Efektivitas Pengobatan Antiretroviral Terhadap CD4 Enam Bulan Pertama Pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Periode Januari 2014-Maret 2017
Item
Title
Efektivitas Pengobatan Antiretroviral Terhadap CD4 Enam Bulan Pertama Pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Periode Januari 2014-Maret 2017
Abstract
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
EFEKTIVITAS PENGOBATAN ANTIRETROVIRAL TERHADAP CD4 ENAM BULAN PERTAMA PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) DI RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO PERIODE JANUARI 2014-MARET 2017
xxi + 107 halaman + 2 bagan + 13 lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang: terbatasnya informasi tentang efektivitas pemberian Anti Retroviral (ARV) lini pertama basis tenofovir yaitu Kombinasi Obat Terpisah (KOT) dan Kombinasi Dosis Tetap (KDT) terhadap efek terapi (nilai Clusters of Differentiation 4 (CD4)). Tujuan penelitian diketahuinya efektifitas pengobatan ARV terhadap CD4 pada orang dengan HIV/AIDS di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Periode Januari 2014 - Maret 2017.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi kohort retrospektif. Populasi adalah odha berusia > 18 tahun yang terdaftar sebagai pasien RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang tercataccccct pada Januari 2014 – Maret 2017 di register nasional ARV RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, dan data lengkap. Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder. Sumber data adalah berkas status rekam medik.
Hasil: Data yang terkumpul dianalisis dengan metode analisis univariat, bivariat (pearson chi-square), dan analisis multivariat (logistic regretion). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara terapi ARV dengan efek terapi dan kepatuhan dengan efek terapi (p value ≤ 0,05). Analisis multivariat didapatkan terapi ARV KOT lebih berisiko 11,1 kali mengalami penurunan/tetap CD4 (p value 0,000; aOR 11,14; 95%CI: 2,98-41,62). Odha yang tidak adherence lebih berisiko 5,8 kali mengalami penurunan/tetap CD4 (p value 0,001; aOR 5,82; 95%CI: 2,10-16,14). Usia, komorbid Infeksi Oportunistik dan stadium HIV/AIDS sebagai confounding.
Kesimpulan: Odha dengan terapi ARV KOT lebih berisiko mengalami penurunan/tetap nilai CD4 daripada odha dengan terapi ARV KDT.
Kata kunci : Anti Retroviral, Clusters of Differentiation, terapi
Daftar pustaka : 65 (1998-2017)
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
EFEKTIVITAS PENGOBATAN ANTIRETROVIRAL TERHADAP CD4 ENAM BULAN PERTAMA PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) DI RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO PERIODE JANUARI 2014-MARET 2017
xxi + 107 halaman + 2 bagan + 13 lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang: terbatasnya informasi tentang efektivitas pemberian Anti Retroviral (ARV) lini pertama basis tenofovir yaitu Kombinasi Obat Terpisah (KOT) dan Kombinasi Dosis Tetap (KDT) terhadap efek terapi (nilai Clusters of Differentiation 4 (CD4)). Tujuan penelitian diketahuinya efektifitas pengobatan ARV terhadap CD4 pada orang dengan HIV/AIDS di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Periode Januari 2014 - Maret 2017.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi kohort retrospektif. Populasi adalah odha berusia > 18 tahun yang terdaftar sebagai pasien RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang tercataccccct pada Januari 2014 – Maret 2017 di register nasional ARV RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, dan data lengkap. Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder. Sumber data adalah berkas status rekam medik.
Hasil: Data yang terkumpul dianalisis dengan metode analisis univariat, bivariat (pearson chi-square), dan analisis multivariat (logistic regretion). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara terapi ARV dengan efek terapi dan kepatuhan dengan efek terapi (p value ≤ 0,05). Analisis multivariat didapatkan terapi ARV KOT lebih berisiko 11,1 kali mengalami penurunan/tetap CD4 (p value 0,000; aOR 11,14; 95%CI: 2,98-41,62). Odha yang tidak adherence lebih berisiko 5,8 kali mengalami penurunan/tetap CD4 (p value 0,001; aOR 5,82; 95%CI: 2,10-16,14). Usia, komorbid Infeksi Oportunistik dan stadium HIV/AIDS sebagai confounding.
Kesimpulan: Odha dengan terapi ARV KOT lebih berisiko mengalami penurunan/tetap nilai CD4 daripada odha dengan terapi ARV KDT.
Kata kunci : Anti Retroviral, Clusters of Differentiation, terapi
Daftar pustaka : 65 (1998-2017)
list of authors
Sri Rahayuni
Prof. Dr. dr. Buchari Lapau, MPH
Evi Nurvidya Arifin, Ph.D
Prof. Dr. dr. Buchari Lapau, MPH
Evi Nurvidya Arifin, Ph.D
Date
Nopember 2017