Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktek Pemeliharaan Kesehatan Gigi Pada Siswa Sekolah Dasar Di Wilayah Kerja Puskesmas Kramatwatu Serang – Banten Tahun 2016
Item
Title
Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktek Pemeliharaan
Kesehatan Gigi Pada Siswa Sekolah Dasar Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kramatwatu Serang – Banten Tahun 2016
Kesehatan Gigi Pada Siswa Sekolah Dasar Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kramatwatu Serang – Banten Tahun 2016
Abstract
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Tesis, Juni 2016
Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktek Pemeliharaan Kesehatan Gigi Pada
Siswa Sekolah Dasar Di Wilayah Kerja Puskesmas Kramatwatu Serang – Banten
Tahun 2016.
xix + 7 Bab + 104 halaman + 32 tabel + 4 gambar + 4 lampiran
Data hasil Riskesdas 2013 yang disampaikan Balitbang Kemenkes RI,
menginformasikan bahwa proporsi penduduk pada semua umur bermasalah gigi
dan mulut sebanyak 74,1 %, dan yang mendapatkan perawatan hanya 31,1 %
berarti yang tidak mendapatkan perawatan adalah sebesar 68,9%. Puskesmas
Kramatwatu telah melaksanakan upaya kesehatan gigi sekolah. Terdapat 11.134
siswa sekolah dasar dan sebanyak 16% telah dilakukan pemeriksaan kesehatan
gigi dan hasilnya sebanyak 42% siswa dinyatakan perlu mendapat perawatan dan
sebanyak 39% telah mendapatkan perawatan. Peneliti ini ingin mengetahui faktor
yang berhubungan dengan praktek pemeliharaan kesehatan gigi. Jenis penelitian
ini kuantitatif bersifat analitik. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan, sikap,
keterampilan menggosok gigi, praktek menggosok gigi, kepemilikan sikat gigi,
ketersediaan pelayanan kesehatan gigi, keterpaparan informasi tentang kesehatan
gigi; dukungan orang tua dan dukungan guru. Pengumpulan data dilakukan pada
bulan Mei 2016, dengan cara self adminitered terhadap angket pada 168
responden yang terdapat pada Sekolah Dasar se Kecamatan Kramatwatu. Hasil
penelitian menunjukan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap,
keterampilan menggosok gigi, kepemilikan sikat gigi, ketersediaan pelayanan
kesehatan gigi dan dukungan orang tua dengan praktek pemeliharaan kesehatan
gigi. Sedangkan kebiasaan menggosok gigi, keterpaparan informasi pemeliharaan
kesehatan gigi dan dukungan guru tidak ada hubungan bermakna dengan praktek
pemeliharaan kesehatan gigi. Faktor paling dominan memiliki hubungan yang
bermakna adalah ketersediaan pelayanan kesehatan gigi. Disarankan kepada pihak
yang berkepentingan dapat melakukan peningkatan upaya pelayanan kesehatan
gigi dengan melibatkan pihak swasta atau klinik gigi perseorangan dalam
memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gigi ke sekolah.
Kata Kunci : Praktek Pemeliharaan, Kesehatan Gigi, Siswa, Ketersediaan
Fasilitas Pelayanan.
Daftar Pustaka: 58 (1980 – 2015)
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Tesis, Juni 2016
Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktek Pemeliharaan Kesehatan Gigi Pada
Siswa Sekolah Dasar Di Wilayah Kerja Puskesmas Kramatwatu Serang – Banten
Tahun 2016.
xix + 7 Bab + 104 halaman + 32 tabel + 4 gambar + 4 lampiran
Data hasil Riskesdas 2013 yang disampaikan Balitbang Kemenkes RI,
menginformasikan bahwa proporsi penduduk pada semua umur bermasalah gigi
dan mulut sebanyak 74,1 %, dan yang mendapatkan perawatan hanya 31,1 %
berarti yang tidak mendapatkan perawatan adalah sebesar 68,9%. Puskesmas
Kramatwatu telah melaksanakan upaya kesehatan gigi sekolah. Terdapat 11.134
siswa sekolah dasar dan sebanyak 16% telah dilakukan pemeriksaan kesehatan
gigi dan hasilnya sebanyak 42% siswa dinyatakan perlu mendapat perawatan dan
sebanyak 39% telah mendapatkan perawatan. Peneliti ini ingin mengetahui faktor
yang berhubungan dengan praktek pemeliharaan kesehatan gigi. Jenis penelitian
ini kuantitatif bersifat analitik. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan, sikap,
keterampilan menggosok gigi, praktek menggosok gigi, kepemilikan sikat gigi,
ketersediaan pelayanan kesehatan gigi, keterpaparan informasi tentang kesehatan
gigi; dukungan orang tua dan dukungan guru. Pengumpulan data dilakukan pada
bulan Mei 2016, dengan cara self adminitered terhadap angket pada 168
responden yang terdapat pada Sekolah Dasar se Kecamatan Kramatwatu. Hasil
penelitian menunjukan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap,
keterampilan menggosok gigi, kepemilikan sikat gigi, ketersediaan pelayanan
kesehatan gigi dan dukungan orang tua dengan praktek pemeliharaan kesehatan
gigi. Sedangkan kebiasaan menggosok gigi, keterpaparan informasi pemeliharaan
kesehatan gigi dan dukungan guru tidak ada hubungan bermakna dengan praktek
pemeliharaan kesehatan gigi. Faktor paling dominan memiliki hubungan yang
bermakna adalah ketersediaan pelayanan kesehatan gigi. Disarankan kepada pihak
yang berkepentingan dapat melakukan peningkatan upaya pelayanan kesehatan
gigi dengan melibatkan pihak swasta atau klinik gigi perseorangan dalam
memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gigi ke sekolah.
Kata Kunci : Praktek Pemeliharaan, Kesehatan Gigi, Siswa, Ketersediaan
Fasilitas Pelayanan.
Daftar Pustaka: 58 (1980 – 2015)
list of authors
Ela Nurdiawati
Dr. Tri Krianto, M.Kes
Santi Agustina, M.Kes
Dr. Tri Krianto, M.Kes
Santi Agustina, M.Kes
Date
September 2016