Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Klinik Berkala Bina Asih Husada Tangerang Tahun 2017
Item
Title
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Klinik Berkala Bina Asih Husada Tangerang Tahun 2017
list of authors
Siti Adawiah
Rahmadewi,MKM
Rahmadewi,MKM
Date
Juli 2017
Abstract
XIV + 79 halaman, 10 tabel, 4 lampiran
ABSTRAK
Kejadian ISPA salah satu penyebab utama kematian pada anak balita didunia maupun negara berkembang termasuk di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) prevalensi ISPA di Indonesia tahun 2013 adalah 25,0%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Klinik dan Praktik Bidan Berkala Bina Asih Husada Tangerang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki balita umur 1-5 tahun, dan jumlah sampel 70. Data diolah dan di analisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan chi square.
Hasil penelitian bahwa balita yang menderita ISPA sedang sebanyak 52,9% dan ISPA ringan sebanyak 47,1%. Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang ISPA dengan kejadian ISPA pada balita (p = 0,035 < 0,05, OR = 3,20dan 95% CI = 1,1 – 8,6), ada hubungan antara status gizi balita dengan kejadian ISPA pada balita (p = 0,002 < 0,05, OR = 5,76 dan 95% CI = 2,0 – 16,3), ada hubunngan antara perilaku keluarga dengan kejadian ISPA pada balita (p = 0,002 < 0,05, OR = 5,81 dan 95% CI = 1,9 – 17,0), sedangkan status imunisasi tidak ada hubungan dengan kejadian ISPA pada balita (p = 0,774 > 0,05, OR = 1,37 dan 95% CI = 0,45 – 4,15).
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar klinik Berkala Bina Asih memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang ISPA dan perlunya peningkatan perilaku hidup sehat.
Daftar bacaan : 27 (2000 -2014)
Kata kunci : ISPA, Balita
ABSTRAK
Kejadian ISPA salah satu penyebab utama kematian pada anak balita didunia maupun negara berkembang termasuk di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) prevalensi ISPA di Indonesia tahun 2013 adalah 25,0%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Klinik dan Praktik Bidan Berkala Bina Asih Husada Tangerang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki balita umur 1-5 tahun, dan jumlah sampel 70. Data diolah dan di analisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan chi square.
Hasil penelitian bahwa balita yang menderita ISPA sedang sebanyak 52,9% dan ISPA ringan sebanyak 47,1%. Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang ISPA dengan kejadian ISPA pada balita (p = 0,035 < 0,05, OR = 3,20dan 95% CI = 1,1 – 8,6), ada hubungan antara status gizi balita dengan kejadian ISPA pada balita (p = 0,002 < 0,05, OR = 5,76 dan 95% CI = 2,0 – 16,3), ada hubunngan antara perilaku keluarga dengan kejadian ISPA pada balita (p = 0,002 < 0,05, OR = 5,81 dan 95% CI = 1,9 – 17,0), sedangkan status imunisasi tidak ada hubungan dengan kejadian ISPA pada balita (p = 0,774 > 0,05, OR = 1,37 dan 95% CI = 0,45 – 4,15).
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar klinik Berkala Bina Asih memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang ISPA dan perlunya peningkatan perilaku hidup sehat.
Daftar bacaan : 27 (2000 -2014)
Kata kunci : ISPA, Balita