Perilaku Ibu dalam Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak di Keluarahan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2016
Item
Title
Perilaku Ibu dalam Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak di Keluarahan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2016
Abstract
PASCASARJANA
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
Tesis, Agustus 2016
PERILAKU IBU DALAM SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN ANAK DI KECAMATAN CILINCING JAKARTA UTARA TAHUN 2016
vii +92 halaman+5 gambar+33 tabel+7 lampiran
ABSTRAK
Seribu hari pertama kehidupan (The Golden Periode) adalah masa dimulainya saat seorang ibu terlambat menstruasi (mulai kehamilan), sampai dengan bayi umur 2 tahun (24 bulan), dengan catatan ibu hamil selama 9 bulan (270 hari) ditambah bayi umur 24 bulan (730 hari). Seribu hari pertama kehidupan sangat penting karena secara anatomis perkembangan dan pertumbuhan otak manusia dimulai saat bayi dalam kandungan. Masih banyak masalah yang dihadapi pada masa seribu hari pertama kehidupan karena perilaku ibu belum banyak diketahui dan dilakukan dilihat dari rendahnya data prevalensi antenatal care sebesar 70%, pemberian obat tambah darah yang dianggap tidak penting oleh ibu hamil sehingga terdapat 37,1% ibu hamil anemia, imunisasi mencapai 86,8% y belum sesuai target, praktek IMD persalinan 34,5%, pencapaian ASI eksklusif 42%, MP-ASI yang belum sesuai dengan rekomendasi WHO. Kecamatan Cilincing tertinggi dalam jumlah rumah tangga miskin, masalah perilaku ibu dalam pemberian nutrisi pada seribu hari pertama kehidupan belum ada peningkatan yang optimal. Survey awal menunjukkan salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk adalah tingkat kecukupan gizi yang masih dibawah standar 2000 gram.Tujuan penelitian untuk mengetahui distribusi frekwensi dan hubungan determinan-determinan dengan perilaku ibu dalam seribu hari pertama kehidupan anak di Kecamatan Cilincing 2016. Metode penelitian bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Analisis data menggunakan univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian analisis univariat ibu yang memiliki perilaku tinggi sebanyak 71 (52,6%) sedangkan ibu yang memiliki perilaku rendah sebanyak 64 (47,4%), analisis bivariat terdapat hubungan antara pengetahuan ibu (P= 0,004) dan ketersediaan fasilitas dan sarana kesehatan (p=0,0151), tidak ada hubungan antara terpapar media informasi (p=0,243), sikap (p=0,171), kepercayaan (p=0,154), dukungan petugas kesehatan (p=0,092) dan pendidikan (p=0,053), sedangkan analisis multivariat variabel dominan yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam seribu hari pertama kehidupan anak adalah pengetahuan ibu dengan nilai OR =3,549 (95%CI 1,483-8,489) setelah dikontrol variabel ketersediaan fasilitas dan sarana kesehatan dan terpapar media informasi. Saran perlu adanya kerjasama lintas sektoral berbasis kesehatan dengan instansi pemerintah terkait intervensi gizi sensitif dalam promosi kesehatan.
Kata kunci: Perilaku ibu, seribu hari pertama kehidupan
Daftar Pustaka: 53 (2007-2016)
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
Tesis, Agustus 2016
PERILAKU IBU DALAM SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN ANAK DI KECAMATAN CILINCING JAKARTA UTARA TAHUN 2016
vii +92 halaman+5 gambar+33 tabel+7 lampiran
ABSTRAK
Seribu hari pertama kehidupan (The Golden Periode) adalah masa dimulainya saat seorang ibu terlambat menstruasi (mulai kehamilan), sampai dengan bayi umur 2 tahun (24 bulan), dengan catatan ibu hamil selama 9 bulan (270 hari) ditambah bayi umur 24 bulan (730 hari). Seribu hari pertama kehidupan sangat penting karena secara anatomis perkembangan dan pertumbuhan otak manusia dimulai saat bayi dalam kandungan. Masih banyak masalah yang dihadapi pada masa seribu hari pertama kehidupan karena perilaku ibu belum banyak diketahui dan dilakukan dilihat dari rendahnya data prevalensi antenatal care sebesar 70%, pemberian obat tambah darah yang dianggap tidak penting oleh ibu hamil sehingga terdapat 37,1% ibu hamil anemia, imunisasi mencapai 86,8% y belum sesuai target, praktek IMD persalinan 34,5%, pencapaian ASI eksklusif 42%, MP-ASI yang belum sesuai dengan rekomendasi WHO. Kecamatan Cilincing tertinggi dalam jumlah rumah tangga miskin, masalah perilaku ibu dalam pemberian nutrisi pada seribu hari pertama kehidupan belum ada peningkatan yang optimal. Survey awal menunjukkan salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk adalah tingkat kecukupan gizi yang masih dibawah standar 2000 gram.Tujuan penelitian untuk mengetahui distribusi frekwensi dan hubungan determinan-determinan dengan perilaku ibu dalam seribu hari pertama kehidupan anak di Kecamatan Cilincing 2016. Metode penelitian bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Analisis data menggunakan univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian analisis univariat ibu yang memiliki perilaku tinggi sebanyak 71 (52,6%) sedangkan ibu yang memiliki perilaku rendah sebanyak 64 (47,4%), analisis bivariat terdapat hubungan antara pengetahuan ibu (P= 0,004) dan ketersediaan fasilitas dan sarana kesehatan (p=0,0151), tidak ada hubungan antara terpapar media informasi (p=0,243), sikap (p=0,171), kepercayaan (p=0,154), dukungan petugas kesehatan (p=0,092) dan pendidikan (p=0,053), sedangkan analisis multivariat variabel dominan yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam seribu hari pertama kehidupan anak adalah pengetahuan ibu dengan nilai OR =3,549 (95%CI 1,483-8,489) setelah dikontrol variabel ketersediaan fasilitas dan sarana kesehatan dan terpapar media informasi. Saran perlu adanya kerjasama lintas sektoral berbasis kesehatan dengan instansi pemerintah terkait intervensi gizi sensitif dalam promosi kesehatan.
Kata kunci: Perilaku ibu, seribu hari pertama kehidupan
Daftar Pustaka: 53 (2007-2016)
list of authors
Megawati
Dr. Hadi Siswanto, MPH
Darnialis Darwis, Dipl.Mw, M.Kes
Dr. Hadi Siswanto, MPH
Darnialis Darwis, Dipl.Mw, M.Kes
Date
september 2016