Pengaruh Usia Ibu terhadap Kejadian Abortus di Wilayah Kerja Puskesmas Lembursitu Kota Sukabumi 2016

Item

Title

Pengaruh Usia Ibu terhadap Kejadian Abortus di Wilayah Kerja Puskesmas Lembursitu Kota Sukabumi 2016

Abstract

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

TESIS, AGUSTUS 2016
KURNIA AFRIYANTI, NIM : 140510254

PENGARUH USIA IBU TERHADAP KEJADIAN ABORTUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMBURSITU TAHUN 2016

xiv + 100 halaman + 25 tabel + 3 lampiran

ABSTRAK

Abortus adalah terhentinya kehamilan sebelum minggu ke 20 (dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir) sebelum janin mencapai berat 500 gram. Abortus berdampak perdarahan atau infeksi yang dapat menyebabkan kematian.. Faktor yang menyebabkan abortus ada 3 yaitu faktor janin, faktor maternal yang meliputi penyakit ibu, paritas, usia jarak kehamilan, kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, dan faktor eksternal yang meliputi radiasi, obat-obatan dan bahan kimia. Penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh usia ibu terhadap kejadian abortus. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan case control Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Lembursitu. Waktu pelaksanaan penelitian bulan Mei-Juni 2016. Jumlah populasi sebanyak 35 kasus abortus dan 70 kontrol ibu hamil. Data dianalisis secara univariat, bivariat (chi square) dan multivariat dengan regresi logistic ganda.
Hasil analisis univariat menunjukan bahwa sebagian besar responden baik pada kasus maupun kontrol yang berusia tidak berisiko ( 20 – 35 tahun ) serta tidak anemia 60 %,ibu yang tidak mengalami anemia 60%, paritas yang tidak berisiko 76,2%, jarak kehamilan > 2 tahun 85,7%, ibu yang tidak ada penyakit 92,4%, infeksi toksoplasma seluruhnya ibu tidak ada yang terinfeksi 100%, abortus habitualis yang tidak mengalami abortus habitualis 97,1%, sebagian besar ibu yang tidak bekerja 75,2%, yang berpendapatan cukup 53,3%. Hasil analisis menunjukan bahwa variabel–variabel yang berhubungan untuk terjadinya kejadian abortus adalah: usia ( p value 0,007, OR 3,840, R2 12,6% ), jarak kehamilan (p value 0,012, OR 4, 863, R2 6,8% ). Sedangkan anemia (p value 0,121, OR2,083, R2 8,2%) dan pendapatan ( p value 0,075, OR 2,321, R2 4,9% ) hanya sebagai counfonding.
Kesimpulan penelitian ini usia terbukti berhubungan dengan kejadian abortus dengan kontribusi sebesar 12,6%. Usia tidak berisiko mempunyai risiko empat kali lipat untuk tidak terjadi abortus dibandingkan dengan usia berisiko baik pada kasus maupun kontrol. Saran bagi Dinas Kesehatan agar berkoordinasi dengan BKKBD dalam penanganan kehamilan dini pada remaja dan Keluarga Berencana.

Kata Kunci : Abortus, usia, anemia, paritas, jarak kehamilan.
Daftar Pustaka : 66 (1989 – 2015)

list of authors

Kurnia afriyanti
Dr. Cicilia Windiyaningsih, SKM, M.Kes
Samingan, SE, M.Kes

Date

september 2016

Item sets