SEMINAR NASIONAL PELUANG DAN TANTANGAN EPIDEMIOLOGI DALAM KETAHANAN DAN KESEHATAN GLOBAL DIERA PANDEMI COVID -19
Item
Title
SEMINAR NASIONAL
PELUANG DAN TANTANGAN EPIDEMIOLOGI DALAM
KETAHANAN DAN KESEHATAN GLOBAL DIERA PANDEMI
COVID -19
PELUANG DAN TANTANGAN EPIDEMIOLOGI DALAM
KETAHANAN DAN KESEHATAN GLOBAL DIERA PANDEMI
COVID -19
Description
Stunting merupakan keadaan yang menggambarkan riwayat kekurangan gizi disertai dengan terhambatnya
pertumbuhan karena malnutrisi yang terjadi dalam jangka waktu lama. Dampak dari stunting yaitu
rendahnya daya tahan tubuh, menurunkan kecerdasan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
pemberian MP-ASI dini dengan kejadian stunting pada balita 24-59 bulan di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu IFLS tahun
2014. Sampel penelitian ini adalah balita yang merupakan anak terakhir dalam survei IFLS tahun 2014
sebanyak 1006 balita. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan multistage random sampling.
Analisis data menggunakan complex sampel. Analisis bivariat dengan uji chi-square dan analisis multivariat
dengan regresi logistik berganda. Prevalensi kejadian stunting pada balita 24-59 bulan di Indonesia sebesar
43,8%. Hasil analisis bivariat diperoleh terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian MP-ASI dini
dengan kejadian stunting (p-value = <0,0001). Hasil analisis multivariat menunjukkan besar pengaruh
pemberian MP-ASI dini yang terlihat nilai adjusted PR yaitu sebesar 1,873 (95% CI 1,529-2,293) dikontrol
dengan variabel berat badan lahir bayi, tinggi badan ibu dan status imunisasi. Pemberian MP-ASI dini
memiliki pengaruh besar terhadap kejadian stunting pada balita 24-59 bulan di Indonesia setelah dikontrol
dengan variabel berat badan bayi lahir, tinggi badan ibu dan status imunisasi. Saran penelitian adanya kerja
sama lintas sector untuk menangani permasalahan status gizi, melakukan kegiatan deteksi dini dengan cara
mengukur tinggi badan anak secara rutin yang dapat dilakukan pada kegiatan posyandu perlu adanya
dukungan kepada ibu agar tetap berusaha memberikan esklusif hingga bayi berusia 6 bulan.
pertumbuhan karena malnutrisi yang terjadi dalam jangka waktu lama. Dampak dari stunting yaitu
rendahnya daya tahan tubuh, menurunkan kecerdasan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
pemberian MP-ASI dini dengan kejadian stunting pada balita 24-59 bulan di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu IFLS tahun
2014. Sampel penelitian ini adalah balita yang merupakan anak terakhir dalam survei IFLS tahun 2014
sebanyak 1006 balita. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan multistage random sampling.
Analisis data menggunakan complex sampel. Analisis bivariat dengan uji chi-square dan analisis multivariat
dengan regresi logistik berganda. Prevalensi kejadian stunting pada balita 24-59 bulan di Indonesia sebesar
43,8%. Hasil analisis bivariat diperoleh terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian MP-ASI dini
dengan kejadian stunting (p-value = <0,0001). Hasil analisis multivariat menunjukkan besar pengaruh
pemberian MP-ASI dini yang terlihat nilai adjusted PR yaitu sebesar 1,873 (95% CI 1,529-2,293) dikontrol
dengan variabel berat badan lahir bayi, tinggi badan ibu dan status imunisasi. Pemberian MP-ASI dini
memiliki pengaruh besar terhadap kejadian stunting pada balita 24-59 bulan di Indonesia setelah dikontrol
dengan variabel berat badan bayi lahir, tinggi badan ibu dan status imunisasi. Saran penelitian adanya kerja
sama lintas sector untuk menangani permasalahan status gizi, melakukan kegiatan deteksi dini dengan cara
mengukur tinggi badan anak secara rutin yang dapat dilakukan pada kegiatan posyandu perlu adanya
dukungan kepada ibu agar tetap berusaha memberikan esklusif hingga bayi berusia 6 bulan.