Determinan kejadian hipertensi di wilayah Kabupaten Bogor tahun 2018
Item
Title
Determinan kejadian hipertensi di wilayah Kabupaten Bogor tahun 2018
Abstract
Program Studi Ilmu Kesehatan masyarakat
Program Pascasarjana
Universitas Respati Indonesia
Tesis, Agustus 2018
Determinan kejadian hipertensi di wilayah Kabupaten Bogor tahun 2018
Xiv + 130 halaman + 20 tabel, 6 skema/gambar, 8 lampiran
ABSTRAK
WHO 2013, hipertensi menyebabkan 9,4 juta kematian dan mencakup 7% dari beban penyakit di dunia. RISKESDAS 2013, menyebutkan angka kejadian hipertensi di Indonesia sebesar 25,8%. Di Jawa Barat tahun 2014 ditemukan 1.266.583 orang dengan kasus hipertensi (4% jumlah penduduk ≥ 15 tahun) dan Kabupaten Bogor berada pada angka 4 %. Profil Kesehatan Kabupaten Bogor, 2016 hipertensi masih berada pada urutan kedelapan pola penyakit terbanyak yang diamati di Puskesmas pada usia 15-44 %) dan urutan kedua pada umur 45-75 tahun. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menjelaskan determinan kejadian hipertensi di Kabupaten Bogor Tahun 2018.
Jenis penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Kabupaten Bogor. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 194 orang
Berdasarkan hasil analisis di dapatkan variabel yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah obesitas (P. value = 0,027, OR = 2,112,), tingkat stress (P. value = 0,041, OR = 1,975), tingkat pendidikan (P. value = 0,003, OR = 3,456,) dan aktifitas fisik (p. value = 0,053, OR = 2,344) memiliki hubungan yang signifikan, sedangkan variabel perilaku merokok, usia, jenis kelamin, status pekerjaan, konsumsi makanan tinggi Nacl, konsumsi buah dan konsumsi sayuran tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah tingkat pendidikan karena P. value = 0,003 dan OR = 3,456 artinya orang yang pendidikannya rendah akan berisiko menderita hipertensi 3 kali dibandingkan dengan orang yang berpendidikan tinggi, setelah dikontrol oleh variabel obesitas, tingkat stress dan aktifitas fisik.
Peningkatan fasilitas pelayanan dan pembuatan program promosi kesehatan yang mendukung dalam bidang PTM dan melakukan pembinaan dan evaluasi secara rutin terhadap Sumber Daya kesehatan
Kata kunci : Determinan hipertensi
Daftar pustaka : 29 ( 2009-2016)
Program Pascasarjana
Universitas Respati Indonesia
Tesis, Agustus 2018
Determinan kejadian hipertensi di wilayah Kabupaten Bogor tahun 2018
Xiv + 130 halaman + 20 tabel, 6 skema/gambar, 8 lampiran
ABSTRAK
WHO 2013, hipertensi menyebabkan 9,4 juta kematian dan mencakup 7% dari beban penyakit di dunia. RISKESDAS 2013, menyebutkan angka kejadian hipertensi di Indonesia sebesar 25,8%. Di Jawa Barat tahun 2014 ditemukan 1.266.583 orang dengan kasus hipertensi (4% jumlah penduduk ≥ 15 tahun) dan Kabupaten Bogor berada pada angka 4 %. Profil Kesehatan Kabupaten Bogor, 2016 hipertensi masih berada pada urutan kedelapan pola penyakit terbanyak yang diamati di Puskesmas pada usia 15-44 %) dan urutan kedua pada umur 45-75 tahun. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menjelaskan determinan kejadian hipertensi di Kabupaten Bogor Tahun 2018.
Jenis penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Kabupaten Bogor. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 194 orang
Berdasarkan hasil analisis di dapatkan variabel yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah obesitas (P. value = 0,027, OR = 2,112,), tingkat stress (P. value = 0,041, OR = 1,975), tingkat pendidikan (P. value = 0,003, OR = 3,456,) dan aktifitas fisik (p. value = 0,053, OR = 2,344) memiliki hubungan yang signifikan, sedangkan variabel perilaku merokok, usia, jenis kelamin, status pekerjaan, konsumsi makanan tinggi Nacl, konsumsi buah dan konsumsi sayuran tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah tingkat pendidikan karena P. value = 0,003 dan OR = 3,456 artinya orang yang pendidikannya rendah akan berisiko menderita hipertensi 3 kali dibandingkan dengan orang yang berpendidikan tinggi, setelah dikontrol oleh variabel obesitas, tingkat stress dan aktifitas fisik.
Peningkatan fasilitas pelayanan dan pembuatan program promosi kesehatan yang mendukung dalam bidang PTM dan melakukan pembinaan dan evaluasi secara rutin terhadap Sumber Daya kesehatan
Kata kunci : Determinan hipertensi
Daftar pustaka : 29 ( 2009-2016)
list of authors
Aksan Suandi
Prof. Dr. Herman Sudiman, SKM
Laila Ulfa, SKM, M.Kes
Prof. Dr. Herman Sudiman, SKM
Laila Ulfa, SKM, M.Kes
Date
September 2018