Perilaku Perempuan Menikah Usia 21-25 Tahun Dalam Pendewasaan Usia Perkawinan Di Desa Gunung Sindur Kota Bogor Tahun 2016
Item
Title
Perilaku Perempuan Menikah Usia 21-25 Tahun Dalam Pendewasaan Usia Perkawinan Di Desa Gunung Sindur Kota Bogor Tahun 2016
Abstract
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
Tesis, Agustus 2016
PERILAKU PEREMPUAN MENIKAH USIA 21-25 TAHUN DALAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN DI DESA GUNUNG SINDUR KOTA BOGOR TAHUN 2016
vii +105 halaman + 28 tabel + 4 gambar + 7 lampiran
ABSTRAK
Masih banyaknya perkawinan di bawah usia 21 tahun di pedesaan akibat dari kehamilan yang tidak diinginkan dan hubungan seksual pranikah yang dapat mengakibatkan pengendalian penduduk tidak terkendali. Proporsi kehamilan pada usia 15-19 tahun adalah 1,97% di pedesaaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan. Untuk itu diperlukan berbagai upaya melalui pendewasaan usia perkawinan. Di Desa Gunung Sindur perilaku perempuan menikah usia 21-25 tahun dalam pendewasaan usia perkawinan masih rendah sebesar 36,3%. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi di bangku sekolah sebesar 54,1%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan distribusi frekuensi dan hubungan determinan-determinan perempuan menikah usia 21-25 tahun dalam pendewasaan usia perkawinan di Desa Gunung Sindur Bogor. Metode penelitian bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian analisis univariat perilaku ibu menikah usia 21-25 tahun memiliki perilaku tinggi sebesar 62% sedangkan ibu yang memiliki perilaku rendah sebanyak 36,3%, analisis bivariat terdapat hubungan antara pendidikan (p=0,018), pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,001), kepercayaan (0,001), dukungan petugas (p=0,000), dukungan keluarga (p=0,026) dan ketersediaan fasilitas dan sarana kesehatan (p=0,001). Sedangkan yang tidak berhubungan terpaparnya media informasi (p=0,279). Analisis multivariat variabel dominan yang berhubungan dengan perilaku ibu menikah usia 21-25 tahun dalam Pendewasaan Usia Perkawinan adalah dukungan petugas kesehatan dengan nilai OR= 9,508 (CI 95% 3,082-29,33) setelah dikontrol variabel pengetahuan dan sikap. Saran perlunya sosialisasi tentang pendewasaan usia perkawinan untuk menghindari pernikahan dini, perilaku seksual bebas dan kehamilan yang tidak diinginkan.
Kata kunci : Perilaku perempuan menikah, pendewasaan usia perkawinan, usia 21-25 tahun
Daftar Pustaka : 47 (1980 – 2006)
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
Tesis, Agustus 2016
PERILAKU PEREMPUAN MENIKAH USIA 21-25 TAHUN DALAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN DI DESA GUNUNG SINDUR KOTA BOGOR TAHUN 2016
vii +105 halaman + 28 tabel + 4 gambar + 7 lampiran
ABSTRAK
Masih banyaknya perkawinan di bawah usia 21 tahun di pedesaan akibat dari kehamilan yang tidak diinginkan dan hubungan seksual pranikah yang dapat mengakibatkan pengendalian penduduk tidak terkendali. Proporsi kehamilan pada usia 15-19 tahun adalah 1,97% di pedesaaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan. Untuk itu diperlukan berbagai upaya melalui pendewasaan usia perkawinan. Di Desa Gunung Sindur perilaku perempuan menikah usia 21-25 tahun dalam pendewasaan usia perkawinan masih rendah sebesar 36,3%. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi di bangku sekolah sebesar 54,1%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan distribusi frekuensi dan hubungan determinan-determinan perempuan menikah usia 21-25 tahun dalam pendewasaan usia perkawinan di Desa Gunung Sindur Bogor. Metode penelitian bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian analisis univariat perilaku ibu menikah usia 21-25 tahun memiliki perilaku tinggi sebesar 62% sedangkan ibu yang memiliki perilaku rendah sebanyak 36,3%, analisis bivariat terdapat hubungan antara pendidikan (p=0,018), pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,001), kepercayaan (0,001), dukungan petugas (p=0,000), dukungan keluarga (p=0,026) dan ketersediaan fasilitas dan sarana kesehatan (p=0,001). Sedangkan yang tidak berhubungan terpaparnya media informasi (p=0,279). Analisis multivariat variabel dominan yang berhubungan dengan perilaku ibu menikah usia 21-25 tahun dalam Pendewasaan Usia Perkawinan adalah dukungan petugas kesehatan dengan nilai OR= 9,508 (CI 95% 3,082-29,33) setelah dikontrol variabel pengetahuan dan sikap. Saran perlunya sosialisasi tentang pendewasaan usia perkawinan untuk menghindari pernikahan dini, perilaku seksual bebas dan kehamilan yang tidak diinginkan.
Kata kunci : Perilaku perempuan menikah, pendewasaan usia perkawinan, usia 21-25 tahun
Daftar Pustaka : 47 (1980 – 2006)
list of authors
Azora Ferolita
Dr. Hadi Siswanto, MPH
Yenni Ariestanti, S.SiT, M.Kes
Dr. Hadi Siswanto, MPH
Yenni Ariestanti, S.SiT, M.Kes
Date
september 2016