Faktor – Faktor yang berhubungan dengan Perilaku Kerja Pada Pekerja di PT DHL Supply Chain Indonesia Muf Cimanggis Tahun 2016

Item

Title

Faktor – Faktor yang berhubungan dengan Perilaku Kerja Pada Pekerja di PT DHL Supply Chain Indonesia Muf Cimanggis Tahun 2016

Abstract

ABSTRAK

Kecelakaan kerja yang terjadi di PT. DHL Supply Chain Indonesia Muf Cimanggis sebagian besar disebabkan oleh perilaku kerja tidak aman (77 %) dan perilaku kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain umur, status kerja, masa kerja, pengetahuan, pendidikan, sikap, pengawasan, dan pelatihan K3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku kerja pada pekerja. Metode dalam penelitian ini menggunakan data primer dengan menyebarkan kuisioner, menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Cross Sectional dan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian analisis univariat menunjukan 50,4 % perilaku tidak aman, umur berisiko sebesar 64,1 %, status kerja tidak tetap 83,8 %, masa kerja karyawan lama 60,7 %, pengetahuan baik 71,8 %, pendidikan rendah 78,6 %, sikap baik 53,8 %, pengawasan baik 65,0 %, dan belum pernah mengikuti pelatihan K3 70,9 %. Hasil analisis bivariat uji statistik Chi Square menunjukan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan perilaku tidak aman (P = 0,003 < 0,05) dengan OR = 0,283, ada hubungan yang bermakna antara status kerja dengan perilaku tidak aman (P = 0,011 < 0,05) dengan OR = 4,797, ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan perilaku tidak aman (P = 0,017 < 0,05) dengan OR = 2,716, ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku tidak aman (P = 0,005 < 0,05) dengan OR = 3,733, ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan perilaku tidak aman (P = 0,006 < 0,05) dengan OR = 4,303, ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku tidak aman (P = 0,000 < 0,05) dengan OR = 11,483, tidak ada hubungan yang bermakna antara pengawasan dengan perilaku tidak aman (P = 0,061 > 0,05), tidak ada hubungan bermakna antara pelatihan K3 dengan perilaku kerja (P = 0,281 > 0,05). Kesimpulan bahwa sebagian besar pekerja melakukan perilaku tidak aman, ada hubungan antara umur, status kerja, masa kerja, pengetahuan, pendidikan, dan sikap dengan perilaku kerja tidak ada hubungan antara pengawasan dan pelatihan K3 dengan perilaku kerja. Saran perusahaan harus menerapkan fokus behavioral based safety, memperhatikan pengawasan, serta memberikan training untuk karyawan agar perilaku tidak aman dan kecelakaan kerja dapat dikendalikan untuk masa – masa yang akan datang.
Daftar Pustaka : 31 bacaan (1978-2015)
Kata Kunci : Perilaku, Pekerja , Tidak Aman

Date Modified

Agustus 2016

list of authors

Komala Fitriatna (145190178), Zainal Abidin, M.Sc

Item sets