aspek kuantitas, kualitas, waktu dan biaya. SKP yang telah disusun disetujui dan ditetapkan oleh atasan langsung atau Pejabat Penilai sebagai kontrak kerja yang akan dilaksanakan pada tahun tersebut. Penilaian kinerja aspek kuantitas dengan membandingkan antara target jumlah pekerjaan yang akan dicapai dalam satu tahun dengan jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan bukti pekerjaan, namun dalam hal penyampaian bukti capaian kegiatan masih sulit dilakukan karena dilakukan hanya satu tahun sekali, padahal sudah ada aplikasi SIPEKA untuk melaporkan hasil kerja harian pegawai yang dapat dijadikan tools untuk mengumpulkan bukti kegiatan yang dicapai pegawai, namun aplikasi ini belum dimanfaatkan maksimal oleh pegawai. Perlu kebijakan terkait dengan kewajiban penggunaan aplikasi SIPEKA agar memudahkah pegawai dan penilai dalam melakukan penilaian aspek kuantitas tersebut. Penilaian kinerja aspek kualitas pekerjaan yang dicapai mendekati sempurna, ini ditandai dengan hasil kerja tidak ada revisi, capaian target produk kegiatan dapat diselesaikan sesuai target, proses administrasi lebih cepat, jam kerja lebih efektif dan komplain dari pegawai berkurang. Namun jika dilihat dari acuan yang digunakan untuk indikator menilai aspek kualitas masih kurang penjelasannya. Pada teori yang dikemukan para ahli dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya bahwa penilaian aspek kualitas sebaiknya dilihat dari akurasi, ketelitian, penampilan, ketepatan, kelengkapan dan kerapihan, sehingga perlu dibuat lebih detail lagi, terutama untuk rentang nilai maupun keterangan penjelasan nilai tersebut terhadap capaian hasil kerjanya agar penilaian aspek kualitas dapat diukur dengan jelasa. Penilaian kinerja aspek waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sudah cukup, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan relatif tepat waktu sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Target waktu dihitung dalam bulan, namun pada penelitian ini ditemukan bahwa penentuan waktu penyelesaian pekerjaan selalu dihitung 12 bulan, padahal seharusnya waktu penyelesaian target pekerjaan disesuaikan dengan lamanya proses pekerjaan tersebut diselesaikan. Penulis mengusulkan agar saat menentukan target waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, terlebih dahulu menginventalisir dan memetakan pekerjaan sesuai dengan tupoksi dan beban kerja, kemudian menentukan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Penilaian kinerja aspek biaya ditargetkan pada SKP Kepala Biro Kepegawaian, dengan asumsi bahwa anggaran biaya sering sekali terjadi revisi, sehingga cukup riskan jika diturunkan ke tiap-tiap pegawai. Melihat hasil penelitian tersebut dan teori seharusnya semua kegiatan yang menggunakan anggaran harus dicantumkan besaran anggarannya pada SKP pegawai tersebut, jika Biro Kepegawaian menerapkan hal tersebut, perlu dilakukan studi banding terhadap Kementerian lain dan konsultasi ke Badan Kepegawaian Negara terkait penerapan aspek biaya di Biro Kepegawaian. Perilaku Kerja Pegawai Penilaian perilaku kerja dilakukan dengan menggunakan metode 360 derajat, dimana semua pegawai sudah terlibat didalamnya, ini seharusnya akan mendapatkan penilaian perilaku kerja yang obyektif. Namun melihat kondisi di lapangan dan hasil wawancaran penulis menyimpulkan bahwa penilaian perilaku kerja pegawai belum dapat dipertanggungjawabkan, karena pedoman yang ada indikator pada setiap aspek belum detail dan belum jelas, baik itu terkait dengan nilai pada indikator tersebut maupun penjelasannya, sehingga pada saat pegawai memberikan penilaian belum ada persamaan persepsi antar pegawai. Selain itu bukti yang otentik dapat digunakan saat ini masih berdasarkan kehadiraan, itu hanya untuk aspek disiplin, sedangkan aspek yang lain belum dapat dibuktikan. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan pedoman untuk unsur perilaku kerja agar indikator pada aspek-aspeknya dibuat lebih detail dan jelas. Supervisi, Audit, dan Umpan Balik Pelaksanaan penilaian kinerja pegawai di Biro Kepegawaian sudah dilakukan supervisi atau pengawasan dan audit dengan cukup baik, pengawasan tersebut dilakukan oleh seluruh pejabat struktural terutama Kepala Biro Kepegawaia, pengawasan dilakukan secara berjenjang, mulai dari Kepala Subbagian, Kepala Bagian dan Kepala Biro Kepegawaian. Namun umpan balik terhadap hasil penilaian kinerja pegawai belum dilaksanakan secara maksimal padahal umpan balik diperlukan untuk mengevalusi kinerja pegawai dan meningkatkan kinerja pegawai. Pengawasan dan audit terhadap kinerja pegawai harus dilakukan secara berkala, begitu juga umpan balik harus segera disampaikan kepada pegawai agar kinerja pegawai dapat dievaluasi. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai Monitoring dan evaluasi (monev) penilaian kinerja pegawai di Biro Kepegawaian sudah dilaksanakan, namun belum maksimal, monitoring dan evaluasi (monev) dilakukan satu tahun sekali dan dilakukan oleh atasan langsung. Sebaiknya monev dilakukan secara berkala, tidak satu tahun sekali, namun dapat dilakukan minimal 3 bulan sekali, lebih bagus lagi jika dilakukan satu bulan sekali, ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja pegawai, sehingg kinerja pegawai dapat terukur dan atasan langsung dapat mengambil keputusan untuk meningkatkan kinerja pegawainya. Dampak Penilaian Kinerja Pegawai Dampak penilaian kinerja pegawai di Biro Kepegawaian adalah untuk dapat mengukur kemampuan pegawai, melihat capaian kinerja pegawai untuk bahan evaluasi perbaikan kinerja pada masa yang akan datang, sebagai syarat administrasi kepegawaian, sebagai bahan pertimbangan pimpinan untuk memberikan piagam penghargaan pegawai berprestasi, sebagai bahan pertimbangan promosi dan pengembangan karir pegawai. Hasil penilaian kinerja pegawai belum dijadikan dasar penyesuaian kompensasi atau pemberian tambahan tunjangan kinerja, padahal dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2015 sudah jelas bahwa tunjangan kinerja dibayarkan berdasarkan kehadiran dan prestasi kerja, dan bagi pegawai yang mendapatkan nilai sangat baik akan diberikan penambahan tunjangan kinerja tersebut selama 1 tahun. Untuk itu perlu dibuatkan kebijakan terkait penilaian kinerja pegawai harus dijalankan sesuai dengan aturan sehingga penilaian tersebut obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan, karena hasil tersebut akan menjadi dasar dari pemberian kompensasi/tunjangan kinerja. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai dikategorikan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi kinerja pegawai antara lain adalah dari individu pegawai sendiri terkait dengan komitmen yang kuat, motivasi, disiplin, dan kompetensi yang memadai. Sedangkan untuk eksternal ruang kerja yang nyaman, pembagian beban kerja yang jelas, fasilitas kerja yang terpenuhi, kejelasan karir pegawai dan terutama kesejahteraan pegawai merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Hambatan Penilaian Kinerja Pegawai Hambatan atau kendala penilaian kinerja pegawai yang dilakukan di Biro Kepegawaian antara lain penilaian yang dilakukan oleh atasan langsung maupun pegawai masih bias, kesulitan mengumpulkan bukti capaian kegiatan, penilaian terlalu lama sehingga menggunakan perkiraan bukan berdasarkan bukti dukung, rentang nilai belum detail, tidak adanya standar penilaian pada setiap pejabat penilai, penilaian dilakukan satu kali sehingga tidak ada evaluasi atas capaian kinerja pegawainya, serta kurangnya komitmen baik atasan dan pegawai dalam hal penilaian kinerja pegawai. Untuk menyelesaikan kendala tersebut, pada penelitian ini penulis mengusulkan agar dibuatkan standar penilaian yang jelas sebagai acuan bagi atasan untuk melakukan penilaian kinerja bawahannya, dilakukan evalusi terhadap kinerja pegawai secara periodik, dibuatkan surat edaran terkait dengan pemanfaatan penggunaan aplikasi SIPEKA untuk memudahkan pengumpulan bukti capaian kegiatan. Kesimpulan Sistem penilaian kinerja pegawai di Biro Kepegawaian berdasarkan unsur Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja. Indikator unsur SKP diukur dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan biaya. Sedangkan untuk unsur perilaku kerja diukur dari aspek orientasi pelayanan, integritas, komintmen, disiplin, kerjasama dan kepemimpinan. Metode yang digunakan untuk mengukur unsur SKP adalah Past based methods yang dinilai oleh atasan langsung, sedangkan unsur perilaku kerja menggunakan metode penilaian 360 derajat dimana hasil penilaiannya menggunakan metode perbandingan berpasangan. Nilai akhir didapat dengan cara menggabungkan nilai SKP bobot 60% dan perilaku kerja dengan bobot 40%, nilai akhir tersebut ditotal dan dikategori dengan menggunakan metode skala ranting grafik. Sistem penilaian kinerja pegawai di Biro Kepegawaian belum efektif, obyektif dan akuntabel, sehingga perlu dilakukan revisi pedoman. Faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai antara lain komitmen, motivasi, disiplin, kompetensi, beban kerja, kejelasan karir dan kesejahteraan pegawai. Hambatan penilaian kinerja pegawai antara lain penilaian yang masih bias, kesulitan mengumpulkan bukti capaian kegiatan, rentang nilai belum detai dan tidak adanya standar penilaian. Manfaat penilaian kinerja digunakan sebagai bahan evaluasi perbaikan kinerja pegawai, syarat administrasi kepegawaian, pertimbangan promosi atau pengembangan karir pegawai dan sebagai dasar pembayaran tunjangan kinerja. DAFTAR PUSTAKA A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2007. Evaluasi Kinerja SDM Cetakan 3. Bandung: PT. Refika Aditama. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ambar Teguh Sulistiyani. 2003. Manajemen dan Sumber Daya Manusia: Konsep Teori dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Ahmad S Ruky. 2002. Sistem Manajemen Kinerja. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Amsyah, Z. 2007. Manajemen Sistem Informasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Anonim. 2008. Performance Appraisal: Teknik Pengisian Form Penilaian Unjuk Kerja. Indo SDM, 2010. Ardansyah, & Wasilawati. 2014. Pengawasan, Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 16(2), 153–162. https://doi.org/10.9744/jmk.16.2.153 Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. A.W. Widjaja, 2006, Administraasi Kepegawaian. Rajawali, Bandung. Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan: Edisi Ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara Bacal, Robert. 2015. Performance Management, alih bahasa Surya Dharma dan Yanuar, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Badan Kepegawaian Negara. 2013. Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Jakarta. Bernardin and Russel. 2000. Human Resources Management. New York: Mc Grow Hill. Bohlander, G. W. & Snell, S. A. 2004. Managing Human Resources, USA, South-Western Collage Pub. Brotoharsojo, Hartanto & Wungu, Jiwo, 2003, Tingkatkan Kinerja Perusahaan dengan Merit System, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cascio, W. F. 2010. Managing Human Resorces: Productivity, Quality Of Work Life, Profit, New York: Mc Grow - Hill. Chainar Elli Ria. 2016. Analisa Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara. Ekonomi Manajemen, VOL.5 NO.2(2), 14. Dreher, George F. & Thomas W. Dougherty. 2001. Human Resources Strategy. Singapore: Mc-Graw Hill. Eko Setiobudi. 2017. Analisis Sistem Penilaian Kinerja Karyawan Studi Pada PT. Tridharma Kenсana. Journal of Applied Business and Economics, 3(3), 170–182. http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/JABE/article/view/1768/1380 Handojono, M., & Sholihin, M. 2014. Bagaimana Mengurangi Bias Kemurahan Hati Dalam Penilaian Kinerja Subjektif? Sebuah Pendekatan Eksperimen. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 11(1), 40–56. https://doi.org/10.21002/jaki.2014.03 Handoko, T. Hani, edisi 2. 1993, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, BPFE, Yogyakarta. Harlie, M. 2010. Pengaruh Disiplin kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan. Jurnal Manajemen dan Akuntansi.Vol. 11 No. 2, Oktober 2010; 117-124. Ilyas, Yaslis. 2012. Kinerja: Teori, Penilaian dan Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta: FKM UI Imam, Moejiono. 2002. Kepemimpinan dan Keorganisasian, Yogjakarta, UII Press. Irbiana, Y. E. (n.d.). Efektivitas Penilaian Prestasi Kerja PNS (Pegawai Negeri Sipil) Di Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara Surabaya, 1–10. Jackson, S. E & Schuler, R. S. 1996. Human Resources Management: Positioning for 21 Century, St. Paul, West Publishing Company. Januari, C. I., Utami, H. N., & Ruhana, I. 2015. Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja (Studi pada Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 24(2), 1–8. Joedosastro, T. W. 2005. Upaya Meningkatkan Efektifitas Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Kontraktor Studi Kasus PT. HK. Pasca Sarjana, Universitas Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Kneitner, R. & Kinicki, A. 2003. Organizational Behavior, New York: Mc Graw - Hill Inc. Kurniawan, Dedi, dkk.2012. Pengaruh Budaya Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan International Federation Red Cross (Ifrc) Banda Aceh.Jurnal Manajemen Vol. 1 No. 1, Agustus 2012. ISSN 2302-0199. Lena Satlita, Yanuardi, M. A. 2015. Penilaian Kinerja Pegawai Di Pemerintah Kota Yogyakarta. Jurnal Kajian Ilmu Administrasi Negara, 3 No.1, 43–52. https://doi.org/10.15713/ins.mmj.3 Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Masyitoh. 2010. Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit Juwita Bekasi Tahun 2010. Universitas Indonesia. Mondy, R. W. dan Noe R. M., 1996, Personnel: The Management of Human Resources, Allyn and Bacon Inc., Boston. Muhidin, S. A. 2009. Konsep Kinerja. Jawa Barat. Musanef. 2002. Manajemen Kepegawaian di Indonesia, Jakarta, PT. Gunung Agung. Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 96 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai Di Lingkungan Kementerian Kesehatan. 2014. Jakarta. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 2015. Jakarta. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 Tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan Kementerian Kesehatan. 2015. Jakarta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. 2011. Jakarta. Radhitya Triyadi H, K. B. 2013. Analsis Kinerja Pegawai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Rahmawati, P. 2012. Analisis Kinerja Pegawai Kantor DInas Kesehatan Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012. Universitas Indonesia. Raymond McLeod, Jr. 2001. Sistem Informasi Edisi 7 Jilid 2. Prenhallindo. Jakarta Rivai, V., Basri, A. F. M., Sigala, E. J. & Murni, S. 2008. Performance Appraisal: Sistem yang tepat untuk menilai kinerja karyawan dan meningkatkan daya saing perusahaan Jakarta, PT Raja Grafindo Persada. Rival Veithzal. 2008. Performance Appraisal. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid 1, Edisi 8, Prenhallindo, Jakarta Sadili Samsudin. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung. Sari, R. N. I., & Hadijah, H. S. 2016. Peningkatan Kinerja Pegawai Melalui Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(1), 215–225. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju. Sedarmayanti. 2003. Good Governace. Dalam Rangka Otonomi Daerah Upaya Membangun Efektif dan Efesien Melalui restrukturisasi dan Peberdayaan. Ed 1. Bandung: Mandar Maju. Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama. Simamora. Hendry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Badan Penerbit STIE. Siregar, Keman N. 1992. Sistem dan Pendekatan Sistem. Jurusan Kependudukan dan Biostatistika FKM UI, Depok. Sri Hindah Pudjihastuti, H. A. 2013. Optimalisasi Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah. Ekobis, 14 No.2(1), 59–71. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Penerbit Alfabeta. Tjiptono, Fandy, 2008. Service Management. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. 2014. Jakarta. Utama, D. P. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja Dan SIstem Kompensasi Pegawai Negeri Sipil Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Badan Kepegawaian Negara. Universitas Indonesia. Wa Ode Zusnita Muizu, Siti Noni Evita, D. S. 2016. Disiplin Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil. Pekbis Jurnal, 8(No.3), 172–182. Werther, W. B. & Davis, K. (eds.) 1996. Human Resources and Personal Manajemen New York: Mc Graw - Hill Inc. -
ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DUREN SAWIT, JAKARTA TIMUR TAHUN 2015
Wiradi Suryanegara -
ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DUREN SAWIT, JAKARTA TIMUR TAHUN 2015
Wiradi Suryanegara -
ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DUREN SAWIT, JAKARTA TIMUR TAHUN 2015
Wiradi Suryanegara -
Faktor yang berhubungan dengan status gizi anak Sekolah Dasar di desa Karang Tengah kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor 2013
Desy Ria -
Faktor Dominan yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak di Bidan Praktek Mandiri Wilayah Kota Tangerang Tahun 2015
-
Determinan Kejadian Asfiksia Neonatorum pada Bayi Baru Lahir di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2014 - 2015
-
Determinan Yang Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Pengobatan TB Paru di Puskesmas Cipunagara Kabupaten Subang Tahun 2017
-
Determinan praktek menstrual hygiene pada remaja putri di Pondok Putri Hafshawaty Kabupaten Probolinggo tahun 2016
-
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Pelaksanaan IMD dengan Pemberian Asi Eksklusif pada Ibu Bekerja di Wilayah KerjaPuskesmas Cikundul Kota Sukabumi Tahun 2016
-
Paritas Berhubungan dengan Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum St. Antonius Pontianak Tahun 2015
-
Peran Pengobatan Terhadap Ketahanan Hidup Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Tahun 2014-2015
-
Pengaruh Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD dr. Doris Sylvanus Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Tahun 2016
-
Determinan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Cigombong Kabupaten Bogor Tahun 2016
-
Efektivitas Pendidikan Kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri dalam penanganan dismenore pada siswi SMAN 11 Tangerang
-
Determinan Hubungan Seksual Pranikah Pada Remaja di SMK Kesehatan Banten Kota Tangerang Tahun 2016
-
Determinan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal K4 di Puskesmas Pondok Ranggon Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2016
-
Pengaruh Anemia dan Status Gizi Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2015
-
Determinan Kinerja Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Di Wilayah Kelurahan Rambutan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur Tahun 2016
-
Pengaruh Pendidikan Personal Hygiene Alat Genitalia Terhadap Pengetahuan, Sikap, Citra Tubuh Dan Kebiasaan Siswi Dalam Pencegahan Kanker Serviks Di SMK Perbankan Indonesia Kab. Karawang Tahun 2016
-
Analisis Hubungan Faktor-Faktor Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Cislok Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Tentang Perilaku Wanita Usia Subur Dalam Pemeriksaan IVA Di Puskesmas Telagasari Kabupaten Karawang Tahun 2016
-
Determinan Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang 2016
-
Hubungan Pengetahuan Dengan Gaya Hidup Sehat Pada Warga Belajar di Sekolah PKBM Bhakti Asih Ciledug Kota Tangerang Tahun 2016
-
Hubungan Usia Ibu dengan Kejadian Preeklamsia di RSUD Balaraja Kabupaten Tangerang Banten Tahun 2015
-
Analisis Determinan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di MA Al – Hasaniyah Kabupaten Tangerang Tahun 2016
-
Hubungan Keteraturan Kunjungan Antenatal Dengan Kejadian Pre Eklamsia di RSUD Karawang Jawa Barat Tahun 2016
-
Hubungan antara Paritas dengan Kejadian Inersia Uteri pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Dradjat Prawiranegara Kabupaten Serang Tahun 2015
-
Determinan yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok Siswa MTs Negeri Legok Kabupaten Tangerang Tahun 2016
-
Determinan Praktik Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas XI SMU Negeri 3 Karawang Tahun 2016
-
Determinan Penggunaan Metode Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Puskesmas Cipocok Jaya Kota Serang Tahun 2016
-
Hubungan aktivitas fisik dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam pada tahun 2016
-
Persepsi Remaja Tentang LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) Di Serang Tahun 2016
-
Efektifitas Metode Ceramah Dan Metode Diskusi Kelompok Dalam Meningkatkan Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Kesehatan Reproduksi Di Sman 12 Kab.Tangerangtahun 2016
-
Determinan yang Berhubungan dengan Minat Mahasiswa Memilih Prodi D III Keperawatan Akademi Perawatan RS PGI Cikini Tahun 2016
-
Hubungan Status Gizi (IMT) dan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji Dengan Kejadian Menarche Pada Siswi SDN Sukagalih III Dan SD Ar-Rahman Bogor Tahun 2016
-
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Kontrasepsi IUD pada Akseptor KB Aktif di Desa Sukajaya Wilayah Kerja Puskesmas Karawang Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
-
Determinan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa Jambi Tahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Lima Puskesmas Wilayah Binaan Dinas Kesehatan Kota Bekasi Bulan Juni-Juli 2016
-
Hubungan Pengetahuan Ibu yang memiliki Balita dengan Perilaku Kunjungan Ke Posyandu di Wilayah RW 15 Desa Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok Tahun 2016
-
Faktor-faktor yang mempengaruhi efek paparan media porno di SMK Tehnik Informatika Al-Asiyah Cibinong Tahun 2016
-
Determinan Perilaku Seksual Pelajar SMA Kemala Bhayangkari Jakarta Selatan Tahun 2016
-
Faktor–faktor yang berhubungan dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Putra di MTs Attaqwa Putra Bekasi Tahun 2016
-
Hubungan Pre eclampsia dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara, Kabupaten Serang Banten Tahun 2015
-
Determinan Kejadian Tifoid di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Tahun 2014-Mei 2016
-
Analisis Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana Oleh Bidan Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
-
Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Perilaku Personal hyigiene Pada Postpartum Di Puskesmas Kecamatan Muaragembong Tahun 2016
-
Determinan yang berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja di SMPN 4 Cikarang Barat Tahun 2016
-
Pengaruh Penyuluhan terhadap WUS Melakukan Pemeriksaan IVA Di Puskesmas Besuki Kabupaten Tulungagung Tahun 2016
-
Faktor Risiko Pneumonia Pada Balita Di RSUD Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis 2015
-
Determinan Kinerja Bidan Pada Pelyanan Ante Natal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu Tahun 2016
-
Hubungan Motivasi dan Beban Kerja dengan Kinerja Bidan di Kecamatan Simpang Empat Kalimantan Selatan Tahun 2016
-
Determinan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sail Kecamatan Sail Pekanbaru Tahun 2016
-
Determinan Praktik Sadari pada Mahasiswi DIII Akademi Keris Husada Tahun 2016
-
Perilaku Perawatan Payudara pada Ibu Menyusui di Bidan Praktik Swasta Tati Kusmiran dan Bidan Praktik Swasta Rita Kota Bekasi Tahun 2016
-
Determinan Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD di Kecamatan Tegal Siwalan Kabupaten Probolinggo Tahun 2016
-
Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sindang Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Tahun 2016
-
Determinan yang Berhubungan Dengan Terjadinya BBLR di RSUD Karawang Tahun 2015
-
“Hubungan Tradisi Dengan Perilaku Ibu Bersalin Dalam Pemilihan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Nanu Kabupaten Manggarai Tahun 2016”
-
Determinan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswa Kebidanan Tingkat I Dan II Di STIKes Mitra Ria Husada Jakarta Timur Tahun 2016
-
Pengetahuan Ibu tentang PHBS sebagai Determinan Kejadian Diare pada Anak Balita (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Bayanan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015)
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Mahasiswi Akaemi Kebidanan Bhakti Indonesia Bogor Jawa Barat Tahun 2016
-
Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Perkembangan anak Prasekolah di Taman Kanak-kanak Desa Ganda Mekar Cikarang Barat Bekasi Tahun 2016
-
Hubungan Pengetahuan terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDN Jatimakmur II Bekasi Tahun 2016
-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Tenaga Medis Terhadap Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan Di Ruang Poli Gigi Dan Mulut Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong Bogor Jawa Barat
-
Hubungan pengetahuan ibu dan dukungan keluarga dengan pemberian imunisasi dasar lengkap di Desa Tunggaljaya Sumur Pandeglang Tahun 2016
-
Determinan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Siswa SMK Kesehatan Annisa 3 Bogor Tahun 2016
-
Kejadian Kekerasan Seksual Pada Anak Di Jakarta Timur Tahun 2015
-
Pengaruh Dukungan Sosial Suami Dengan WUS Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat di Kecamatan UjungBerung Kota Bandung Tahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien BPJS Di Instalasi farmasi Rawat Jalan RSUD Indramayu 2016
-
“Determinan Yang Berhubungan Dengan Perilaku Remaja Puteri Menjaga Kebersihan Genitalia Di SMPN 4 Cikarang Barat Kabupaten Bekasi Tahun 2016
-
Determinan Predisposisi, Pemungkin Dan Penguat Yang Berhubungan Dengan Kejadian Seks Pranikah Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 9 Sijunjung Sumatera Barat Tahun 2017
-
Analisis Gaya Hidup Sehat Pada Karyawan Rumah Sakit dr. Suyoto Tahun 2016
-
Determinan Pemberian Makanan Prelakteal Di Wilayah Kerja Puskesmas Cigombong Kabupaten Bogor Tahun 2016
-
Determinan Periksa Payudara (SADARI) Mahasiswi AKBID Bakti Indonesia Bogor Tahun 2016
-
Analisis Pengadaan Obat Sesuai Fornas Dan E-Catalogue Terkait Penerapan Program JKN Melalui BPJS dengan Pendekatan Balanced Scorecard Di RS Melania Bogor Tahun 2016
-
Pengaruh Pengetahuan Dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Puskesmas Menteng Palangka Raya Tahun 2016
-
Intensi turnover Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Provinsi BantenTahun 2016
-
Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi Mahasiswa Bidan dan Perawat Terhadap Pelayanan Pasien BPJS di Akademi Kesehatan Swakarsa Jakarta tahun 2016
-
Determinan Kejadian Perdarahan Post partumDi RSUD dr. Doris SylvanusKota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
-
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Pekerja di PT. Trigolden Star Wisesa Indonesia Kabupaten Karawang Tahun 2016
-
Determinan Kejadian Preeklamsia Berat (PEB) Di Puskesmas PONED Cikembar Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
-
Hubungan pengetahuan, sikap, status gizi dan Frekuensi makan dengan anemia pada remaja putri di Akademi Kebidanan Salsabila Serang tahun 2015
-
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Remaja Putri di SMAN 1 Probolinggo Tahun 2016
-
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Peran Tenaga Kesehatan dan motivasi Dengan kepatuhan Ibu hamil Mengonsumsi Tablet Zat besi (Fe) Di Puskesmas Menteng Kota Palangka Raya Tahun 2016
-
Perilaku Pacaran Remaja Pada Siswa SLTP Negeri 22 Kota Pontianak Tahun 2016
-
Faktor – faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas kesehatan di Puskesmas wilayah kerja Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi
-
Hubungan Penyakit Infeksi, Pengetahuan dan Peran Petugas Kesehatan Dengan Risiko Kurang Energi Kronik pada ibu hamil remaja di Puskesmas Ciwandan Kota Cilegon Tahun 2015
-
“Hubungan Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Dasar Negeri 2 Citeras Kabupaten Lebak Tahun 2016
-
Determinan Keaktifan Lansia dalam Posyandu Lansia di Posyandu Gerbang Mas Siaga Apel Sukodono Permai Kabupaten Lumajang Tahun 2016
-
Hubungan Karakteristik Akseptor Kb Akdr Terhadap Pemeriksaan Iva Test Di Puskesmas Sukatani Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang 2016
-
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pernikahan dini di Kelurahan Dayeuhluhur Kota Sukabumi
-
Analisis faktor – faktor kebijakan remunerasi yang berhubungan dengan kinerja perawat di ruang rawat inap di rumah sakit Jantung dan pembuluh darah Harapan Kita Tahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Di Klinik Royal Medical Center Tengerang Pada Bulan Juni-Juli Tahun 2016
-
Determinan Kinerja Petugas Puskesmas Kecamatan Makasar Jakarta Timur Tahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Remaja Pada Siswi SMK Negeri 3 Kota Sukabumi
-
Peran Pengetahuan Terhadap Pelaksanaan Pap Smear Pada Karyawan Wanita di RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2015
-
Determinan Kejadian Preeklamsi di RSIA Refa Husada Kota Malang Provinsi Jawa Timur Bulan Januari – April Tahun 2016
-
Determinan Perilaku Menjaga Kebersihan Genitalia Saat Menstruasi Pada Remaja Putri Di SMK Negeri 2 Karawang Tahun 2016
-
Determinan Rendahnya Pemakaian KB IUD Pada Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Tahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pernikahan Dini Di Kelurahan Dayeuhluhur Kota Sukabumi Tahun 2016
-
Analisis Perilaku Mahasiswi Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara (SADARI) di Universitas Islam As-Syafi’iyah Tahun 2016
-
Determinan Kepuasan Hubungan Seksual pada Ibu Hamil di Puskesmas Sukasari Kota tangerang Tahun 2016
-
Determinan Pemilihan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Maniis Kabupaten Purwakarta Tahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Penolong Persalinan Di wilayah Kerja Puskesmas Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
-
Determinan Praktik Sadari Pada Mahasiswi Stikes Maharani Malang tahun 2016
-
Perilaku Wanita Pekerja Seks Terhadap Penggunaan Kondom Untuk Pencegahan Infeksi Menular Seksual ( IMS ) di Kereng Bangkirai Kalimantan Tengah
-
berjudul Determinan Perilaku Seks Pranikah Pada Siswa SMA Negeri 3 Jombang Provinsi Jawa Timur
-
Determinan yang berhubungan denga Usia Menarche di SLTP Jakarta Barat Tahun 2016
-
faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore pada mahasiswi DIV Kebidanan Universitas Respati Indonesia tahun 2016
-
Faktor – faktor yang berhubungan dengan pemilihan tenaga penolong persalinan pada Ibu Bersalin diwilayah kerja Puskesmas Caringin Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi Tahun 2015
-
Determinan Pemberian ASi Eksklusif di Wilayah Puskesmas Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Tahun 2016
-
Determinan Koping StresBidan Dalam Menolong Persalinan di Kabupaten Jember Tahun 2015
-
Determinan upaya pencegahan dismenore pada remaja putri siswi kelas X dan XI SMAN 5 Kabupaten Tebo
-
Hubungan Antara Faktor-faktor Istri dengan Keikutsertaan Suami dalam Vasektomi di Kelurahan Cakung Barat dan Cakung Timur Jakarta Timur Tahun 2016
-
Peran Orang Tua terhadap Kehamilan Usia Dinindi Desa Sukamekar Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi tahun 2016
-
Perilaku Perempuan Menikah Usia 21-25 Tahun Dalam Pendewasaan Usia Perkawinan Di Desa Gunung Sindur Kota Bogor Tahun 2016
-
Pengobatan Berpengaruh Terhadap Ketahanan Hidup Penderita Kanker Payudara Di Rumah Sakit Tingkat IV Kota Kediri Tahun 2016
-
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Infeksi Menular Seksual Pada Gay di Kabupaten Ciamis Tahun 2016
-
Analisis Kepuasan Pasien Peserta BPJS di Instalasi Rawat Inap BLUD RSU Jampangkulon Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
-
Determinan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja Siswa Kelas X1 SMAN 1 Cihaurbeuti Ciamis Tahun 2016
-
Determinan Menopause dini pada Ibu – ibu di wilayah kerja Gantiwarno Lampung Timur tahun 2016
-
Penurunan Berat Badan Ibu 6 Bulan Post Partum di BPM Annisa AM.Keb, S.St Kelurahan Larangan Selatan Kota Tangerang Banten Tahun 2016
-
Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Wanita Usia Subur (WUS) Melakukan Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) Di Puskesmas Joglo II Jakarta Barat Tahun 2016
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Bersalin Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Annisa Jambi Tahun 2016
-
faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tangerang Selatan tahun 2015
-
Determinan Kepuasan Pasien Di Klinik Najwa Medika Kota Depok Tahun 2016
-
Analisis Pelaksanaan Penerapan Standar Asuhan Persalinan Normal (Apn) Oleh Bidan Puskesmas Rawat Inap Di Kabupaten Lombok Tengah Ntb 2016
-
Determinan Yang Berhubungan Dengan KejadianHipertensi Di Puskesmas KelurahanKampung Melayu Jakarta Timur Tahun 2016
-
Determinan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2016
-
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Mlarak Kabupaten Ponorogo Tahun 2016
-
Determinan Kunjungan Antenatal Care(ANC) K4 Di Wilayah Kerja Puskesmas Cigombong Kabupaten BogorTahun 2016
-
Analisis Pengaruh Coaching Terhadap Motivasi Kerja Dan Kinerja Pada Perawat Badan Layanan Umum Daerah RSUD Cibinong Tahun 2016
-
Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pada Pasangan Usia Subur di Wilayah Puskesmas Pal Lima Kecamatan Pontianak Barat Tahun 2015
-
Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan antenatal care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat tahun 2016
-
Hubungan Preeklamsi dengan Kejadian BBLR di RSUD Karawang Jawa Barat Tahun 2016
-
Analisis Implementasi Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS. Bhayangkara Brimob Kelapa Dua Tahun 2016
-
Determinan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo Tahun 2015
-
Analisis Harapan dan Kepuasan Pasien Poli Asma-Alergi di Klinik Utama Dr. Indrajana Jakarta Tahun 2016
-
Analisis Hubungan Antara Kompetensi, Hubungan Antar Manusia dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana dalam Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Banten Tahun 2016
-
Analisis Sindrom Menopause Dengan Kualitas Hidup Perempuan Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Nagrak Cianjur Tahun 2016
-
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Kerja Pegawai Terhadap Peningkatan Kinerja UPT Puskesmas di Kabupaten Bogor
-
Analisis Evaluasi Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat tahun 2016
-
Determinan Perilaku Tenaga Kesehatan Dalam Pemeriksaan Iva Test Di Wilayah Kerja Puskesmas Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang Tahun 2016
-
Hubungan Antara Perilaku Kesehatan dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cimanggis Depok Tahun 2016
-
Determinan Upaya Pencegahan Anemia Pada Remaja Puteri Di Akademi Kebidanan Yayasan Rumah Sakit Jakarta Tahun 2016
-
Determinan Pemilihan Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cicantayan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
-
Analisis Pemanfaatan Perpustakaan Oleh Mahasiswa Di STIKes Faletehan Serang Tahun 2016
-
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dan Komunikasi Bidan Dengan Kepuasan Dalam Pelayanan Antenatal (ANC) Di Puskesmas Pondok Kelapa Jakarta Timur Tahun 2016
-
Determinan partisipasi pria dalam menggunakan KB MOP di Wilayah Kerja UPT BP3AKB Kecamatan Mandalawangi Tahun 2015
-
Pengaruh Usia, Jarak Kehamilan dan Riwayat Abortus terhadap Kejadian Abortus di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Tahun 2015
-
Analisa Mutu Layanan Medical Check Up Calon Karyawan dengan Metode ImportancePerformance Analysis di Laboratorium Klinik Biolisa Jakarta Tahun 2016
-
Faktor – faktor yang berhubungan dengan respon psikologis remaja putri terhadap menarche di SMP Negeri 13 Bekasi Tahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Lima Puskesmas Wilayah Binaan Dinas Kesehatan Kota Bekasi Bulan Juni-Juli 2016
-
Analisis Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Petugas Pelayanan di Puskesmas Kabupaten Ngada
-
Analisis Faktor Penyebab Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Aura Syifa Kabupaten Kediri Tahun 2016
-
Faktor –faktor yang berhubungan dengan Perilaku Sarapan pada murid Sekolah Dasar (Kelas V) di SDN 021, SDN 010 dan MI Nurul Falah Desa Pengalihan, Riau Tahun 2016
-
Determinan Rencana Usia Meniikah pada Mahasiswi di Akademi Kebidanan Prima Husada Bogor Tahun 2016
-
Determinan Kematian Maternal di Kabupaten Probolinggo Propinsi Jawa Timur Tahun 2013-2015
-
Determinan Kejadian Komplikasi Ibu Bersalin Pada Remaja Di UPT RSUD Al Mulk Kota Sukabumi Tahun 2016
-
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Pada Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Cicantayan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
-
Hubugan Status Gizi Dengan Kejadian Dysmenorrhea Primer Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 03 Mandau Tahun 2016
-
Determinan Kejadian Preeklamsia Di RSUD Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
-
Analisis Persepsi Kinerja Dokter pada Pasien BPJS dan Non BPJS di Ruang Operasi RSUD Kabupaten Bekasi
-
Determinan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Wilayah Kerja Puskesmas Cigalontang Tahun 2016
-
Determinan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Indramayu Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
-
Hubungan Antara KarakteristikWanita Pekerja Seks Dengan Penggunaan Kondom Oleh Pelanggan di Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi Tahun 2016
-
Determinan Kinerja Bidan Pada Pelayanan Ante Natal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu Tahun 2016
-
Perilaku Ibu dalam Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak di Keluarahan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2016
-
Determinan Kejadian Preeklamsia Pada Ibu Hamil Tahun 2015
-
Hubungan Stres dengan Pola Menstruasi pada Mahasiswi Akademi Keperawatan Dharma Insan Pontianak Tahun 2016
-
Determinan Pelecehan Seksual Pada Siswi Smk Al Hidayah Cilandak Jakarta Selatan Tahun 2016
-
Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang HIV-AIDS di Poliklinik RS Sekarwangi Sukabumi Tahun 2016
-
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi Tahun 2016
-
Hubungan Keteraturan Antenatal Care Dengan Berat Lahir Bayi di Bidan Praktek Mandiri Kecamatan Ciledug Kota Tangerang Tahun 2015
-
Determinan Perilaku Seksual Beresiko Pada Mahasiswa Akademi Keris Husada Jakarta Selatan Tahun 2016
-
Pengaruh Usia Ibu terhadap Kejadian Abortus di Wilayah Kerja Puskesmas Lembursitu Kota Sukabumi 2016
-
Determinan Pernikahan Dini Pada Wanita Di Kecamatan Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang Tahun 2015
-
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hiperkolesterolemia pada PasienRawat jalan di Klinik Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta pada Bulan JuniTahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Remaja Di SMA Negeri Bulukumba Tahun 2016
-
Hubungan Pengetahuan Terhadap Perilaku Pencarian Pengobatan Suspek TB Paru di Kota Depok Tahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Balita Di Puskesmas Kecamatan Kembangan Bulan Juni-Juli 2016
-
Pengetahuan Ibu Hamil yang berhubungan dengan pemeriksaan Kehamilan Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung Tahun 2016
-
Hubungan Penatalaksanaan Tindakan Pemasangan Infus Dengan Kejadian Phlebitis di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Dan Penyakit Bedah RSUD Gunung Jati Kota Cirebon Tahun 2016
-
Pengaruh Pijat Stimulasi Oksitosin Terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Masa Nifas Dengan Persalinan Normal Di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Wilayah Kerja Puskesmas Terisi Kabupaten Indramayu Tahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta di Kabupaten Tangerang Tahun 2015
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Petugas Kesehatan Dalam Menangani Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Seluruh Puskesmas Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual
-
Pengobatan Berpengaruh terhadap ketahanan Hidup Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Poli VCT RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2015
-
Hubungan Normalitas Menopause dengan Kualitas Hidup di Puskesmas Kranji Kecamatan Bekasi Barat Tahun 2016
-
Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Di Poli Penyakit Tidak Menular Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2016
-
Determinan Kematian Neonatal di Kabupaten Probolinggo Tahun 2016
-
Hubungan Kebiasaan Merokok Keluarga Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau Tahun 2016
-
Hubungan Perilaku Vaginal Hygiene Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri Di SMK Islam Baidhaul Ahkam Kota Tangerang Tahun 2016
-
Pengaruh Pengetahuan Dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Puskesmas Menteng Palangka Raya
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gastritis Pada Pasien di Puskesmas Warsawe Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur Bulan Mei dan Juni Tahun 2016
-
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perpanjangan Masa Penugasan Dokter Dan Dokter Gigi PTT di Daerah Terpencil dan Sangat Terpencil wilayah Indonesia Tahun 2016
-
Faktor- Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Cakranegara Kota Mataram Tahun 2016
-
Determinan Kejadian Menarche Dini Pada Siswi Di SMP Negeri 7 Kota Bekasi Tahun 2016
-
Penentuan Validitas dan Reliabilitas Tinggi Fundus Uteri pada Usia Kehamilan
-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktek Pemeliharaan Kesehatan Gigi Pada Siswa Sekolah Dasar Di Wilayah Kerja Puskesmas Kramatwatu Serang – Banten Tahun 2016
-
Hubungan Anemia pada Ibu Hamil terhadap Kejadian Perdarahan Postpartum di RSUD Kota Bekasi Tahun 2016
-
Hubungan Anemia pada Ibu Hamil terhadap Kejadian Perdarahan Postpartum di RSUD Kota Bekasi Tahun 2016
-
Determinan Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Persalinan Di RSIA Srikandi IBI Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur Periode Januari – April Tahun 2016
-
Hubungan Promosi Kesehatan Dengan Perilaku Seks Pranikah Mahasiswi D-III Kebidanan Di STIKes Mitra RIA Husada Tahun ...2016
-
Hubungan Stres Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2016
-
Determinan Pemberian MP ASI Dini Di RSAU dr. Esnawan Antariksa Tahun 2016
-
Analisis Infeksi Gonorhea di Klinik Cinta Puskesmas Cileungsi Kabupaten Bogor Tahun 2015
-
Hubungan Antara Peran Tenaga Kesehatan Dengan Cakupan Pemberian Imunisasi Hepatitis B–0 Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Larangan Kota Tangerang Tahun 2015
-
Perilaku Konsumsi Susu Pada Remaja SMP N 256 Jakarta Timur Tahun 2016
-
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Pendidikan Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kelurahan Petojo Selatan Kecamatan Gambir Jakarta Pusat Tahun 2016
-
Hubungan Penggunaan Kelambu Berinsektisida Dengan Kejadian Penyakit Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Batulicin 1 Kecamatan Karang Bintang Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Tahun 2015
-
Faktor-faktor Yang berhubungan dengan kejadian Hipertensi Pada Lansia Diwilayah Kerja Puskesmas Babadan Kabupaten Indramayu Tahun 2015
-
Analisis Kesiapan Puskesmas Menerapkan Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 Ade Sudrajat
-
Hubungan Obesitas dengan Kejadian Diabetes Melitus di Indonesia (Analisis Lanjut Data IFLS (Indonesia Family Life Survey ) V 2014)
-
Determinan Kepatuhan Konsumsi Anti Retro Virus Pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Wilayah Kecamatan Mejobo Kudus, Jawa Tengah Tahun 2018
-
Hubungan Antara Jenis Pengobatan Dengan Lama Rawat Pada Pneumonia Balita di RSUD Cileungsi Kabupaten Bogor Tahun 2016 - 2017
-
Determinan Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Campaka Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat Periode Januari - Juni Tahun 2018
-
Faktor- faktor yang mempengaruhi partisipasi perawat menjadi amggota profesi perawat (PPNI) di kabupaten Purwakarta
-
Determinan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Tajur Kecamatan Ciledug Kota Tangerang Tahun 2018
-
Analisis pelaksanaan 3 M Plus di Kecamatan pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2018
-
Determinan BBLR di RSUD Bima Tahun 2017
-
Hubungan Pernikahan Dini Dengan Kejadian Bblr Dipuskesmas Banjarharjo Kabupaten Brebes Tahun 2018
-
Analisis Faktor Pendorong Dan Penghambat Penerapan Kebijakan Green Hospital Di RS Mekarsari Tahun 2018
-
Faktor Risiko Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RS Kota Bengkulu Tahun 2018
-
“Menarche Remaja Indonesia: Analisis Data SDKI 2012
-
Determinan Ibu Hamil Dalam Melakukan Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskemas Kasemen Kota Serang Tahun 2018
-
Determinan Yang Mempengaruhi Perkawinan Anak di Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur Tahun 2018
-
Hubungan Serotipe Virus Dengue Dengan Manifestasi Klinis Pasien DBD RSUD Pasar Rebo Jakarta Tahun 2017 - 2018
-
Determinan Tumbuh Kembang Pada Bayi 6–12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Kota Serang Tahun 2017
-
Uji Diagnostik Tes Serologi Widal Dibandingkan Dengan Tubex TF Tes Sebagai Baku Emas Untuk Diagnosis Demam Tifoid Di Laboratorium Primera Clinica
-
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Perubahan Fisik Pada Masa Pubertas Di SMPN 1 Gondang Wetan Kabupaten Pasuruan Jawa Timur Tahun 2018
-
Analisis Pengaruh Rotasi Pekerjaan, Masa Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai RSUD Ciawi Kabupaten Bogor
-
Determinan Perilaku Seksual Remaja Di Kelurahan X Bandung Tahun 2018
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keadian Asfiksia Neonatorum Di RSUD Brebes Tahun 2017
-
Determinan Menopause Dini Pada Wanita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2018
-
Sistem Manajemen Cegah Tangkal Penyakit Menular dan Penyakit Potensial Wabah di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018
-
Faktor yang mempengaruhi terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di RS Bunda Surabaya Tahun 2017
-
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Kehamilan Di Klinik Ardita Tahun 2018
-
Analisis Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Pada Pra Lansia Dan Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Tirtamulya Tahun 2018
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Puskesmas Kaduhejo Kabupaten Pandeglang Tahun 201
-
Hubungan Faktor Sosial Dan Perilaku Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwarna Kota Bekasi Tahun 2018
-
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan Anternatal Care (ANC) di Komplek Kodam Bintaro Pesangrahan Jakarta Selatan Tahun 2018
-
Determinan Pernikahan Dini Di Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu Tahur 2018
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pencegahan HIV/AIDS Pada Sopir Truk Di Sekitar Lokalisasi Tegal Panas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
-
Hubungan Antara Aktivitas Fisik, Aktivitas Sosial, Dan Kualitas Hidup Dengan Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Posbindu Wilayah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2018
-
Strategi Peningkatan Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Masyarakat Kabupaten Sumedang Jawa Barat
-
Determinan tindakan kebersihan vulva saat menstruasi pada remaja puteri Siswi SMP di Jakarta Timur
-
Pengaruh Senam Kegel Terhadap Frekuensi Buang Air Kecil (BAK) pada Lansia di Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan Jakarta Tahun 2018
-
Analisis Segitiga Kebijakan Kesehatan Dikaitkan Ketersediaan Tenaga Refrkasionis Optisien Di Wilayah DKI Jakarta Tahun 2018
-
Determinan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Oleh Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwarna Kota Bekasi Tahun 2018
-
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Instalasi Rawat Jalan Penyakit Dalam oleh Peserta BPJS Kesehatan di RS Bhayangkara Brimob
-
Analisis kinerja koordinator wilayah kerja di kantor kesehatan pelabuhan kelas I Tanjung Priok Tahun 2018
-
Dampak Pernikahan Dini Pada Kesehatan Reproduksi Perempuan Dan Mental Perempuan (Studi Kasus Di Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu tahun 2018)
-
Hubungan Kualitas Pelayanan Pada pasien pengguna BPJS Dengan Minat Kunjungan Ulang Di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Dik Pusdikes Jakarta Timur Tahun 2018
-
Hubungan Faktor Sosial Dan Prilaku Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Diwilayah Kerja Puskesmas Jati Warna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Tahun 2018
-
Faktor –Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Berobat Pasien Hipertensi Di Puskesmas Ceger Jakarta Tahun 2018
-
Pengaruh Kondisi Rumah Pada Kejadian TB Paru (Penelitian di Kecamatan Ciledug dan Kecamatan Larangan Tahun 2018)
-
Hubungan Antara Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Usia 18-36 Bulan Di Puskesmas Tirtamulya Kota Karawang Tahun 2018
-
Analisis Perilaku Pekerja Seks Komersial dalam Pencegahan dan Pencarian Pengobatan Infeksi Menular Seksual (IMS) di Daerah Lokalisasi Pondok Jagung Kabupaten Tangerang Tahun 2018
-
Determinan Yang Berhubungan Dengan Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) di RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo, Kabupaten Bogor Tahun 2018
-
Determinan Partisipasi Kontrasepsi Metode Operatif Pria (MOP) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur Tahun 2018
-
Determinan Perilaku Seks Pada Remaja Di Sekolah Menengah Kesehatan (Smk) Bakti Dharma Pertiwi Bekasi Tahun 2018
-
Hubungan Kepadatan Jentik Rumah Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2018
-
Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Buatan Industri pada Batita Gizi Kurang terhadap Status Gizi Batita di Puskesmas Kasemen Kota Serang Tahun 2018
-
Analisis Kepuasan Penumpang Pesawat Penerbangan Internasional Di Bandar Udara Soekarno Hatta Dalam Penerapan Penyelenggaraan Bandar Udara Sehat Tahun 2018
-
Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam, Kompres Hangat Dan Metode Kombinasi Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid (Dysmenorrhea) Di Sltp Negeri Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara
-
Hubungan Keterpaparan Pornografi Melalui Handphone Dengan Perilaku Seksual Remaja di SMK Negeri 10 Jakarta Tahun 2018
-
Hubungan Peran Pengawas Menelan Obat (PMO ) dengan Keberhasilan Pengobatan Pasien TB (di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur Tahun 2017)
-
Pengaruh Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Di Puskesmas Jatimulya Kabupaten Bekasi Pada Tahun 2018
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Sadari Pada Siswi Smk 58 Jakarta Timur Tahun 2018
-
Pengaruh Aromaterapi Inhalasi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pasca Persalinan Caesar di RSI Sultan Agung Semarang
-
Studi Pemanfaatan Statistik Rutin Untuk Menentukan Tingkat Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi Modern Pada Tingkat Kabupaten/Kota Di Provinsi Dki Jakarta
-
Efektifitas Madu Apis Dorsata Terhadap Penyembuhan Luka Episiotomi Pada Rattus Novergicus Galur Wistar
-
Evaluasi Efek Samping Pasca Imunisasi HPV Pada Anak SD di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2018
-
Determinan Tindakan Pencegahan Keputihan Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 1 Cilograng Lebak Banten
-
Hubungan Pengetahuan Dan Sosio Demografi Dengan Penggunaan Kontrasepsi IUD Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah Kecamatan Johar Baru Tahun 2018
-
Faktor- Faktor yang mempengaruhi praktik perawat dalam pemenuhan satuan kredit profesi (SKP) di RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pernikahan Dini Pada Wanita Di Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Tahun 2018
-
Analisis Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Bersalin Di Klinik Pratama Melania Pademangan Jakarta Utara Tahun 2017
-
Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja SMA N Kota Cirebon Tahun 2018
-
Determinan Yang Berpengaruh Terhadap Pemantapan Mutu Eksternal (PME) Bakteri Tahan Asam (BTA) Di Wilayah Jakarta Timur
-
Determinan pemberian ASI Eksklusif pada bayi diwilayah kerja Puskesmas Lemah Abang tahun 2018
-
Analisis Implementasi Kebijakan Universal Health Coverage Jaminan Kesehatan Nasional Di Kabupaten Sukabumi
-
Determinan Kejadian Difteri di Rumah Sakit Umum (RSU) Kabupaten Tangerang
-
Faktor yang mempengaruhi kejadian preeklampsia pada Ibu Bersalin di RB Melania Pademangan Jakarta Utara Tahun 2016-2017
-
Pengaruh Pemberian Anti Difteri Serum (ADS) Terhadap Penurunan Derajat Keparahan Difteri di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2014-2017
-
Determinan Praktik Tidakan Pencegahan Keputihan Patologis Pada Remaja Putri SMK Negeri 51 Jakarta Tahun 2018
-
Perilaku Seksual Pranikah Remaja di Indonesia Analisis SDKI 2012
-
Determinan kejadian hipertensi di wilayah Kabupaten Bogor tahun 2018
-
Pengaruh Kenaikan Iuran BPJS Dan Kualitas Pelayanan BPJS Terhadap Kepuasan Pasien Peserta BPJS Mandiri Di Kelurahan Tugu Selatan Jakarta Utara Tahun 2018
-
Analisis Sistem Penilaian Kinerja Pegawai di Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan
-
Faktor - Faktor yang Berhubungan Dengan Unmet Need Keluarga Berencana di Indonesia (Analisis Lanjut Survei Indikator Kinerja BKKBN Tahun 2016)
-
Hubungan Pengatahuan Dan Sikap Mahasiswa Dengan Kebiasaan Konsumsi Alkohol Di Universitas Setia Budi Surakarta Tahun 2017
-
Faktor faktor yang berhubungan dengan waktu pulang pasien rawat inap di RSUPN dr Cipto Mangunkusumo Jakarta
-
Determinan perilaku Pengawas Menelan Obat (PMO) dalam menjaga kepatuhan berobat penderita Tuberkulosis (TB) paru di wilayah kerja Puskesmas Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten tahun 2017
-
Hubungan Pendidikan Akseptor KB Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Implan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedongtengen Kota Yogyakarta Tahun 2016
-
Efektivitas Pengobatan Antiretroviral Terhadap CD4 Enam Bulan Pertama Pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Periode Januari 2014-Maret 2017
-
Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Fluor Albus pada Ibu Hamil Trimester II dan III di Rumah Sakit Al Islam Bandung Tahun 2017
-
Analisis Perilaku Pencegahan Keputihan Pada Mahasiswi DIII Akademi Kebidanan Mitra Persahabatan Jakarta Tahun 2017
-
Pengaruh Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), Paparan Sinar Ultraviolet, dan Gaya Hidup Terhadap Kejadian Katarak Pada Pekerja Konstruksi di PT Mahakarya Putra Tahun 2017
-
Analisis Perencanaan Strategis Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Dalam Upaya Menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional
-
Perbandingan Efektifitas Konsumsi Larutan Kayu Manis (Cinnamon) Dan Asam Mefenamat Dalam Upaya Menurunkan Skala Dismenorea Primer Di Kalangan Siswi Madrasah Aliyah Kota Bandung Tahun 2017
-
Analisis Faktor-faktor yang berhubungan dengan SADARI Mahasiswi di Akademi Kebidanan Prima Husada Kota Bogor Tahun 2016
-
Determinan Predisposisi, Pemungkin Dan Penguat Yang Berhubungan Dengan Kejadian Seks Pranikah Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 9 Sijunjung Sumatera Barat Tahun 2017
-
Determinan Kejadian Abortus Spontan di Puskesmas Situraja Kabupaten Sumedang Jawa Barat Tahun 2017
-
Determinan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Indonesia Berdasarkan Data Sdki 2012
-
Determinan Pencegahan Gastritis Pada Mahasiswa Akademi Keperawatan Harum Jakarta Tahun 2017
-
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Di Wilayah Kerja Puskesmas Lemah Abang Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi Tahun 2017
-
Analisis Perilaku Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Cleaning Service Di Rspi Prof Dr Sulianti Saroso
-
Determinan Indek Massa Tubuh Pada Remaja Putri di Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak Tahun 2016
-
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang “SADARI” Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Remaja Putri di SMA N 2 Mengkendek Tanatoraja Sulawesi Selatan Tahun 2016
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (Pik-M) Pada Mahasiswi Prodi D Iii Kebidanan Unriyo
-
Determinan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta Tahun 2016
-
Analisis Hubungan BBLR dengan Kejadian Ikterus dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di RSUD Sleman Periode Januari 2014 s/d April 2016 (Analisis Data Sekunder)
-
Hubungan Dukungan Suami dan Faktor Lain Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung Tahun 2017
-
Hubungan Pengetahuan Dengan Praktik Persiapan Calon Pengantin Terkait Pencegahan Kematian Ibu Akibat Kehamilan Resiko Tinggi di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah Tahun 2017
-
Pengaruh Umur Terhadap Infeksi Nosokomial Pasca Tindakan Operatif Di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta tahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Ibu Dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan Di Wilayah Puskesmas Danurejan I Kota Yogyakarta Tahun 2016
-
Hubungan Lama Pemberian ASI dengan Status Gizi (BB/U) Anak Usia 24 Bulan di Kelurahan Sorosutan Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta Tahun 2016
-
Determinan Perilaku Pengobatan Gangguan Menstruasi Pada Siswi SMA N 1 Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2016
-
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 pada Pasien Poli Umum Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Tahun 2017
-
Analisia Kejadian Seksio Sesarea Di RSUD Bengkayang Tahun 2015
-
Hubungan Perilaku Merokok Kepala Keluarga dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru Riau.
-
Pengaruh Keterpaparan Informasi Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Menyusui Di Pabrik Kacang PT Dua Kelinci Pati,Jawa Tengah
-
Determinan Kepuasan Pasien BPJS Kesehatan Terhadap Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Karya Husada Cikampek Kabupaten Karawang
-
Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu Dalam Perlindungan Anak Dari Pelecehan Seksual Di SDMuhammadiyah Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta 2016
-
Hubungan Personal Hygine Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri Kelas Viii Di Mtsn Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Tahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Rendahnya Kunjungan Antenatal Care (ANC) Di Puskesmas Nele Kecamatan Nele Kabupaten Sikka Provinsi NTT Tahun 2016
-
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Disfungsi Seksual Pada Wanita Menopause Di Wilayah Kerja Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Riau Tahun 2016
-
Hubungan Latar Belakang Pendidikan dengan Kin*qiaBiilan dalarn Pelayaaan trntyc Nrsktl di Fnskesmas Wilayah KabuBaten Sikka Provinsi NTT Tahun 2016
-
Pengaruh Teknik Relaksasi Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Di BPM Fauziah Hatta Palembang Tahun 2016
-
Efektivitas Media Leaflet Dan Media Lembar Balik Terhadap Skor Pengetahuan Remaja Putri Kelas Xi Tentang Nyeri Mensturasi (Disminorea) Di Sma Negeri I Anyar Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang – Banten Tahun 2016
-
Kejadian Infeksi Sifilis Pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Studi Kasus di Kantor BP3TKI Jakarta Tahun 2016
-
Faktor – faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap kelas III di Rumah Sakit Dik Pusdikkes Kodiklat TNI AD Jakarta Timur Tahun 2017
-
I)etenninan pemililian Metocle AKDR pada Pasangan UsiaSubnr (PLiS) di i"iPT Wilayah II. Kabupaten Banjar, KahmantanSelatan tahur 201 4
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Pranikah Pada Masyarakat Di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan Tahun 2017
-
Analisis Faktor-Faktor Yang berhubungan Dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja Di SMA Negeri 5 Kota Jambi Tahun 2016
-
Faktor –Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Persalinan Pada Kehamilan Remaja Di Wilayah Kerja Danurejan I Dan Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta Tahun 2016
-
Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Asi Ekslusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi Tahun 2017
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Pranikah Remaja di SMA N 1 Pemali Bangka Tahun 2016
-
Pengaruh Penyuluhan tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku pada Ibu-ibu PKK di Desa Sungai Melayu Baru Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat tahun 2016
-
Hubungan paritas dengan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di Puskesmas Danurejan I Kota Yogyakarta Tahun 2016
-
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Preeklampsia Berat Di Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya Kabupaten Bandung Tahun 2016
-
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Bidan Di Desa Dalam Pelayanan Antenatal Care Di Kabupaten Bima Tahun 2017
-
Peran Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di Puskesmas Setu Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Disfungsi Seksual Pada Wanita Menopouse Di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas Jatiluhur Kota Bekasi Tahun 2016
-
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Kontrasepsi Iud Pada Wanita Usia Subur (Wus) Di Desa Tanjungtani Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk Tahun 2016
-
Analisis Faktor Risiko Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulutahun 2016