Determinan Yang Berhubungan Dengan Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) di RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo, Kabupaten Bogor Tahun 2018
Item
Title
Determinan Yang Berhubungan Dengan Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) di RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo, Kabupaten Bogor Tahun 2018
Abstract
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
Tesis, Agustus 2018
DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT DI RS PARU DR M. GOENAWAN PARTOWIDIGDO KABUPATEN BOGOR
vii + 108 Halaman + 10 tabel, 3 skema/gambar, 5 lampiran
ABSTRAK
Tuberkulosis adalah salah satu penyebab kematian dengan urutan kesembilan dari seluruh penyakit di dunia. Tantangan global terkait penyakit tuberkulosis saat ini adalah meningkatnya kasus Tuberkulosis yang resisten terhadap obat (TB RO). Tuberkulosis Resisten Obat adalah suatu keadaan dimana kuman mikobakterium tuberkulosis tidak dapat dibunuh menggunakan obat anti tuberkulosisi (OAT) yang digunakan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO). Metode penelitian kuantitatif dengan desain kasus kontrol. Populasi kasus penelitian adalah seluruh penderita TB RO dan populasi kontrol adalah seluruh penderita TB Kategori dua. Sampel sebanyak 120 responden (40 kasus dan 80 kontrol diambil secara accidental), pengambilan data menggunakan data dari rekam medik dan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisis univariat kasus mayoritas laki-laki, umur > 41 tahun, pendidikan rendah, bekerja, pendapatan < UMR, riwayat pengobatan gagal/putus berobat, tidak ada efek samping, teratur minum obat, IMT > 18,5, tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, tidak ada riwayat kontak, pengetahuan kurang, ada PMO, jarak fasyankes < 3 km. Hasil bivariat faktor risiko yang bermakna adalah riwayat pengobatan, efek samping, keteraturan berobat, riwayat kontak, pengetahuan, PMO, jarak fasyankes. Hasil multivariat: keteraturan berobat nilai (p 0,001 ,OR 5,442, 95% CI 1,915-15,467), riwayat kontak nilai (p 0,003, OR 4,909, 95% CI 1,689-14,270), efek samping nilai (p 0,015, OR 3,858, 95% CI 1,294-11,491), jarak fasyankes nilai (p 0,051, OR 2,890, 95% CI 0,996-8,380). Kesimpulan: Keteraturan berobat, riwayat kontak, efek samping dan jarak fasyankes mempunyai kontribusi terhadap terjadinya TB RO dan tidak RO sebesar 55%, dan faktor dominan adalah keteraturan berobat sebesar 31%.
Kata Kunci : Keteraturan Berobat Efek Samping, Riwayat Kontak Jarak
Fasyankes, Tuberkulosis Resisten Obat.
Daftar Pustaka: 45 (2008-2018)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
Tesis, Agustus 2018
DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT DI RS PARU DR M. GOENAWAN PARTOWIDIGDO KABUPATEN BOGOR
vii + 108 Halaman + 10 tabel, 3 skema/gambar, 5 lampiran
ABSTRAK
Tuberkulosis adalah salah satu penyebab kematian dengan urutan kesembilan dari seluruh penyakit di dunia. Tantangan global terkait penyakit tuberkulosis saat ini adalah meningkatnya kasus Tuberkulosis yang resisten terhadap obat (TB RO). Tuberkulosis Resisten Obat adalah suatu keadaan dimana kuman mikobakterium tuberkulosis tidak dapat dibunuh menggunakan obat anti tuberkulosisi (OAT) yang digunakan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO). Metode penelitian kuantitatif dengan desain kasus kontrol. Populasi kasus penelitian adalah seluruh penderita TB RO dan populasi kontrol adalah seluruh penderita TB Kategori dua. Sampel sebanyak 120 responden (40 kasus dan 80 kontrol diambil secara accidental), pengambilan data menggunakan data dari rekam medik dan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisis univariat kasus mayoritas laki-laki, umur > 41 tahun, pendidikan rendah, bekerja, pendapatan < UMR, riwayat pengobatan gagal/putus berobat, tidak ada efek samping, teratur minum obat, IMT > 18,5, tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, tidak ada riwayat kontak, pengetahuan kurang, ada PMO, jarak fasyankes < 3 km. Hasil bivariat faktor risiko yang bermakna adalah riwayat pengobatan, efek samping, keteraturan berobat, riwayat kontak, pengetahuan, PMO, jarak fasyankes. Hasil multivariat: keteraturan berobat nilai (p 0,001 ,OR 5,442, 95% CI 1,915-15,467), riwayat kontak nilai (p 0,003, OR 4,909, 95% CI 1,689-14,270), efek samping nilai (p 0,015, OR 3,858, 95% CI 1,294-11,491), jarak fasyankes nilai (p 0,051, OR 2,890, 95% CI 0,996-8,380). Kesimpulan: Keteraturan berobat, riwayat kontak, efek samping dan jarak fasyankes mempunyai kontribusi terhadap terjadinya TB RO dan tidak RO sebesar 55%, dan faktor dominan adalah keteraturan berobat sebesar 31%.
Kata Kunci : Keteraturan Berobat Efek Samping, Riwayat Kontak Jarak
Fasyankes, Tuberkulosis Resisten Obat.
Daftar Pustaka: 45 (2008-2018)
list of authors
Hendra Badaruddin
Dr. Cicilia Windiyaningsih, SKM, M.Kes
Dr. Atik Kridawati, ST, M.Kes
Dr. Cicilia Windiyaningsih, SKM, M.Kes
Dr. Atik Kridawati, ST, M.Kes
Date
September 2018