Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Bakteri Tahan Asam Positif di Puskesmas Kecamatan Pulogadung Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2016
Item
Title
Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Bakteri Tahan Asam Positif di Puskesmas Kecamatan Pulogadung Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2016
Abstract
Abstrak
Latar Belakang. Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mikobakterium tuberkulosis. Kasus baru Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kecamatan Pulogadung pada tahun 2016 ditemukan 43 penderita dengan Bakteri Tahan Asam (BTA) Positif. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit Tuberkulosis Paru Bakteri Tahan Asam (BTA) Positif di Puskesmas Kecamatan Pulogadung tahun 2016, meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, Merokok, pencahayaan dan ventilasi. Metode. Menggunakan studi kasus-kontrol, sampel penelitian adalah penderita TB Paru BTA positif (+) yang berobat di Puskesmas Kecamatan Pulogadung pada april-juni, dan pasien non-TB sebagai kontrol. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat (distribusi frekuensi), analisis bivariat dengan uji Chi Square. Hasil dan Kesimpulan. Dari hasil analisis bivariat, variabel yang paling berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA positif (+) adalah pendidikan (OR = 4,359), pekerjaan (OR = 3,894), pengetahuan (OR = 4,780), pencahayaan (OR = 4,359) dan ventilasi (OR = 3,529).
Daftar Bacaan : 20 (2003-2015)
Kata Kunci : Penyakit, TB Paru BTA Positif (+)
Latar Belakang. Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mikobakterium tuberkulosis. Kasus baru Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kecamatan Pulogadung pada tahun 2016 ditemukan 43 penderita dengan Bakteri Tahan Asam (BTA) Positif. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit Tuberkulosis Paru Bakteri Tahan Asam (BTA) Positif di Puskesmas Kecamatan Pulogadung tahun 2016, meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, Merokok, pencahayaan dan ventilasi. Metode. Menggunakan studi kasus-kontrol, sampel penelitian adalah penderita TB Paru BTA positif (+) yang berobat di Puskesmas Kecamatan Pulogadung pada april-juni, dan pasien non-TB sebagai kontrol. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat (distribusi frekuensi), analisis bivariat dengan uji Chi Square. Hasil dan Kesimpulan. Dari hasil analisis bivariat, variabel yang paling berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA positif (+) adalah pendidikan (OR = 4,359), pekerjaan (OR = 3,894), pengetahuan (OR = 4,780), pencahayaan (OR = 4,359) dan ventilasi (OR = 3,529).
Daftar Bacaan : 20 (2003-2015)
Kata Kunci : Penyakit, TB Paru BTA Positif (+)
Date Modified
Agustus 2016
list of authors
Aries Utomo (145190042), Dwi Djoko Hadi Rahyono, SKM, M. Kes, MM