Kejadian Kekerasan Seksual Pada Anak Di Jakarta Timur Tahun 2015
Item
Title
Kejadian Kekerasan Seksual Pada Anak Di Jakarta Timur Tahun 2015
Abstract
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Tesis, Juli 2016
KEJADIAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DI JAKARTA TIMUR TAHUN 2015
VII + 90 halaman + 21 tabel + 6 lampiran
ABSTRAK
Kekerasan terhadap anak di Indonesia merupakan fakta yang tidak dapat diabaikan. Di Jakarta Timur Kasus kekerasan seksual pada anak tahun 2014 - 2015 melonjak tajam, berdasarkan data Komnas Perlindungan Anak Ps. Rebo Jakarta Timur, ditahun 2014 mencatat 2.737 kasus kekerasan terhadap anak, dari jumlah tersebut masih didominasi oleh kekerasan seksual sebanyak 1.424 kasus (52%), dan berdasarkan laporan Komnas, pelaku kekerasan terhadap anak bisa dilakukan ayah kandung, ibu kandung, ayah tiri, ibu tiri, paman, tante, saudara kandung, kakek, nenek, tetangga, guru, teman ataupun pacar.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan seksual pada anak di Jakarta Timur tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan desain penelitian study case-control. Variabel –variabel yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya variabel terikat (dependen variabel) adalah kekerasan seksual pada anak. Sedangkan variabel tidak terikat (Independen variabel) yaitu karakteristik umur, jenis kelamin, pendidikan Ayah, pendidikan Ibu, pekerjaan Ayah, Pekerjaan Ibu, dan tempat tinggal.
Hasil penelitian didapatkan bahwa kasus kekerasan seksual pada anak di wilayah Jakarta Timur tahun 2015 didapatkan anak yang berusia < 12 tahun (76,6%) lebih beresiko mengalami kekerasan seksual dan jenis kelamin laki-laki merupakan faktor yang paling dominan mengalami kekerasan seksual (87,1%) dengan nilai OR= 4,081 yang artinya anak dengan jenis kelamin laki-laki memiliki resiko 4 kali lebih besar mengalami kekerasan seksual, dibandingkan dengan anak perempuan. Kesimpulan dari penelitian ini, peran orang tua sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak, khususnya para ibu pekerja diharapkan tetap meningkatkan pengawasan (kontrol) kepada anak, dengan tidak mengesampingkan peran dan tanggung jawabnya sebagai pendidik didalam keluarga, terutama pendidikan seksual terhadap anak khususnya anak laki-laki.
Kata kunci : Kekerasan Seksual, UmurAnak, Jenis Kelamin
Daftar Pustaka 47 (2002 – 2015)
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Tesis, Juli 2016
KEJADIAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DI JAKARTA TIMUR TAHUN 2015
VII + 90 halaman + 21 tabel + 6 lampiran
ABSTRAK
Kekerasan terhadap anak di Indonesia merupakan fakta yang tidak dapat diabaikan. Di Jakarta Timur Kasus kekerasan seksual pada anak tahun 2014 - 2015 melonjak tajam, berdasarkan data Komnas Perlindungan Anak Ps. Rebo Jakarta Timur, ditahun 2014 mencatat 2.737 kasus kekerasan terhadap anak, dari jumlah tersebut masih didominasi oleh kekerasan seksual sebanyak 1.424 kasus (52%), dan berdasarkan laporan Komnas, pelaku kekerasan terhadap anak bisa dilakukan ayah kandung, ibu kandung, ayah tiri, ibu tiri, paman, tante, saudara kandung, kakek, nenek, tetangga, guru, teman ataupun pacar.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan seksual pada anak di Jakarta Timur tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan desain penelitian study case-control. Variabel –variabel yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya variabel terikat (dependen variabel) adalah kekerasan seksual pada anak. Sedangkan variabel tidak terikat (Independen variabel) yaitu karakteristik umur, jenis kelamin, pendidikan Ayah, pendidikan Ibu, pekerjaan Ayah, Pekerjaan Ibu, dan tempat tinggal.
Hasil penelitian didapatkan bahwa kasus kekerasan seksual pada anak di wilayah Jakarta Timur tahun 2015 didapatkan anak yang berusia < 12 tahun (76,6%) lebih beresiko mengalami kekerasan seksual dan jenis kelamin laki-laki merupakan faktor yang paling dominan mengalami kekerasan seksual (87,1%) dengan nilai OR= 4,081 yang artinya anak dengan jenis kelamin laki-laki memiliki resiko 4 kali lebih besar mengalami kekerasan seksual, dibandingkan dengan anak perempuan. Kesimpulan dari penelitian ini, peran orang tua sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak, khususnya para ibu pekerja diharapkan tetap meningkatkan pengawasan (kontrol) kepada anak, dengan tidak mengesampingkan peran dan tanggung jawabnya sebagai pendidik didalam keluarga, terutama pendidikan seksual terhadap anak khususnya anak laki-laki.
Kata kunci : Kekerasan Seksual, UmurAnak, Jenis Kelamin
Daftar Pustaka 47 (2002 – 2015)
list of authors
Irwanti Gustina
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, SKM, M.Comm.H
Dr. Hadi Siswanto, MPH
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, SKM, M.Comm.H
Dr. Hadi Siswanto, MPH
Date
september 2016