Publikasi

  • Perubahan Pola Pikir - PKM SAB Bachtar

    Perubahan Pola Pikir - PKM SAB Bachtar
  • HUBUNGAN DAYA TARIK PENGGUNA APLIKASI WHATSAPP DAN INSTAGRAM DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH PERTEMANAN DALAM BISNIS

  • PENINGKATKAN EKONOMI DAN KESEHATAN KADER JUMANTIK DI WILAYAH KELURAHAN CILANGKAP CIPAYUNG JAKARTA TIMUR

    Abstrak Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah dikenal di Indonesia sebagai penyakit yang endemis di masyarakat, terutama sangat berbahaya bagi kalangan anak-anak. Kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Jakarta Timur meningkat drastis. Adapun permasalahan yang ditemukan pada saat melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur adalah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan melakukan kegiatan PSN (Pemberantas Sarang Nyamuk) dalam menanggulangi nyamuk DBD di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cpayung Jakarta Timur. Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung Jakarta Timur berkomitmen untuk melaksanakan program kegiatan PSN secara rutin setiap hari jum’at pukul 09.00-11.00 bersama dengan masyarakat dan kader Jumantik di wilayah setempat. Adapun tujuan secara umum dilakukannya PSN di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan CIpayung Jakarta Timur adalah untuk meningkatkan Ekonomi dan kader Kesehatan dari Angka Bebas Jentik (ABJ) sehingga seluruh Masyarakat terbebas dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap kesehatan lingkungan yang merupakan salah satu faktor pencetus meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan PSN. Upaya pemberantasan dan pencegahan yang dilakukan Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yaitu yang pertama dengan penyuluhan DBD biasanya melakukan penyuluhan pada saat adanya kegiatan arisan di tiap RT/RW. Kedua dengan melakukan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan cara 3M plus yaitu Menguras TPA, Menutup TPA , Mengubur barang-barang bekas dan Memantau Jentik nyamuk DBD. Dengan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk dapat meningkatkan Angka Bebas Jentik(ABJ) Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Upaya pemberantasan DBD hanya dapat berhasil apabila seluruh masyarakat berperan secara aktif dalam PSN DBD. Gerakan PSN DBD merupakan bagian yang paling penting dari keseluruhan upaya pemberantasan DBD selain itu peran kader JUMANTIK sangat dibutuhkan untuk mengecek kondisi pemukiman warga dari jentik nyamuk DBD. Kata kunci: penyuluhan, DBD, nyamuk.
  • PELATIHAN MENINGKATKAN KETAHANAN EKONOMI KELUARGA DI SAAT PANDEMI MELALUI UMKM INOVATIF BAGI MASYARAKAT DAN MAHASISWA DI KECAMATAN CIPAYUNG,JAKARTA TIMUR

    ANALISIS SITUASI Kondisi pandemi Covid-19 dialami hampir semua negara di dunia, dari negara maju sampai negara berkembang, termasuk Indonesia. Setiap negara memiliki strategi untuk mempertahankan stabilitas perekonomian dalam negerinya masing-masing. Pemerintah Indonesia berupaya menempatkan keamanan dan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama, di samping menyeimbangkan ketahanan ekonomi dalam menghadapi Covid-19. Untuk mengatasi kondisi tersebut Pemerintah meluncurkan berbagai inisiatif dan stimulus keuangan untuk menjamin roda ekonomi terus bergerak, salah satu inisiatif adalah untuk menjaga pertumbuhan investasi adalah melalui pengembangan infrastruktur agar tercipta pertumbuhan investasi untuk penciptaan bisnis dan lapangan kerja. Kondisi ekonomi yang terpuruk tentu berakibat pada menurunnya sektor industri dan perdagangan. Banyak perusahaan yang tidak bisa bertahan karena minimnya pendapatan, sehingga tak jarang perusahaan melakukan efisiensi besar- besaran mulai dari pengurangan jam kerja karyaaan hingga pemutusan tenaga kerja. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah PHK di Indonesia pada 2019 sebanyak 45.000. Selama pandemi jumlah tersebut naik hingga 3,6 juta orang pada Agustus 2020. Banyaknya korban PHK tentu berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat dan tingkat kemiskinan yang tinggi, hal ini tentu harus segera diantisipasi pemerintah dengan membuat berbagai langkah strategis untuk mendukung meningkatnya pertumbuhan dan ketahanan ekonomi masyarakat. Berbagai program bantuan digulirkan pada masyarakat mulai dari pemberian sembako, bantuan langsung tunai hingga bantuan modal kerja untuk membantu masyarakat agar mampu berusaha secara mandiri dengan membuat berbagai UMKM yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. Program menumbuhkan UMKM sebagai usaha mandiri ditengah masyarakat menjadi salah satu program yang sangat didorong oleh pemerintah karena pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah yang dilakukan masyarakat akan mampu menggerakkan ekonomi mikro ditengah terpuruknya gelombang ekonomi diakibatkan pandemi yang melanda. Menurut data Kementrian Koperasi dan UKM, sektor UMKM merupakan kegiatan ekonomi kemasyarakatan yang turut andil menyumbang sekitar 60,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Artinya bahwa sektor UMKM mampu menjadi penopang ketahanan ekonomi nasional. Sangat diperlukan komitmen dan dukungan agar masyarakat dapat membuka dan melakukan berbagai usaha mandiri yang bisa menjadi sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Faktanya tidak semua masyarakat mampu bangkit dan dapat membuka sebuah usaha baru yang mandiri sebagai mata pencaharian keluarga. Berbagai kendala ditemui dalam membangun sebuah usaha selain sulit mendapatkan modal awal, kendala lain yang dihadapi adalah keterbatasan pemahaman baik teknis dan strategis tentang membangun sebuaha usaha. Berdasarkan permasalahan tersebut sebagai civitas akademika yang berkewajiban untuk dapat melaksanakan salah satu tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat, kami merasa perlu untuk ikut serta secara aktif dalam membantu memberikan pemahaman bagi masyarakat untuk dapat membuka usaha mandiri yang mampu menjadi sumber pendapatan dan menguatkan ketahanan ekonomi keluarga. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang kami laksanakan adalah memberikan pelatihan dengan tema “Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Keluarga di saat pandemi melalui UMKM inovatif Bagi Masyaraka Dan Mahasiswa di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur”
  • PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PROGRAM JAKARTA RECYCLE CENTER (JRC) DI KOMPLEK OZON, JAKARTA SELATAN

    PENDAHULUAN Jumlah sampah yang dihasilkan oleh penduduk Provinsi DKI Jakarta selalu meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2019, rata-rata sampah yang dihasilkan di DKI Jakarta adalah 7.702,07 ton per hari, di mana timbulan sampah tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan tahun- tahun sebelumnya. Hal ini tergambar pula dari jumlah truk sampah yang masuk ke Bantargebang setiap harinya, dengan jumlah mencapai 1.200 truk per hari. Ketergantungan DKI Jakarta terhadap TPST Bantargebang pun tercermin dari sistem pengelolaan sampah yang masih fokus pada sistem kumpul-angkut-buang, sehingga TPST Bantargebang seringkali menjadi satu-satunya tujuan pembuangan sampah tanpa adanya kegiatan pengurangan sampah terlebih dahulu. Kondisi TPST Bantargebang pun semakin kritis mengingat TPST Banatargebang telah menjadi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dari seluruh sampah di DKI Jakarta sejak tahun 1989. Ketinggian tumpukkan sampah di TPST Bantargebang telah mencapai ketinggian rata-rata 30 Meter. Selain itu, kapasitas TPST Bantargebang pun diprediksi akan mencapai kapasitas maksimum di tahun 2021, yang kemudian menjadi suatu pertanda bahwa dibutuhkan perubahan pengelolaan sampah yang baru sehingga mengurangi ketergantungan terhadap TPST Bantargebang. Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) telah melakukan kajian Perencanaan Landfill Mining di Tahun Anggaran 2019. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menerima kedatangan dari Tim Osaki, Jepang pada tahun 2018 yang dimana menawarkan kerjasama dalam mengubah pengelolaan sampah menjadi pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan. Setelah dilakukan observasi dan pembahasan lebih lanjut, dilaksanakan pengembangan pengelolaan sampah dengan sistem baru yang dimulai di Kecamatan Pesanggrahan. Gubernur Provinsi DKI Jakarta pun telah menerbitkan Kegiatan Strategis Daerah yang dimana (Peraturan Gubernur, 2018) Peraturan Gubernur Nomor 68 Tahun 2018 tentang percepatan pelaksanaan kegiatan strategis daerah adapun (Keputusan Gubernur, 2018) Peraturan Nomor 1042 Tahun 2018 tentang Daftar Kegiatan Strategis Daerah merupakan salah satu kegiatan yang perlu diperhatikan dengan rencana aksi Pengurangan Sampah di Sumber, Pembangunan ITF, dan Optimalisasi TPST Bantargebang. Kegiatan pengurangan sampah di sumber pun dituangkan dalam beberapa kegiatan yang salah satunya dilakukan dengan metode Jakarta Recycle Centre (JRC). Jakarta Recycle Centre (JRC) adalah suatu kegiatan perubahan pengelolaan sampah dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah, perubahan mekanisme pengangkutan sampah terpilah dan terjadwal, serta pemrosesan sampah mudah terurai serta bahan daur ulang. Kegiatan ini dilakukan dengan dasar kerja sama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Dengan adanya hubungan kerja sama ini, maka dilakukan kerja sama antara Pemerintah DKI Jakarta dengan Pemerintah Kota Osaki Jepang dalam rangka mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang baru. Dengan adanya JRC, maka pengelolaan sampah tidak hanya fokus pada pembenahan sarana prasarana pengelolaan sampah, namun juga menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam turut bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah sehingga tercipta pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
  • MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SECARA DARING PADA SISWA/SISWI SMK NUSANTARA WISATA RESPATI DI KP. TENGAH, KERAMAT JATI, JAKARTA TIMUR

    Abstrak Dampak pandemi COVID-19 mengakibatkan perubahan sistem pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Pentingnya media pembelajaran dalam menunjang proses pembelajaran seringkali terabaikan oleh guru dengan berbagai alasan. Diantaranya terbatasnya waktu untuk mempersiapkannya, sulit mencari media yang tepat, dan juga tidak tersedianya cukup dana. Program pengabdian pada masyarakat ini memiliki tujuan untuk mengenalkan penggunaan media pembelajaran secara daring yang dapat menjadi alternatif bagi para guru dan dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan ialah sosialisasi Pemanfaatan Pembelajaran Daring Berbasis Multimedia Di SMK Nusantara Wisata Respati (NU-Star). Pada Pembelajaran IPA Peserta pengabdian adalah guru-guru IPA SMK NU-Star. Untuk kepentingan layanan pengabdian dan ketersediaan sarana dan prasaranan maka diambil 25 orang guru. Pelatihan diadakan di Aula SMK NU-Star selama 4 hari pada tanggal 10 dan 14 Januari 2021. Pelaksanaan pengabdian secara umum dapat dikategorikan berhasil dari segi partisipasi peserta mengingat dari 20 target peserta yang diundang yang hadir sebanyak 25 orang. Peserta merasa kegiatan pengabdian ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan media pembelajaran dalam pemanfaatan Pembelajaran Daring Berbasis Multimedia. Respon peserta atas kegiatan pengabdian yang dilaksanakan menyatakan bahwa dari kualitas pemateri, kualitas modul adalah sangat baik. Kata kunci: Kesiapan; Hambatan; Pembelajaran daring; SMK NU-Star.
  • PENINGKATAN PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MASYARAKAT PEMULUNG DI PINANGRANTI

    Abstrak Program Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pemulung di Pinang Ranti ini sebagai salah satu bentuk pengabdian dan kepedulian pada kesehatan masyarakat khususnya di komunitas pemulung Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Pinang Ranti. Dalam kesehariannya, pemulung bekerja di lingkungan yang sangat kotor dengan menghirup gas metan sehingga potensi terserang berbagai penyakit sangat besar. Kondisi tersebut ditambah lagi dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang belum dapat dijalankan atau dibiasakan oleh pemulung. Berbagai kuman penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman sebab pemulung belum terbiasa mencuci tangan sebelum makan meski baru saja melakukan pekerjaannya memulung sampah di lokasi TPST Pinang Ranti. Oleh karena itu PKM ini mengupayakan untuk menumbuhkan kesadaran pemulung tentang pentingnya perilaku hidup bersih bagi kesehatan. Upaya tersebut menggunakan metode persuasif dengan media audio visual dalam penyampaian pesan, dengan harapan dapat lebih mudah dipahami dan memersuasi pemulung untuk dapat membiasakan PHBS dalam kehidupan sehari-harinya. Seiring dengan adanya pandemi Covid-19 pogram ini selain memberikan edukasi melalui audio visual juga memberikan pelatihan untuk membuat sabun cuci tangan, pembagian masker dan pengisian air bersih di Pinang Ranti sebagai sarana untuk melakukan cuci tangan maupun cuci kaki setelah melakukan pekerjaan memulung sampah. Penggunaan media audio visual untuk melakukan literasi PHBS pemulung di masa pandemi Covid-19 cukup efektif sebab pemulung dapat memutar video setiap saat dan berkali-kali melalui akun Youtube. Perubahan pengetahuan dan perilaku PHBS pemulung tetap dapat terjadi di masa pandemi Covid-19 ini dengan menerapkan protokol kesehatan yaitu tidak membuat kerumunan.Kata Kunci:Prilaku Hidup Bersih; Audio Visual; Literasi PHBS; TPST Pinag Ranti
  • Pemberdayaan Kader Di Masyarakat Dalam Upaya Keberlanjutan Keberhasilan Outbreak Reaction Imunization (ORI) Di Kelurahan Bambu Apus Jakarta Timur

    ABSTRAK Masalah gizi balita masih menjadi tantangan kesehatan bagi Indonesia. Beberapa cara yang dapat mempengaruhi status gizi balita oleh karena itu perlu dilakukan pengakjian terhadap pengetahuan mengenai gizi balita. Tingkat pengetahuan gizi ibu kurang dapat mengubah sikap dan prilaku ibu dalam memilih makanan yang di konsumsi balita. Agar tercapainya status gizi balita yang optimal maka ibu yang memiliki anak balita hendaknya mempunyai pengetahuan yang baik tentang gizi yang disampaikan oleh kader kesehatan sebagai mitra bidan dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan pengabmas ini adalah untuk meningkatkan kesehatan bayi dan balita melalui upaya peningkatan gizi seimbang dan memberdayakan kader serta keluarga yang memiliki balita agar kondisinya tidak mengalami kurang gizi. Upaya pencegahan yang dilakukan adalah melalui penyuluhan, pendampingan dan pengamatan dengan harapannya bisa meningkatkan pengetahuan pencegahan serta mengurangi dampak antara lain meningkatkan asupan gizi yang baik sesuai kebutuhan dan meningkatakn daya tahan tubuh terlebih pada masa kindisi pandemic covid 19 saat ini sehingga tidak mudah terpapar. Sasaran dari pengabdian masayarakat ini adalah kader Posyandu dan ibu yang memilki balita di RW 02 keluarahan Cipayung Jakarta Timur. Kata Kunci: Pemberdayaan Kader, Pengetahuan dan status gizi balita. ABSTRACT The problem of under-five nutrition is still a health challenge for Indonesia. There are several ways that can affect the nutritional status of toddlers; therefore, it is necessary to assess knowledge about toddler nutrition. The level of knowledge of maternal nutrition is less able to change the attitudes and behavior of mothers in choosing the food consumed by toddlers. In order to achieve optimal nutritional status of toddlers, mothers who have children under five should have good knowledge about nutrition delivered by health cadres as partners of midwives in carrying out their duties. The purpose of this community service is to improve the health of infants and toddlers through efforts to improve balanced nutrition and empower cadres and families with toddlers so that their condition does not experience malnutrition. Prevention efforts are carried out through counseling, mentoring and observation in the hope of increasing prevention knowledge and reducing impacts, including increasing good nutritional intake according to needs and increasing body resistance, especially during the current COVID-19 pandemic so that they are not easily exposed. The targets of this community service are Posyandu cadres and mothers with toddlers in RW 02, Cipayung sub-district, East Jakarta. Keywords: Cadre Empowerment, Knowledge and nutritional status of toddlers
  • PELATIHAN MARKETING ONLINE BAGI USAHA KECIL MENENGAH DI SEKITAR AGROWISATA, PATENGAN RANCABALI, BANDUNG JAWA BARAT

    Pendahuluan Pemerintah melalui Kementrian Perindustrian meluncurkan inisiasi program Making Indonesia 4.0 yang berisi arah perkembangan usaha dan industri di Indonesia dimasa mendatang dalam menyambut gelombang revolusi industri 4.0 atau Fourth Industrial Revolution (4IR). Inisiasi tersebut sangat memerlukan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari kebijakan semua institusi pemerintah, peran aktif dari para pelaku usaha, asosiasi industri, penyedia teknologi, hingga lembaga riset dan pendidikan. Salah satu yang menjadi fokus dan prioritas nasional dalam upaya memperkuat struktur perindustrian Indonesia adalah sektor industri makanan dan minuman mulai dari hulu sebagai sumber bahan baku yakni peternakan, pertanian, perikanan hingga produksi mulai dari industri besar hingga produsen dengan skala kecil makanan dan minuman1. Disamping itu pemerintah juga berkomitmen untuk mendukung para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berupa mentoring dalam meningkatkan inovasi serta membangun sentra-sentra teknologi sehingga dapat membuka akses bagi pelaku UMKM terhadap teknologi informasi guna membangun dan memperluas jaringan berupa pemasaran, mitra produksi serta pendanaan. Hal tersebut menjadi prioritas pemerintah karena menurut data Kementrian Koperasi dan UKM, sektor UMKM merupakan kegiatan ekonomi kemasyarakatan yang turut andil menyumbang sekitar 60,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB)2. Secara umum masih besar kebutuhan yang belum mampu diserap produksi skala UMKM seperti permintaan produk kerajinan kreatif, makanan minuman khas daerah yang banyak diminati pasar domestik dan luar negeri Kondisi demikian tidak terlepas dari beberapa kendala yang dihadapi oleh para pelaku UMKM antara lain masih sedikitnya jangkauan akses informasi ke pasar yang lebih luas, akses tersebut tidak hanya terkait dengan pemasaran produk saja akan tetapi juga kemitraan, mulai dari mitra sumber bahan baku, inovasi produksi, pembiayaan hingga opersional. Untuk itu keterbatasan sumber daya manusia (SDM) pelaku UMKM perlu ditingkatkan, Kementrian Koperasi dan UKM melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha meliputi kemampuan pengelolaan terlebih dalam akuisisi penggunaan teknologi berbasis digital sehingga diharapkan kemampuan SDM pelaku UMKM bisa ditingkatkan dengan penggunaan teknologi sebagai penunjang dapat memberikan berbagai dukungan yang lebih besar bagi para UMKM mengembangkan potensi usaha menjadi lebih maksimal Berdasarkan permasalahan tersebut sebagai civitas akademika yang berkewajiban untuk dapat melaksanakan salah satu tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat, kami merasa perlu untuk ikut serta secara aktif dalam membantu para pelaku UMKM dalam menggunakan teknologi informasi dalam mengembangkan potensi usaha yang telah mereka rintis. Untuk itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang kami laksanakan mengambil tema “Pelatihan Marketing Online bagi Usaha Kecil Menengah di sekitar Agrowisata, Patengan Rancabali, Bandung Jawa Barat ”.
  • PELATIHAN MEMBUAT IJIN USAHA SECARA ON-LINE DI TENGAH PANDEMI COVID 19, UNTUK USAHA MIKRO DAN KECIL DI KELURAHAN BAMBU APUS CIPAYUNG, JAKARTA TIMUR

    Abstrak Pola pikir masyarakat di era globalisasi telah banyak berubah, yang pada awalnya berlomba-lomba ingin menjadi karyawan, namun saat ini banyak yang menginginkan atau bercita -cita menjadi enterpreneur (wirausaha). Akan tetapi setelah mereka terjun langsung dan menekuninya bidang usaha ternyata banyak kendala/hambatan yang mereka alami sebagai enterpreneur. Kesulitan dalam bidang segmentasi konsumen, ketersediaan bahan baku, modal dan pemasalahan lainnya adalah salah satu contoh yang mereka hadapi. Untuk dapat menghadapi masalah tersebut diperlukan pelatihan dalam pembuatan rencana usaha dengan menggunakan Bussiness Toko Onlie untuk usaha Mikro dan Kecil. Tujuan dari pelatihan adalah agar peserta dapat mengatasi jika menemukan kesulitan dalam berbisnis digital dapat menggambarkan usaha apa yang sedang dijalankan secara menyeluruh dari berbagai aspek. Banyak hal yang belum terpikirkan oleh pengusaha pemula akan tercakup semuanya dalam bisnis digital marketing secara lengkap. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan adalah observasi, wawancara secara langsung, penyuluhan dan melaksanakan demonstrasi di hadapan peserta. Hasil yang dicapai adalah para pelaku start up mendapatkan pengetahuan tentang Media Toko Online dan mampu membuat perencanaan bisnis dengan menggunakan model Digital. Kata kunci : Business Model Toko Online, start up, pelatihan.
  • PENDAMPINGAN PELATIHAN BERWIRAUSAHA BERBASIS PEMBELAJARAN ANAK- ANAK SEKOLAH DASAR PADA RPTRA PAYUNG TUNAS TERATAI CIPAYUNG

    Abstrak Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selain pendidikan, menumbuhkan jiwa berwirausaha juga penting pada usia dini. Wirausaha bukan hanya dunianya orang dewasa, tapi juga bisa menjadi bagian dari dunianya anak-anak. Bedanya, wirausaha pada anak-anak tak bisa dijalankan sendirian, namun membutuhkan bimbingan dan dukungan dari orang dewasa, orang tua maupun guru. Anak anak yang mengenal dunia wirausaha sejak dini, akan mendapati manfaat untuk bekal masa depan kelak. RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) adalah konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai permainan menarik, pengawasan CCTV, dan ruangan-ruangan yang melayani kepentingan komuniti yang ada disekitar RPTRA tersebut, seperti ruang perpustakaan, PKK Mart, ruang laktasi, dan lainnya. Di RPTRA terdapat banyak anak berumur sekitar 5-15 tahun dan banyak sekali anak yang berumur 4-7 tahun belum bisa menulis, membaca, cara memegang pensil yang benar, anak berumur 6-16 tahun susah untuk menuangkan imajinasinya kedalam suatu gambar, bentuk, ataupun tulisan. Anak berumur 4-16 tahun susah untuk berani berbicara atau berpendapat dikelas ataupun didepan kelas, anak berumur 4-17 tahun susah untuk bekerja sama dengan baik. Sehingga kami ingin mengajarkan hal-hal yang dibutuhkan pada anak-anak yang ada di RPTRA. Permasalahan sosial di RPTRA Tunas Teratai yang beralamat Gang Kreen RT 06/RW 03 Jalan Budi Murni 2 Cipayung Jakarta Timur. Adalah padat penduduk, penduduk usia anakyang banyak, memiliki pengunjung berkebutuhan khusus, memiliki anak usia sekolah yang tidak sekolah, memiliki anak bergizi buruk, memiliki kasus kekerasan terhadap perempuan/anak, rawan tawuran anak, dan banyak anak-anak sekolah dasar dan remaja yang nongkrong malam disekitar lokasi RPTRA. k Kata kunci: Gizi Anak dan Remaja; Pendidikan; Wirausaha; RPTRA Cipayung
  • PELATIHAN STRATEGI MENDAPATKAN AKSES PEMBIAYAAN DARI LEMBAGA KEUANGAN BAGI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KELURAHAN BAMBU APUS JAKARTA TIMUR

    Abstrak Strategi mendapatkan akses pembiayaan dari lembaga keuangan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menegah merupakan hal yang urgent dan sangat prioritas. Usaha yang bergerak pada sektor ini memiliki posisi yang sangat strategis baik dari sisi ekonomi maupun sisi social lainnya. Hal ini terjadi karena jumlah personil yang hidup bergantung pada usaha UMKM ini jumlahnya signifan sangat besar. Sektor yang mampu membantu memecahkan masalah pada bidang ekonomi adalah UMKM. Jumlah pengangguran baik yang memiliki pendidikan tinggi, menengah apalagi pendidikan dasar bisa dicarikan solusi melalui usaha pada sektor kecil menengah ini. Keahlian yang terbatas yang dimiliki sebagian besar penduduk Indonesia juga bisa ditampung pada usaha-usaha model UMKM. Berbicara sistem ekonomi kekeluargaan atau gotong royong yang konon sesuai dengan azas soko guru perekonomian Indonesia UMKM masih sangat terbuka untuk bisa dilakukan. Namun yang harus menjadi perhatian bagi usaha UMKM ini adalah butuh dibantu mengenai berbagai strategi yang telah biasa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar sehingga bisa menggilas competitor termasuk tidak jarang pengusaha UMKM terkena imbasnya. Bantuan lain adalah akses untuk mendapat pembiayaan dari pemodal atau lembaga keuangan. Hal ini sangat dibutuhkan karena rata-rata pengusaha UMKM memiliki keterbatasan modal untuk mengembangkan usahanya. Lembaga keuangan baik bank maupun non bank juga enggan memberikan modal karena usaha UMKM ini dari sisi aspek legalitas kadang tidak diindahkan. Aspek legalitas ini hanya terkait dengan kemauan dan keseriusan pengusaha saja karena tidak berhubungan dengan finansial kalau ada biaya biasanya relatif kecil. Sebenarnya secara yuridis sudah memiliki kejelasan dalam pengaturan mengenai UMKM di Indonesia tinggal semua pihak terkait (Stake holders) saling bahu membahu untuk bisa menjalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka potensi keberhasilan pasti memiliki probabilitas lebih tinggi. Kata Kunci: Strategi; Akses Pembiayaan; Lembaga Keuangan; Usaha Mikro Kecil dan Menegah
  • IMPLEMENTASI MODEL EDUKASI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN KEPADA PEMUDA KELURAHAN CILANGKAP KECAMATAN CIPAYUNG JAKARTA TIMUR

    ABSTRAK Implementasi Kebijakan IUMK Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil atau dikenal dengan nama IUMK merupakan istilah yang sudah sering didengar oleh para pelaku usaha. Saat ini Pemerintah mengeluarkan kebijakan mempermudah pengurusan IUMK di setiap Kelurahan atau Kecamatan sehingga pelaku usaha semakin dipermudah untuk membuat ijin tersebut. IUMK memiliki manfaat yang sangat penting bagi pelaku usaha. Pertama adalah legalitas usaha, kemudian kemudahan untuk mendapatkan modal karena sudah legal, lalu akses untuk mendapatkan pendampingan usaha dari pemerintah, dan terakhir ialah kesempatan untuk memperoleh bantuan pemberdayaan dari pemerintah. Pelaksanaan pengurusan IUMK di Kecamatan Cipayung terus dilakukan dengan memberikan dukungan terhadap penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) melalui kemudahan perizinan usaha. Hal ini terlihat dengan adanya sosialisasi mengenai kemudahan perizinan usaha secara langsung kepada pengusaha mikro dan kecil. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan juga seringkali melibatkan berbagai stakeholder baik pemerintah, swasta, kampus maupun masyarakat untuk menularkan semangat bahwa mengurus izin sendiri itu mudah. Pembuatan IUMK memang tidak sulit bila berkas yang diperlukan sudah lengkap. Hanya dalam waktu 1 hari izin IUMK sudah jadi. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2014 tentang Perizinan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah, izin untuk UMKM hanya 1 lembar dan dapat diterbitkan hanya dalam 1 hari oleh kecamatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Izin UMK menyebutkan dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah Camat dapat mendelegasikan pelaksanaan Pemberian IUMK kepada Lurah/Kepala Desa, namun pada kenyataannya kemudahan perizinan untuk UMKM ini masih belum dapat terlaksana di semua daerah karena masih ada kepala daerah yang belum mengeluarkan aturan untuk mendelegasikan kewenangan penerbitan izin UMKM ke kecamatan. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ingin mengetahui sejauhmana implementasi kemudahan pemberian ijin usaha di Kecamatan Cipayung Jakarta Timur.
  • PENDAMPINGAN DALAM BIMBINGAN BELAJAR DAN PELATIHAN BERWIRAUSAHA PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI RPTRA CIPAYUNG

    Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selain pendidikan, menumbuhkan jiwa berwirausaha juga penting pada usia dini. Wirausaha bukan hanya dunianya orang dewasa, tapi juga bisa menjadi bagian dari dunianya anak-anak. Bedanya, wirausaha pada anak-anak tak bisa dijalankan sendirian, namun membutuhkan bimbingan dan dukungan dari orang dewasa, orang tua maupun guru. Anak anak yang mengenal dunia wirausaha sejak dini, akan mendapati manfaat untuk bekal masa depan kelak. RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) adalah konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai permainan menarik, pengawasan CCTV, dan ruangan-ruangan yang melayani kepentingan komuniti yang ada disekitar RPTRA tersebut, seperti ruang perpustakaan, PKK Mart, ruang laktasi, dan lainnya. Di RPTRA terdapat banyak anak berumur sekitar 5-15 tahun dan banyak sekali anak yang berumur 4-7 tahun belum bisa menulis, membaca, cara memegang pensil yang benar, anak berumur 6-16 tahun susah untuk menuangkan imajinasinya kedalam suatu gambar, bentuk, ataupun tulisan. Anak berumur 4-16 tahun susah untuk berani berbicara atau berpendapat dikelas ataupun didepan kelas, anak berumur 4-17 tahun susah untuk bekerja sama dengan baik. Sehingga kami ingin mengajarkan hal-hal yang dibutuhkan pada anak-anak yang ada di RPTRA. Permasalahan sosial di RPTRA Tunas Teratai yang beralamat Gang Kreen RT 06/RW 03 Jalan Budi Murni 2 Cipayung Jakarta Timur. Adalah padat penduduk, penduduk usia anakyang banyak, memiliki pengunjung berkebutuhan khusus, memiliki anak usia sekolah yang tidak sekolah, memiliki anak bergizi buruk, memiliki kasus kekerasan terhadap perempuan/anak, rawan tawuran anak, dan banyak anak-anak sekolah dasar dan remaja yang nongkrong malam disekitar lokasi RPTRA.
  • Dementia prevention in LMIC case study Indonesia

    Indonesia 2020: 270.2 M-> 9.8% (26.5 M) is 60+, In 2025 60+= 13.5% (35 M) to 80 M in 2050 Dementia 5-9% in 2005/6=1.3 M-> 4 M in 2050 Dependency: needs help with activities daily life 1: 5 in rural Borobudur, 1: 10 Citengah/Jakarta
  • Kiat Menyiapkan Proposal Penelitian Tugas Akhir Bidang Bisnis dan Manajemen yang Baik dan Menarik

    hasil karya ilmiah bidang manajemen dan bisnis
  • ASITA'S IN MANAGEMENT OF TRAVEL AGENCY IN SOUTHERN TANGERANG AS CULTURAL TOURISM BUSINESS OPPORTUNITIES IN THE ERA OF DIGITALISATION

    Many travel agency business owners face a tourism industry crisis that has not improved in the last two decades due to the effects of the covid 19 outbreak, which has been the focus of community service efforts in recent years. The South Tangerang ASITA community, in conjunction with the South Tangerang City Tourism Office (Dispar), recently hosted a Travel Agency (BPW) Training and deliberations on the Tangerang Association of The Indonesia Tour & Travel Agencies (ASITA) branch as part of efforts to revitalise the city's tourism industry during the current endemic period. Southern Tangerang also cooperates with Universitas Respati Indonesia and LSP WHI. This training event proves that ASITA South Tangerang is ready to exist again as an entry point for Banten tourism and alternative tourism for residents and foreign tourists. As a result, ASITA is reaching out to travel agents to explore online travel business opportunities in this age of rapid digitalisation together. South Tangerang's tourist attractions are evidence of the region's appeal to domestic and international travellers; seizing this opportunity, ASITA members have relaunched their tour and travel agency. South Tangerang City's tourism industry players need to get creative in the face of digital disruption if they want to grow their enterprises and thrive in the emerging market conditions. Tourism marketing management has undergone significant transformations to adapt to the digital age. South Tangerang City's government, hotels, gastronomic SMEs, the Creative Economy, and ancillary service providers are all working together to boost the quality of their human resources in the tourism sector. Then, employ digital tourism for more proactive advertising and to maintain infrastructure on access to tourist destinations and communities near tourist destinations
Browse all
Prev