Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Di Poli Penyakit Tidak Menular Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2016

Item

Title

Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Di Poli Penyakit Tidak Menular Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2016

Abstract

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

Tesis, Agustus 2016

Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Di Poli Penyakit Tidak Menular Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2016

xx + 71 halaman + 19 tabel + 2 gambar + 6 lampiran

ABSTRAK

Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang banyak terjadi dan yang mempunyai tingkat mortalitas yang cukup tinggi, salah satu faktor risiko penyebab hipertensi adalah kebiasaan merokok. Di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Kota Administrasi Jakarta Barat , kejadian hipertensi cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebesar 10279 menjadi 14229 ditahun 2015.Tujuan penelitian ini adalah mempelajari dan menjelaskan hubungan merokok dengan kejadian hipertensi pada pasien di Poli PTM Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Kota Administrasi Jakarta Barat tahun 2016.Penelitian ini merupakan studi analitik dengan menggunakan desain kasus kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan data sekunder dibagian Rekam Medis Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk dan data primer langsung ditanyakan kepada pasien yang berkunjung/berobat di Puskesmas Kebon Jeruk.dengan menggunakan kuesioner dari bulan Juni hingga Juli 2016. Sampel pada penelitian ini berjumlah 105 sampel kasus dan 105 sampel kontrol. Analisis data yang dilakukan adalah univariat, bivariat (chi square) dan multivariat.dengan uji regresi logistik ganda.Variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian hipertensi adalah kebiasaan merokok dengan p value = 0,001, keturunan dengan p value = 0,000 dan kebiasaan minum kopi dengan p value 0,000, setelah dikontrol oleh variabel umur dan jenis kelamin. Umur dan jenis kelamin sebagai variabel confounding. Variabel yang paling dominan mempengaruhi kejadian hipertensi adalah kebiasaan minum kopi (OR = 4,013) artinya responden yang mempunyai kebiasaan minum kopi berisiko 4,013 kali lebih besar terjadi hipertensi dibandingkan dengan responden yang tidak mempunyai kebiasaan minum kopi. Saran : Perlunya pemeriksaan kesehatan (tekanan darah) secara secara teratur sehingga dapat mendeteksi tanda dan gejala hipertensi.


Kata Kunci : Hipertensi, Merokok, Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.

Daftar Pustaka : 66 (1993 – 2015)

list of authors

Ida Iriani
Prof. Dr. dr. Rachmadhi Purwana, SKM
Zainal Abidin, M.Sc

Date

september 2016

Item sets