Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perpanjangan Masa Penugasan Dokter Dan Dokter Gigi PTT di Daerah Terpencil dan Sangat Terpencil wilayah Indonesia Tahun 2016
Item
Title
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perpanjangan Masa
Penugasan Dokter Dan Dokter Gigi PTT di Daerah
Terpencil dan Sangat Terpencil wilayah Indonesia
Tahun 2016
Penugasan Dokter Dan Dokter Gigi PTT di Daerah
Terpencil dan Sangat Terpencil wilayah Indonesia
Tahun 2016
Abstract
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERPANJANGAN
MASA PENUGASAN DOKTER DAN DOKTER GIGI PEGAWAI
TIDAK TETAP (PTT) DI DAERAH TERPENCIL DAN
SANGAT TERPENCIL WILAYAH INDONESIA
TAHUN 2016
ERLIAN KUSYANA
ABSTRAK
Keberadaan dokter dan dokter gigi PTT di daerah terpencil sangat penting untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Namun berbagai faktor dapat memicu para PTT untuk tidak memperpanjang masa penugasan mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perpanjangan Penugasan Dokter Dan Dokter Gigi PTT di Daerah Terpencil dan Sangat Terpencil wilayah Indonesia Tahun 2016, meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, asal daerah, insentif daerah, dan kriteria daerah. Rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian dokter dan dokter gigi PTT pada daerah terpencil dan sangat terpencil sebanyak 2.798. Hasil penghitungan sampel sebanyak 539 orang. Pengumpulan data menggunakan data sekunder. Analisis data secara univariat (distribusi frekuensi), bivariat (uji kai kuadrat), dan multivariat (uji regresi logistik). Hasil penelitian, sebagian besar dokter dan dokter gigi PTT di daerah terpencil dan sangat terpencil tidak melakukan perpanjangan masa tugas (69,0%), berumur > 29 tahun (62,3%), berjenis kelamin perempuan (64,0%), berstatus menikah (65,5%), tidak sesuai dengan asal daerahnya (63,1%), tidak memperoleh insentif dari daerah penugasannya (73,1%), ditugaskan di daerah sangat terpencil (61,0%). Hasil analisis bivariat, variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan perpanjangan masa penugasan PTT adalah umur (p = 0,003 dan OR = 1,844), jenis kelamin (p = 0,040 dan OR = 1,538), status perkawinan (p = 0,017 dan OR = 1,655), dan insentif daerah (p = 0,002 dan OR = 1,893), sedangkan yang tidak berhubungan adalah asal daerah (p = 0,677) dan kriteria daerah (p = 0,383). Hasil analisis multivariat, yang menjadi faktor dominan adalah variabel insentif daerah (OR = 1,984), setelah dikontrol oleh umur dan jenis kelamin, dengan kontribusi sebesar 7,0%. Kesimpulan penelitian adalah insentif daerah sangat besar pengaruhnya terhadap perpanjangan masa penugasan PTT. Saran dalam penelitian adalah mengusulkan kepada daerah untuk memasukkan tunjangan/insentif bagi dokter dan dokter gigi PTT, dan perlunya diberikan penghargaan kepada dokter dan dokter gigi PTT di daerah terpencil dan sangat terpencil yang berprestasi dan memiliki masa tugas yang cukup lama.
Kata Kunci : Faktor-faktor, Perpanjangan Masa Penugasan, Dokter Dan Dokter
Gigi PTT, Daerah Terpencil dan Sangat Terpencil
Daftar Bacaan : 28 (2003 – 2016)
MASA PENUGASAN DOKTER DAN DOKTER GIGI PEGAWAI
TIDAK TETAP (PTT) DI DAERAH TERPENCIL DAN
SANGAT TERPENCIL WILAYAH INDONESIA
TAHUN 2016
ERLIAN KUSYANA
ABSTRAK
Keberadaan dokter dan dokter gigi PTT di daerah terpencil sangat penting untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Namun berbagai faktor dapat memicu para PTT untuk tidak memperpanjang masa penugasan mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perpanjangan Penugasan Dokter Dan Dokter Gigi PTT di Daerah Terpencil dan Sangat Terpencil wilayah Indonesia Tahun 2016, meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, asal daerah, insentif daerah, dan kriteria daerah. Rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian dokter dan dokter gigi PTT pada daerah terpencil dan sangat terpencil sebanyak 2.798. Hasil penghitungan sampel sebanyak 539 orang. Pengumpulan data menggunakan data sekunder. Analisis data secara univariat (distribusi frekuensi), bivariat (uji kai kuadrat), dan multivariat (uji regresi logistik). Hasil penelitian, sebagian besar dokter dan dokter gigi PTT di daerah terpencil dan sangat terpencil tidak melakukan perpanjangan masa tugas (69,0%), berumur > 29 tahun (62,3%), berjenis kelamin perempuan (64,0%), berstatus menikah (65,5%), tidak sesuai dengan asal daerahnya (63,1%), tidak memperoleh insentif dari daerah penugasannya (73,1%), ditugaskan di daerah sangat terpencil (61,0%). Hasil analisis bivariat, variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan perpanjangan masa penugasan PTT adalah umur (p = 0,003 dan OR = 1,844), jenis kelamin (p = 0,040 dan OR = 1,538), status perkawinan (p = 0,017 dan OR = 1,655), dan insentif daerah (p = 0,002 dan OR = 1,893), sedangkan yang tidak berhubungan adalah asal daerah (p = 0,677) dan kriteria daerah (p = 0,383). Hasil analisis multivariat, yang menjadi faktor dominan adalah variabel insentif daerah (OR = 1,984), setelah dikontrol oleh umur dan jenis kelamin, dengan kontribusi sebesar 7,0%. Kesimpulan penelitian adalah insentif daerah sangat besar pengaruhnya terhadap perpanjangan masa penugasan PTT. Saran dalam penelitian adalah mengusulkan kepada daerah untuk memasukkan tunjangan/insentif bagi dokter dan dokter gigi PTT, dan perlunya diberikan penghargaan kepada dokter dan dokter gigi PTT di daerah terpencil dan sangat terpencil yang berprestasi dan memiliki masa tugas yang cukup lama.
Kata Kunci : Faktor-faktor, Perpanjangan Masa Penugasan, Dokter Dan Dokter
Gigi PTT, Daerah Terpencil dan Sangat Terpencil
Daftar Bacaan : 28 (2003 – 2016)
list of authors
Erlian Kusyana
Dr. Budi Hartono, SE, MARS
Dr. Ign. A. Wirawan Nugrohadi, SE, M.Si
Dr. Budi Hartono, SE, MARS
Dr. Ign. A. Wirawan Nugrohadi, SE, M.Si
Date
September 2016