Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Keberadaan Tikus Pada Restoran di Bandar Udara Soekarno Hatta Tangerang Tahun 2016
Item
Title
Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Keberadaan Tikus Pada Restoran di Bandar Udara Soekarno Hatta Tangerang Tahun 2016
Abstract
ABSTRAK
Tikus mempunyai peranan dalam penyebaran penyakit tular rodensia terutama penyakit pes yang menjadi hospes perantara dari pinjal sebagai vektor penyebab penyakit pes. Data keberadaan tikus dua tahun terakhir menunjukan peningkatan, jumlah tikus yang tertangkap pada tahun 2014 sebanyak 41 ekor tikus dan pada tahun 2015 sebanyak 96 ekor tikus. Meskipun usaha penangkapan tikus telah rutin dilaksanakan, tetapi populasi tikus senantiasa tinggi. Keberadaan tikus ini menunjukkan bahwa Bandar Udara Soekarno Hatta memiliki risiko penularan penyakit bersumber tikus dan gangguan keselamatan penerbangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keberadaan tikus pada restoran di Bandar Udara Soekarno Hatta Tangerang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil uji petik Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno Hatta. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square.
Hasil penelitian diketahui bahwa lokasi dan bangunan restoran 33 (44%) dalam kondisi tidak memenuhi syarat terutama pada dinding dan pintu tidak rapat tikus, fasilitas sanitasi 39 (52%) dalam kondisi tidak memenuhi syarat terutama pada tempat sampah dan gudang bahan makanan dalam kondisi tidak memenuhi syarat sebanyak 60 (80%) terutama pada rak yang tidak sesuai.
Hasil analisis bivariat menunjukan ada hubungan antara lokasi dan bangunan (P = 0,011; OR = 3,846), fasilitas sanitasi (P = 0,005;OR = 7,398) dan gudang bahan makanan (P = 0,023;OR = 6,500) dengan keberadaan tikus.
Disarankan kepada pengelola restoran agar melakukan pengelolaan sampah dengan baik dan pengendalian tikus secara berkala. Bagi PT. Angkasa Pura II agar melakukan proofing pada bangunan dan bekerjasama dengan pest control dalam pengendalian tikus. Sedangkan bagi KKP agar melakukan penyuluhan dalam usaha pengawasan dan pengendalian tikus.
Daftar bacaan : 23 (1984-2015)
Kata Kunci : Lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, gudang bahan makanan, keberadaan tikus.
Tikus mempunyai peranan dalam penyebaran penyakit tular rodensia terutama penyakit pes yang menjadi hospes perantara dari pinjal sebagai vektor penyebab penyakit pes. Data keberadaan tikus dua tahun terakhir menunjukan peningkatan, jumlah tikus yang tertangkap pada tahun 2014 sebanyak 41 ekor tikus dan pada tahun 2015 sebanyak 96 ekor tikus. Meskipun usaha penangkapan tikus telah rutin dilaksanakan, tetapi populasi tikus senantiasa tinggi. Keberadaan tikus ini menunjukkan bahwa Bandar Udara Soekarno Hatta memiliki risiko penularan penyakit bersumber tikus dan gangguan keselamatan penerbangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keberadaan tikus pada restoran di Bandar Udara Soekarno Hatta Tangerang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil uji petik Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno Hatta. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square.
Hasil penelitian diketahui bahwa lokasi dan bangunan restoran 33 (44%) dalam kondisi tidak memenuhi syarat terutama pada dinding dan pintu tidak rapat tikus, fasilitas sanitasi 39 (52%) dalam kondisi tidak memenuhi syarat terutama pada tempat sampah dan gudang bahan makanan dalam kondisi tidak memenuhi syarat sebanyak 60 (80%) terutama pada rak yang tidak sesuai.
Hasil analisis bivariat menunjukan ada hubungan antara lokasi dan bangunan (P = 0,011; OR = 3,846), fasilitas sanitasi (P = 0,005;OR = 7,398) dan gudang bahan makanan (P = 0,023;OR = 6,500) dengan keberadaan tikus.
Disarankan kepada pengelola restoran agar melakukan pengelolaan sampah dengan baik dan pengendalian tikus secara berkala. Bagi PT. Angkasa Pura II agar melakukan proofing pada bangunan dan bekerjasama dengan pest control dalam pengendalian tikus. Sedangkan bagi KKP agar melakukan penyuluhan dalam usaha pengawasan dan pengendalian tikus.
Daftar bacaan : 23 (1984-2015)
Kata Kunci : Lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, gudang bahan makanan, keberadaan tikus.
Date Modified
Agustus 2016
list of authors
Hermansyah (145190047), Suganda, SKM, M.Si