Faktor-faktor yang berhubungan dengan Gejala Stres Kerja di RS.Bhayangkara Tk.I R.Said Sukanto Jakarta Tahun 2017
Item
Title
Faktor-faktor yang berhubungan dengan Gejala Stres Kerja di RS.Bhayangkara Tk.I R.Said Sukanto Jakarta Tahun 2017
Abstract
ABSTRAK
Petugas Instalasi Farmasi RS. Bhayangkara Tk.I R.Said Sukanto rentan mengalami gejala stres kerja. Pelayanan farmasi meliputi penyediaan dan distribusi perbekalan farmasi, pelayanan farmasi klinik serta membuat informasi dan menjamin kualitas pelayanan yang berhubungan dengan penggunaan obat ini memicu munculnya stres kerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja di Instalasi Farmasi RS.Bhayangkara Tk.I R.Said Sukanto. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan design crosssectional dengan jumlah sampel sebesar 120 orang. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari analisis dan uji statistik, untuk univariat digunakan analisis distribusi, dan untuk data bivariat digunakan uji analisis crosstab menggunakan chi-square. Dari hasil analisis menunjukan bahwa 65.8% mengalami gejala stres kerja berat dan 34.2% mengalami gejala stres ringan. Terdapat dua variabel yang mempunyai hubungan signifikan dengan gejala stres kerja yaitu beban kerja dengan nilai ρ-value 0.001 < 0.05 dan hubungan interpersonal dengan nilai ρ-value 0.041 < 0.05. Kesimpulan dari hasil variabel yang berhubungan yaitu beban kerja sebaiknya pihak Rumah Sakit melakukan seksi penerimaan dan penempatan kerja yang baik sehingga penempatan tenaga farmasi mendapatkan posisi yang sesuai. Sedangkan untuk variabel hubungan interpersonal sebaiknya petugas farmasi meningkatkan kualitas dan kuantitas dengan atasan dengan memanfaatkan pertemuan rutin sebagai komunikasi yang efektif antara petugas farmasi dengan kepala instalasi farmasi.
Daftar bacaan : 27 (1990-2011)
Kata Kunci : Gejala Stres Kerja, Petugas Farmasi, Tenaga kesehatan
Petugas Instalasi Farmasi RS. Bhayangkara Tk.I R.Said Sukanto rentan mengalami gejala stres kerja. Pelayanan farmasi meliputi penyediaan dan distribusi perbekalan farmasi, pelayanan farmasi klinik serta membuat informasi dan menjamin kualitas pelayanan yang berhubungan dengan penggunaan obat ini memicu munculnya stres kerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja di Instalasi Farmasi RS.Bhayangkara Tk.I R.Said Sukanto. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan design crosssectional dengan jumlah sampel sebesar 120 orang. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari analisis dan uji statistik, untuk univariat digunakan analisis distribusi, dan untuk data bivariat digunakan uji analisis crosstab menggunakan chi-square. Dari hasil analisis menunjukan bahwa 65.8% mengalami gejala stres kerja berat dan 34.2% mengalami gejala stres ringan. Terdapat dua variabel yang mempunyai hubungan signifikan dengan gejala stres kerja yaitu beban kerja dengan nilai ρ-value 0.001 < 0.05 dan hubungan interpersonal dengan nilai ρ-value 0.041 < 0.05. Kesimpulan dari hasil variabel yang berhubungan yaitu beban kerja sebaiknya pihak Rumah Sakit melakukan seksi penerimaan dan penempatan kerja yang baik sehingga penempatan tenaga farmasi mendapatkan posisi yang sesuai. Sedangkan untuk variabel hubungan interpersonal sebaiknya petugas farmasi meningkatkan kualitas dan kuantitas dengan atasan dengan memanfaatkan pertemuan rutin sebagai komunikasi yang efektif antara petugas farmasi dengan kepala instalasi farmasi.
Daftar bacaan : 27 (1990-2011)
Kata Kunci : Gejala Stres Kerja, Petugas Farmasi, Tenaga kesehatan
Date Modified
Agustus 2016
list of authors
Tri Dessy Sugiarti (135100009), Dwi Djoko Hadi Rahyono, SKM, MM, M.Kes)