Determinan Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang 2016
Item
Title
Determinan Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang 2016
Abstract
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Tesis, Agustus 2016
DETERMINAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEGAL ANGUS KECAMATAN TELUK NAGA KABUPATEN TANGERANG 2016
xviii + 57 halaman + 26 tabel + 2 gambar + 3 lampiran
ABSTRAK
Seiring dengan semakin meningkatnya populasi Lansia, pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan Lansia ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Ketidakhadiran para lansia ke posyandu, disebabkan oleh berbagai kondisi fisik yang terjadi pada lansia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Determinan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal Angus Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Tahun 2016
Jenis penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 91 responden, tehnik pengambilan sampel dengan Purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dengan univariat, bivariate (chi square), multivariat.
Hasil penelitian diperoleh sebanyak 63,70% responden yang memanfaatkan Posyandu Lansia. Responden dengan jenis kelamin perempuan (60,4%), umur lansia muda (58,2%), pendidikan tinggi (58,2%), tidak bekerja (56,0%), jarak posyandu dekat (56,0%), ada dukungan keluarga (60,4%), sering terpapar informasi (60,4%). variabel signifikan berhubungan dengan pemanfaatan posyandu lansia adalah pendidikan (p 0,009 = < 0,05), pekerjaan (p 0,014= < 0,05), jarak posyandu (p 0,009= < 0,05) dan dukungan keluarga (p 0,067= < 0,05).Faktor dominan adalah pendidikan dengan nilai OR yaitu 2,972. responden yang pendidikan tinggi berpeluang 2,9 kali lebih tinggi memanfaatkan posyandu lansia dibandingkan dengan responden pendidikan rendah
Faktor yang paling dominan yaitu pendidikan. Dirasa peningkatan pendidikan sangatlah perlu, akan tetapi dilihat dari faktor usia kemungkinan untuk meningkatkan pendidikan dengan paket A, B dan C sangat kecil. Untuk itu peran serta keluarga dan masyarakat serta petugas kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pendidikan non formal kepada kelompok lansia, misalnya dengan mengadakan seminar dan mengikutsertakan lansia pada kegiatan tersebut..
Kata kunci : Pemanfaatan Posyandu Lansia,Pendidikan
Daftar pustaka : 18 (1983-2015)
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Tesis, Agustus 2016
DETERMINAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEGAL ANGUS KECAMATAN TELUK NAGA KABUPATEN TANGERANG 2016
xviii + 57 halaman + 26 tabel + 2 gambar + 3 lampiran
ABSTRAK
Seiring dengan semakin meningkatnya populasi Lansia, pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan Lansia ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Ketidakhadiran para lansia ke posyandu, disebabkan oleh berbagai kondisi fisik yang terjadi pada lansia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Determinan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal Angus Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Tahun 2016
Jenis penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 91 responden, tehnik pengambilan sampel dengan Purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dengan univariat, bivariate (chi square), multivariat.
Hasil penelitian diperoleh sebanyak 63,70% responden yang memanfaatkan Posyandu Lansia. Responden dengan jenis kelamin perempuan (60,4%), umur lansia muda (58,2%), pendidikan tinggi (58,2%), tidak bekerja (56,0%), jarak posyandu dekat (56,0%), ada dukungan keluarga (60,4%), sering terpapar informasi (60,4%). variabel signifikan berhubungan dengan pemanfaatan posyandu lansia adalah pendidikan (p 0,009 = < 0,05), pekerjaan (p 0,014= < 0,05), jarak posyandu (p 0,009= < 0,05) dan dukungan keluarga (p 0,067= < 0,05).Faktor dominan adalah pendidikan dengan nilai OR yaitu 2,972. responden yang pendidikan tinggi berpeluang 2,9 kali lebih tinggi memanfaatkan posyandu lansia dibandingkan dengan responden pendidikan rendah
Faktor yang paling dominan yaitu pendidikan. Dirasa peningkatan pendidikan sangatlah perlu, akan tetapi dilihat dari faktor usia kemungkinan untuk meningkatkan pendidikan dengan paket A, B dan C sangat kecil. Untuk itu peran serta keluarga dan masyarakat serta petugas kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pendidikan non formal kepada kelompok lansia, misalnya dengan mengadakan seminar dan mengikutsertakan lansia pada kegiatan tersebut..
Kata kunci : Pemanfaatan Posyandu Lansia,Pendidikan
Daftar pustaka : 18 (1983-2015)
list of authors
Sri budi Waluyawati
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, SKM, M.Comm.H
Darnialis Darwis, Dipl.Mw, M.Kes
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, SKM, M.Comm.H
Darnialis Darwis, Dipl.Mw, M.Kes
Date
september 2016