Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Murid SD di Sekolah Santo Bellarminus Bekasi Tahun 2018
Item
Title
Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Murid SD di Sekolah Santo Bellarminus Bekasi Tahun 2018
Abstract
xiv+58 halaman, 10 tabel, 6 gambar, 8 lampiran
ABSTRAK
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit infeksi seperti diare dan ISPA, keduanya menjadi penyebab utama kematian anak. Setiap tahun, sebanyak 3,5 juta anak di seluruh dunia meninggal karena penyakit diare dan ISPA.Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 26 Maret 2018 di Sekolah Dasar Santo Bellarminus Bekasi tahun 2018, di dapatkan hasil 14 (70%) dari 20 siswa mengatakan tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku murid SD tentang cuci tangan di sekolah Bellarminus Bekasi Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, menggunakan rancangan cross sectional study teknik pengumpulan data menggunakan total populasi, yaitu 138 sampel. Penelitian dilakukan pada bulan April 2018 jenis pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara perilaku siswa tentang cuci tangan dengan pengetahuan responden dengan hasil uji statistic diperoleh P Value=0,034 (P Value ≤ 0,05), tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku siswa tentang cuci tangan dengan sarana dan prasarana, hasil uji statistic diperoleh P Value=0,080 (P Value ≤ 0,05), ada hubungan yang signifikan antara perilaku siswa tentang cuci tangan dengan sumber informasi, hasil uji statistic diperoleh P Value=0,042 (P Value ≤ 0,05). Kesimpulanya perilaku cuci tangan pakai sabun ini dikatakan masih rendah dengan hasil 55,9%, yaitu 2 diantara 4 orang tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
Daftar Bacaan : 16 (2006-2018)
Kata Kunci : Perilaku, Cuci Tangan.
ABSTRAK
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit infeksi seperti diare dan ISPA, keduanya menjadi penyebab utama kematian anak. Setiap tahun, sebanyak 3,5 juta anak di seluruh dunia meninggal karena penyakit diare dan ISPA.Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 26 Maret 2018 di Sekolah Dasar Santo Bellarminus Bekasi tahun 2018, di dapatkan hasil 14 (70%) dari 20 siswa mengatakan tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku murid SD tentang cuci tangan di sekolah Bellarminus Bekasi Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, menggunakan rancangan cross sectional study teknik pengumpulan data menggunakan total populasi, yaitu 138 sampel. Penelitian dilakukan pada bulan April 2018 jenis pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara perilaku siswa tentang cuci tangan dengan pengetahuan responden dengan hasil uji statistic diperoleh P Value=0,034 (P Value ≤ 0,05), tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku siswa tentang cuci tangan dengan sarana dan prasarana, hasil uji statistic diperoleh P Value=0,080 (P Value ≤ 0,05), ada hubungan yang signifikan antara perilaku siswa tentang cuci tangan dengan sumber informasi, hasil uji statistic diperoleh P Value=0,042 (P Value ≤ 0,05). Kesimpulanya perilaku cuci tangan pakai sabun ini dikatakan masih rendah dengan hasil 55,9%, yaitu 2 diantara 4 orang tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
Daftar Bacaan : 16 (2006-2018)
Kata Kunci : Perilaku, Cuci Tangan.
list of authors
Gina Ferania
Wasnidar,Dipl.Mw,MKes
Wasnidar,Dipl.Mw,MKes
Date
Agustus 2018