Determinan Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Persalinan Di RSIA Srikandi IBI Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur Periode Januari – April Tahun 2016

Item

Title

Determinan Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Persalinan Di RSIA Srikandi IBI Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur Periode Januari – April Tahun 2016

Abstract

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Tesis, Mei 2016
Determinan Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Persalinan Di RSIA Srikandi IBI Jember Provinsi Jawa Timur Tahun 2016

ABSTRAK
Ketuban pecah dini (KPD) dapat didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktu melahirkan. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah 31% karena komplikasi puerperium yang disebabkan karena ketuban pecah dini. Berdasarkan data Riskesdas Tahun 2013, Angka Kematian Ibu adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Dan kabupaten Jember merupakan urutan keempat yang memiliki angka kematian ibu lebih dari angka provinsi. Pada Tahun 2015 di RSIA Srikandi IBI Jember didapatkan kasus ketuban pecah dini sebanyak 569 kasus pada ibu bersalin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari dan menjelaskan gambaran kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin.
Rancangan penelitian ini adalah case control dengan pendekatan retrospective. Populasi dalam penelitian ini adalah 575 ibu bersalin dengan 231 ibu mengalami ketuban pecah dini dan 344 yang tidak mengalami ketuban pecah dini. Besar sampel dalam penelitian ini pada kasus 231 dan pada kontrol 231. Pengambilan sampel kontrol dengan dipilih secara acak sederhana (simple random sampling). Pengumpulan data dengan menggunakan rekam medik. Analisis penelitian ini menggunakan univariat, bivariat dengan menggunakan Chi Square (X²) dan multivariat dengan uji Regresi Logistic Sederhana.
Pada penelitian ini didapatkan variabel yang berpengaruh terhadap kejadian ketuban pecah dini yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, kehamilan ganda, kelainan letak janin, jarak kelahiran dan riwayat KPD dengan nilai p value < 0.05.
Faktor riwayat KPD merupakan variabel dominan terhadap kejadian ketuban pecah dini (OR = 50.214: CI 95%) dan p value 0.000 sehingga beda proporsi kasus dan kontrol adalah bermakna, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan yaitu riwayat KPD terhadap kejadian ketuban pecah dini. Maka diharapkan bagi ibu bersalin untuk lebih rajin dalam melakukan ANC (Antenatal Care) pada kehamilan berikutnya.

Kata kunci : persalinan, ketuban pecah dini, rumah sakit, jawa timur

Daftar Pustaka : 48 ( 2001 – 2015 )

list of authors

Dwi Anggun Lestari
dr. Noegroho Iman Santosa, SKM
Zainal Abidin, M.Sc

Date

September 2016

Item sets