Efektifitas Terapi Aromaterapi Rosemary (Rosmarinus Official) Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Dismenore Primer pada Mahasiswa Akper Jayakarta Tahun 2016
Item
Title
Efektifitas Terapi Aromaterapi Rosemary (Rosmarinus Official) Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Dismenore Primer pada Mahasiswa Akper Jayakarta Tahun 2016
Abstract
ABSTRAK
Dismenore primer merupakan nyeri perut yang terjadi mulai 24 jam pertama saat menstruasi dan dapat berlangsung sampai 48 – 72 jam atau 2 – 3 hari menstruasi tanpa adanya kelaian patologis pada sistem reproduksinya sebagai akibat dari pembentukan prostaglandin yang berlebihan sehingga menyebabkan uterus berkontraksi berlebihan dan vasopasme artiriolar.Di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89 % dismenore primer dan 9,36 % dismenore sekunder.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Quasi Experimental dengan desain penelitian Non Equivalent Control Group pretest and posttest.. Sampel yang di gunakan adalah 60 mahasiswa Akper Jayakarta yang mengalami dismenore primer. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kuesioner Nyeri VAS, observasi, dan pengukuran. Setelah itu analisis dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji uji–t Dependent (Paired t–test).
Dari penelitian didapatkan rata-rata umur responden 20.82 tahun dengan lama menstruasi 6.73 hari. Mayoritas responden sebelum diberikan intervensi mengalami intensitas nyeri sedang 35 (58.3%) setalah diberikan intervensi mayoritas responden mengalami nyeri ringan 29 (48.3%). Hasil uji–t Dependent (Paired t–test).Didapatkan hasil pada terapi aroma rosemary terhadap penurunan nyeri dismenore pada kelompok kontrol pvalue0,222; α 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi, sedangkan pada kelompok intervensi didapat hasil pvalue0,000; α 0,05maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi.
Metode non farmakologi: aromaterapi dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam tindakan manajemen nyeri untuk memenuhi dan meningkatkan kebutuhan dasar rasa nyaman dari rasa nyeri pada perempuan yang mengalami dismenore primer, sehingga kualitas hidup klien dapat meningkat. Meningkatkan pemberian informasi yang dibutuhkan oleh klien secara individual karena sifat klien yang unik serta kebutuhan setiap individu berbeda
.
Daftar Bacaan: 25(2001-2015)
Kata Kunci: Dismenore, Terapi Aroma Rosemary, Visual Analog Scale
Dismenore primer merupakan nyeri perut yang terjadi mulai 24 jam pertama saat menstruasi dan dapat berlangsung sampai 48 – 72 jam atau 2 – 3 hari menstruasi tanpa adanya kelaian patologis pada sistem reproduksinya sebagai akibat dari pembentukan prostaglandin yang berlebihan sehingga menyebabkan uterus berkontraksi berlebihan dan vasopasme artiriolar.Di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89 % dismenore primer dan 9,36 % dismenore sekunder.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Quasi Experimental dengan desain penelitian Non Equivalent Control Group pretest and posttest.. Sampel yang di gunakan adalah 60 mahasiswa Akper Jayakarta yang mengalami dismenore primer. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kuesioner Nyeri VAS, observasi, dan pengukuran. Setelah itu analisis dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji uji–t Dependent (Paired t–test).
Dari penelitian didapatkan rata-rata umur responden 20.82 tahun dengan lama menstruasi 6.73 hari. Mayoritas responden sebelum diberikan intervensi mengalami intensitas nyeri sedang 35 (58.3%) setalah diberikan intervensi mayoritas responden mengalami nyeri ringan 29 (48.3%). Hasil uji–t Dependent (Paired t–test).Didapatkan hasil pada terapi aroma rosemary terhadap penurunan nyeri dismenore pada kelompok kontrol pvalue0,222; α 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi, sedangkan pada kelompok intervensi didapat hasil pvalue0,000; α 0,05maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi.
Metode non farmakologi: aromaterapi dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam tindakan manajemen nyeri untuk memenuhi dan meningkatkan kebutuhan dasar rasa nyaman dari rasa nyeri pada perempuan yang mengalami dismenore primer, sehingga kualitas hidup klien dapat meningkat. Meningkatkan pemberian informasi yang dibutuhkan oleh klien secara individual karena sifat klien yang unik serta kebutuhan setiap individu berbeda
.
Daftar Bacaan: 25(2001-2015)
Kata Kunci: Dismenore, Terapi Aroma Rosemary, Visual Analog Scale
Date Modified
Agustus 2016
list of authors
Suriani (125190116), Laila Ulfa, SKM.,M.Kes