Gambaran epidemiologi dan faktor-faktor yang mempengaruhi angka insiden Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur Tahun 2017

Item

Title

Gambaran epidemiologi dan faktor-faktor yang mempengaruhi angka insiden Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur Tahun 2017

Abstract

ABSTRAK

Demam Berdarah Dengue (DBD di Indonesia penyakit) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, hal ini disebabkan masih tingginya angka kesakitan dan kematian dan berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Pada tahun 2009 WHO memperkirakan sekitar 50 juta kasus infeksi dengue setiap tahunnya Tahun 2016, angka kasus DBD di DKI Jakarta tercatat sebanyak 20.423 kasus dengan jumlah kematian 14 orang (IR = 198.71 per 100.000 penduduk dan CFR = 0,07%). Di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur tercatat pada tahun 2015 terjadi 136 kasus DBD (IR = 57.02 per 100.000 penduduk) dan meningkat menjadi 623 kasus (IR = 252.14 per 100.000 penduduk) pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka insiden DBD di wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur tahun 2017. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan potong linta (Cross Sectional). Sampel yang diteliti adalah masyarakat yg ada di 3 Kelurahan dil wilayah Kecamatan Cipayung sebanyak 384 orang yang diambil dengan teknik systematic random sampling. Analisa data dilakukan secara univariate dan bivariat. Hasil analisis Faktor karakteristik menunjukkan umur (Pvalue=0,284, OR=0,896;CI 95%:0,327-2,457), jenis kelamian (Pvalue=1,000, OR=0,985;CI 95%:0,612-1,585), pendidikan (Pvalue=0,908, OR=1,043;CI 95%:0,664-1,637), pekerjaan (Pvalue=0,655, OR=0.898; CI 95%:0.579-1.392), pengetahuan (Pvalue=0,000, OR=2.690; CI 95%:1.775-4.078). Faktor perilaku menunjukkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) (Pvalue=0,041, OR=1.818; CI 95%:1.209-2.733), kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk (Pvalue=0,000, OR=2.118; CI 95%:1.407-3.188), kebiasaan menguras bak mandi (Pvalue=0,215, OR=0.751; CI 95%:0.479-1.176). Faktor lingkungan menunjukkan Keberadaan jentik (Pvalue=0,000, OR=2.880; CI 95%:1.767-4.074), Kepadatan hunian (Pvalue=0,610, OR=1.162; CI 95%:0.705-1.916). Faktor pelayanan kesehatan menunjukkan Kegiatan Promkes (penyuluhan) (Pvalue=0,037, OR=1.994; CI 95%:1.129-2.043), Kegiatan Pengobatan DBD (Pvalue= 0,075, OR=1.382; CI 95%:0.916-2.086). Faktor dominan yang berpengaruh dengan kejadian DBD adalah keberadaan jentik nyamuk dengan OR sebesar 2,880 (CI95%: 1,767-4,074). Kesimpulan dan Saran: Pengetahuan, Pemberantasan sarang nyamuk (PSN), Kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk, Keberadaan jentik nyamuk, Penyuluhan kesehatan tentang DBD berpengaruh terhadap kejadian DBD dengan faktor dominan adalah keberadaan jentik nyamuk. Pihak Dinas Kesehatan memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada masyarakat bekerja sama dengan puskesmas terkait mengenai penyakit deman berdarah dengue (DBD).

Kata Kunci : Faktor-faktor, DBD, Aedes aegypty
Kepustakaan : 32 (2001-2017)

list of authors

Vina Pury Triastuti (155190114) Samingan, SE., M.Kes

Date Modified

Agustus 2017

Item sets