Isolasi Dan Identifikasi Actinomycetes Dari Limbah Kulit Bawang Merah Serta Potensinya Sebagai Penghambat Sclerotium Rolfsii

Item

Title

Isolasi Dan Identifikasi Actinomycetes Dari Limbah Kulit Bawang Merah Serta Potensinya Sebagai Penghambat Sclerotium Rolfsii

Abstract

CARTA.

Kendala yang sering ditemukan dalam budidaya tanaman aneka kacang (kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah) antara lain serangan penyakit tanaman. Penyakit yang disebabkan cendawan bakteri dan virus yang mengakibatkan kerugian ekonomi karena rendahnya kualitas dan kuwantitas hasi panen. Salah satu penyakit merugikan adalah busuk batang yang disebabkan cendawan Sclerotium rolfsii. Pengendalian yang dilakukan oleh petani adalah menggunakan fungisida sintetis, karena dianggap mampu menyelamatkan kehilangan hasil. Pestisida sintetis telah dijadikan sebagai sarana pengendalian yang memegang peranan penting dan dibutuhkan oleh petani. Disisi lain penggunaan pestisida sintetis yang berlebihan dan terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan terhadap manusia dan lingkungan, maka alternatif pengendalian perlu dikembangkan yaitu pengendalian dengan menggunakan agens hayati. Salah satu mikroba yang memiliki potensi sebagai agens pengendali hayati adalah Actinomycetes. Actinomycetes memiliki kemampuan dalam menghasilkan berbagai antibiotik yang dapat mengendalikan beberapa patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Actinomycetes yang asal dari limbah kulit bawang merah yang mampu menghambat Sclerotium rolfsii.
Uji daya hambat actinomycetes menggunakan metode peracunan medium tumbuh S. rolfsii. Medium yang digunakan ialah PDA. Sebanyak 1 ose masing-masing isolat actinomycetes diinokulasi ke dalam 10 ml medium starch nitrate cair dan dishaker dengan kecepatan 120 rpm selama 14 hari., selanjutnya S. rolfsii diinokulasi dan diinkubasi pada suhu 28ºC selama 7 hari, kemudian dihitung persentase daya hambat Actinomycetes terhadap Sclerotium rolfsii.
Berdasarkan hasil pengamatan daya hambat Actinomycetes terhadap perkembangan Sclerotium rolfsii setelah 7 hari masa inkubasi, dari 16 isolat Actinomycetes ternyata yang mampu menghambat perkembangan Sclerotium rolfsii ada 12 isolat (75%). dan isolat yang tidak mempunyai daya hambat terhadap perkembangan Sclerotium rolfsii, ada 4 isolat (25%). Dari 12 isolat Actinomycetes menunjukkan adanya perbedaan daya hambat dari masing-masing perlakuan. Isolat Actinomycetes mempunyai daya hambat diatas 50% ada 6 isolat (50%), yaitu isolat A1,A9 dan A16 memiliki daya hambat tertinggi masing-masing 77,78%; isolat A3 (72,22%); isolat A12 (66,67%); isolat A2 (55,56%). Sebanyak 2 isolat (16,67%) mempunyai daya hambat antara 30% - 50% yaitu isolat, A11dan A13 masing-masing 33,33%, dan Sebanyak 4 isolat (33,33%) memiliki daya hambat kurang dari 30% yaitu isolat A6 (22,22%), A5 (16,67%) A10 (16,67%) dan A15 (11,11%)
Semakin sempit perkembangan Sclerotium Rolfsii., maka semakin kuat daya hambat Actinomycetes konsistensi terhadap Sclerotium rolfsii. Hal ini menunjukkan bahwa isolat aktinomiset tersebut mampu menghasilkan senyawa antimikrob yang dapat menghambat pertumbuhan Sclerotium rolfsii Saac. Kemampuan daya hambat isolat Actinomycetes terhadap pertumbuhan miselium cendawan Sclerotium rolfsii merupakan suatu akibat adanya aktivitas antimikrob yang dimiliki oleh aktinomiset.

list of authors

Carta
Reni Nurjasmi,SP,.M,Biotech
Suryani,SP.,M.Si

Date

Agustus 2017

Item sets