Analisis tingkat risiko ergonomi terhadap keluhan nyeri otot (myalgia) dengan metode quick exposure check (QEC) dan nordic body map (NBM) pada operator di workshop proyek X, PT Y, Tahun 2018
Item
Title
Analisis tingkat risiko ergonomi terhadap keluhan nyeri otot (myalgia) dengan metode quick exposure check (QEC) dan nordic body map (NBM) pada operator di workshop proyek X, PT Y, Tahun 2018
Abstract
ABSTRAK
Operator gerinda, las, dan bor memiliki potensi mengalami gangguan muskuloskeletal terkait dengan aktivitas pekerjaan dan postur tubuh yang janggal selama bekerja dan didapat operator gerinda, las, dan bor terlihat postur bahu membungkuk >50⁰, adanya pergerakan yang sering pada bagian bahu, lalu pada bagian tangan, dan pergelangan tangan terlihat tangan tertekuk >15⁰, dengan frekuensi cukup lama dan berulang. Berdasarkan data klinik PT Y tahun 2016-2017 didapatkan angka kejadian musculoskeletal disorders (MSD’s) khususnya myalgia pada operator tersebut mencapai 25 kasus (56,8%). Tujuan umum dari penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat risiko ergonomi dan teridentifikasi keluhan subjektif. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan observasional menggunakan metode QEC (Quick Exposure Checklist) serta penggunaan metode NBM (Nordic Body Map) pada 44 subyek penelitian. Hasil penelitian dengan menggunakan metode QEC didapat bahwa setiap operator memiliki tingkat risiko tinggi yaitu 61,11% pada operator gerinda, 63,45% pada operator las, dan 55,33% pada operator bor. Hasil penelitian menggunakan metode NBM didapat bahwa setiap operator memiliki tingkat keluhan sangat tinggi yaitu 6,8%, tingkat keluhan tinggi 20,5%, tingkat keluhan sedang 72,7%, sehingga di butuhkan upaya perbaikan segera dengan melakukan training tentang manual handling dan melakukaan peregangan otot sebelum dan sesudah bekerja, perbaikan baik secara modifikasi tempat kerja maupun merubah cara kerja dan dengan memperhatikan prinsip ergonomi.
Daftar bacaan : 31 (1995-2014)
Kata kunci : Ergonomi, QEC, NBM, MSDs, Myalgia
Operator gerinda, las, dan bor memiliki potensi mengalami gangguan muskuloskeletal terkait dengan aktivitas pekerjaan dan postur tubuh yang janggal selama bekerja dan didapat operator gerinda, las, dan bor terlihat postur bahu membungkuk >50⁰, adanya pergerakan yang sering pada bagian bahu, lalu pada bagian tangan, dan pergelangan tangan terlihat tangan tertekuk >15⁰, dengan frekuensi cukup lama dan berulang. Berdasarkan data klinik PT Y tahun 2016-2017 didapatkan angka kejadian musculoskeletal disorders (MSD’s) khususnya myalgia pada operator tersebut mencapai 25 kasus (56,8%). Tujuan umum dari penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat risiko ergonomi dan teridentifikasi keluhan subjektif. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan observasional menggunakan metode QEC (Quick Exposure Checklist) serta penggunaan metode NBM (Nordic Body Map) pada 44 subyek penelitian. Hasil penelitian dengan menggunakan metode QEC didapat bahwa setiap operator memiliki tingkat risiko tinggi yaitu 61,11% pada operator gerinda, 63,45% pada operator las, dan 55,33% pada operator bor. Hasil penelitian menggunakan metode NBM didapat bahwa setiap operator memiliki tingkat keluhan sangat tinggi yaitu 6,8%, tingkat keluhan tinggi 20,5%, tingkat keluhan sedang 72,7%, sehingga di butuhkan upaya perbaikan segera dengan melakukan training tentang manual handling dan melakukaan peregangan otot sebelum dan sesudah bekerja, perbaikan baik secara modifikasi tempat kerja maupun merubah cara kerja dan dengan memperhatikan prinsip ergonomi.
Daftar bacaan : 31 (1995-2014)
Kata kunci : Ergonomi, QEC, NBM, MSDs, Myalgia
list of authors
Alen Nugraha Trijaya (165059102)
Evi Nopiyanti, SKM., M.Kes
Evi Nopiyanti, SKM., M.Kes
Date Modified
Agustus 2018