Hubungan antara partus preterm dengan preeklamsi di RSUD Cibinong Provinsi Jawa Barat Tahun 2017
Item
Title
Hubungan antara partus preterm dengan preeklamsi di RSUD Cibinong Provinsi Jawa Barat Tahun 2017
list of authors
Delvi Kurniani
dr. Sawitono Amin Singgih,DAF
dr. Sawitono Amin Singgih,DAF
Date
Juli 2017
Abstract
xvi + 41 halaman, 4 lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang : masih tingginya kejadian partus preterm dengan preeklamsi. Salah satu penyebab kejadian partus preterm adalah hipertensi, hal tersebut dapat menglami preeklamsi pada ibu hamil dan mengakibatkan partus preterm. Partus preterm dimana pada masa usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan anatara peekalmsi dengan partus preterm di RSUD Cibinong tahun 2017.
Metode Penelitian : penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, adapun desain analitik dengan rancangan cross sectional. Instrument penelitian ini menggunkanan data sekunder dari rekam medic. Populasi penelitian ini menggunakan teknik random sampling yakni peeklamsi dengan partus preterm di RSUD Cibinong tahun 2017 yaitu 93 responden.
Hasil Penelitian : pada bahwa ibu preeklamsi yang mengalami partus preterm sebanyak 80 orang (90,9%). Dan ibu preeklamsi yang tidak mengalami partus pretem sebanyak 8 orang (9,1%). Sedangkan ibu yang tidak preeklamsi yang mengalami partus preterm sebanyak 2 orang (40,0%). Dan ibu yang tidak preeklamsi yang aterm sebanyak 3 orang (60,0%). Dai hasil pengolaham tersebut didapatkan nilai p value sebebsa 0,001 dimana < alpha 0,005. Kesimpulan : ada hubungan yang signifikan antara variabel partus preterm dengan preeklamsi.
Saran : tenaga kesehatan bisa meningkatkan pelayanan ANC maupun deteksi dini ibu hamil yang mengalami hypertensi sehingga dapat menurunkan angka kejadian ibu bersalin dengan partus preterm.
Kata Kunci : Persalinan, Partus Preterm, Preeklamsi
Daftar Bacaan : 20 (2003-2015)
ABSTRAK
Latar Belakang : masih tingginya kejadian partus preterm dengan preeklamsi. Salah satu penyebab kejadian partus preterm adalah hipertensi, hal tersebut dapat menglami preeklamsi pada ibu hamil dan mengakibatkan partus preterm. Partus preterm dimana pada masa usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan anatara peekalmsi dengan partus preterm di RSUD Cibinong tahun 2017.
Metode Penelitian : penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, adapun desain analitik dengan rancangan cross sectional. Instrument penelitian ini menggunkanan data sekunder dari rekam medic. Populasi penelitian ini menggunakan teknik random sampling yakni peeklamsi dengan partus preterm di RSUD Cibinong tahun 2017 yaitu 93 responden.
Hasil Penelitian : pada bahwa ibu preeklamsi yang mengalami partus preterm sebanyak 80 orang (90,9%). Dan ibu preeklamsi yang tidak mengalami partus pretem sebanyak 8 orang (9,1%). Sedangkan ibu yang tidak preeklamsi yang mengalami partus preterm sebanyak 2 orang (40,0%). Dan ibu yang tidak preeklamsi yang aterm sebanyak 3 orang (60,0%). Dai hasil pengolaham tersebut didapatkan nilai p value sebebsa 0,001 dimana < alpha 0,005. Kesimpulan : ada hubungan yang signifikan antara variabel partus preterm dengan preeklamsi.
Saran : tenaga kesehatan bisa meningkatkan pelayanan ANC maupun deteksi dini ibu hamil yang mengalami hypertensi sehingga dapat menurunkan angka kejadian ibu bersalin dengan partus preterm.
Kata Kunci : Persalinan, Partus Preterm, Preeklamsi
Daftar Bacaan : 20 (2003-2015)