Hubungan pengetahuan, sikap, status gizi dan Frekuensi makan dengan anemia pada remaja putri di Akademi Kebidanan Salsabila Serang tahun 2015
Item
Title
Hubungan pengetahuan, sikap, status gizi dan Frekuensi makan dengan anemia pada remaja putri di Akademi Kebidanan Salsabila Serang tahun 2015
Abstract
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
Tesis, Februari 2016
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, STATUS GIZI DAN FREKUENSI MAKAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI KEBIDANAN SALSABILA SERANG TAHUN 2015
xi + 77 halaman + 21 tabel + 2 gambar + 6 lampiran
ABSTRAK
Anemia akibat kekurangan zat gizi besi (Fe) merupakan salah satu masalah gizi utama di Asia termasuk di Indonesia. Laporan berbagai studi di Indonesia memperlihatkan masih tingginya prevalensi anemia gizi pada remaja putri yang berkisar antara 20-50%. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji hubungan pengetahuan, sikap, status gizi dan Frekuensi makan dengan anemia pada remaja putri di Akademi kebidanan Salsabila Serang Tahun 2015.Penelitian ini jenis survei analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Akademi Kebidanan Salsabila Serang yang berjumlah 414 orang. Sampel diambil sebanyak 126 responden, tehnik pengambilan sampel dengan Proportional Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer menggunakan kuesioner. Analisis data dengan univariat, bivariat, multivariat. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 38,9% responden mengalami anemia. Hasil analisis univariat diperoleh pengetahuan tinggi (81,0%), sikap positif (50,8%), status gizi normal (IMT 18,5 - <25,0) sebesar 81,7% dan frekuensi makan ≥3 kali/hari (55,6%). Hasil analisis bivariat didapatkan empat variabel yang berhubungan yaitu pengetahuan (p=0,016; OR=3,333), sikap (p=0,049; OR=2,220), status gizi (p=0,031; OR=3,022), frekuensi makan (p=0,000; OR=35,282). Hasil analisis multivariat, didapatkan faktor yang berhubungan dengan anemia pada remaja putri yaitu frekuensi makan (p=0,000; OR=38,479) sedangkan pengetahuan merupakan variabel confounding. Faktor dominan yang berhubungan dengan anemia pada remaja putri yaitu frekuensi makan.Frekuensi makan merupakan variabel yang berhubungan dengan anemia pada remaja putri. Disarankan kepada mahasiswi Kebidanan Salsabila Serang agar meningkatkan frekuensi makan teratur 3 kali/hari dengan menu gizi seimbang yang tinggi akan zat besi (Fe).
Kata kunci : Frekuensi makan, pengetahuan, sikap, status gizi, anemia
Daftar pustaka : 42 (1994-2014)
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
Tesis, Februari 2016
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, STATUS GIZI DAN FREKUENSI MAKAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI KEBIDANAN SALSABILA SERANG TAHUN 2015
xi + 77 halaman + 21 tabel + 2 gambar + 6 lampiran
ABSTRAK
Anemia akibat kekurangan zat gizi besi (Fe) merupakan salah satu masalah gizi utama di Asia termasuk di Indonesia. Laporan berbagai studi di Indonesia memperlihatkan masih tingginya prevalensi anemia gizi pada remaja putri yang berkisar antara 20-50%. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji hubungan pengetahuan, sikap, status gizi dan Frekuensi makan dengan anemia pada remaja putri di Akademi kebidanan Salsabila Serang Tahun 2015.Penelitian ini jenis survei analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Akademi Kebidanan Salsabila Serang yang berjumlah 414 orang. Sampel diambil sebanyak 126 responden, tehnik pengambilan sampel dengan Proportional Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer menggunakan kuesioner. Analisis data dengan univariat, bivariat, multivariat. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 38,9% responden mengalami anemia. Hasil analisis univariat diperoleh pengetahuan tinggi (81,0%), sikap positif (50,8%), status gizi normal (IMT 18,5 - <25,0) sebesar 81,7% dan frekuensi makan ≥3 kali/hari (55,6%). Hasil analisis bivariat didapatkan empat variabel yang berhubungan yaitu pengetahuan (p=0,016; OR=3,333), sikap (p=0,049; OR=2,220), status gizi (p=0,031; OR=3,022), frekuensi makan (p=0,000; OR=35,282). Hasil analisis multivariat, didapatkan faktor yang berhubungan dengan anemia pada remaja putri yaitu frekuensi makan (p=0,000; OR=38,479) sedangkan pengetahuan merupakan variabel confounding. Faktor dominan yang berhubungan dengan anemia pada remaja putri yaitu frekuensi makan.Frekuensi makan merupakan variabel yang berhubungan dengan anemia pada remaja putri. Disarankan kepada mahasiswi Kebidanan Salsabila Serang agar meningkatkan frekuensi makan teratur 3 kali/hari dengan menu gizi seimbang yang tinggi akan zat besi (Fe).
Kata kunci : Frekuensi makan, pengetahuan, sikap, status gizi, anemia
Daftar pustaka : 42 (1994-2014)
list of authors
Filda Fairuza
Dr. Atik Kridawati, ST, MKes
Dr. Tri Suratmi, M. Pd
Dr. Atik Kridawati, ST, MKes
Dr. Tri Suratmi, M. Pd
Date
september 2016